"Queen, kekuatan kita tidak bisa melenyapkan sang raja iblis. Kita hanya bisa menyegel kekuatannya. Apa yg harus kita lakukan bila suatu saat segelnya terlepas?" pria berambut merah bertanya pada satu satunya wanita di ruangan tersebut.
"Jangan khawatir, aku akan menggunakan kekuatan terakhirku untuk membuat kita bereinkarnasi saat segelnya mulai melemah. Tapi, ingatanku pada masa ini akan hilang. Dan mungkin aku akan terlahir dalam wujud dan sifat yg berbeda" sang Queen tersenyum pada keenam pria yg ada di sekelilingnya, mereka berdiri di atas lingkaran sihir. Masing masing berdiri di atas lambang kekuatan masing masing, sementara sang Queen berada di tengah tengah mereka.
"Bagaimana kami bisa menemukan dirimu Queen?" tanya pria berambut merah -lagi-. Yang sepertinya merupakan pemimpin mereka. Sang Queen tersenyum.
"Kalian tidak perlu khawatir, tanda penghubung di punggung tangan kita yg akan membantu kalian. Kalian tetaplah para suamiku, kalian pasti akan menemukanku" setelah mengucapkan itu, lingkaran sihir di tempat mereka berdiri mulai bersinar dengan terang. Keadaan alam di bumi yg sebelumnya hancur porak poranda, mulai kembali pulih seperti sedia kala.
Seorang gadis berambut pink menggeliat di bawah selimutnya. Terganggu akan cahaya yg masuk lewat jendela kamarnya. Membuatnya merasa silau. Perlahan kelopak mata gadis itu terbuka, memperlihatkan iris matanya yg berwarna senada.
"Mimpi yg aneh. Kenapa mimpi itu terus muncul ya?" ucapnya merasa bingung. Namun akhirnya tak ia hiraukan. Segera ia berlari ke kamar mandi, membersihkan dirinya. Ia tak ingin ibunya memarahinya lagi karena terlambat bangun dan melupakan sarapan.
Setelah selesai, ia mengenakan seragam sekolah barunya. Ini adalah hari pertamanya di SMA. Dia tidak sabar memasuki sekolah yg ia impikan, SMA Mahoukawa. Dia sudah berusaha keras untuk masuk sekolah tersebut dan mendapatkan beasiswa.
Miku menatap pantulan dirinya di cermin, ia nampak cantik. Rambut panjangnya dibiarkan tergerai, ia memakai kemeja putih, dasi pita berwarna merah, sweater pink, rok dan jas berwarna hitam. Lalu dipadukan dengan stoking hitam yg mencapai pahanya. Pandangan matanya teralih ke punggung tangannya, ada tanda aneh berbentuk seperti sebuah lingkaran sihir. Ibunya bilang tanda itu sudah ada sejak Miku lahir, hampir saja ia tidak diterima di sekolahnya karena para guru mengira itu adalah tato. Tapi setelah ia menjelaskan yg sebenarnya, ia berhasil diterima.
Setelah siap, ia meraih tas sekolahnya dan turun ke ruang makan. Dilihatnya ayah, ibu, kakak laki laki, adik laki lakinya dan juga seorang pria yg telah bersahabat dengannya sejak kecil dan kini telah menjadi kekasihnya, Kurotsuki Kaito. Seketika wajahnya memerah.
"S-selamat pagi" ucapnya gugup dan kemudian duduk di depan Kaito.
"Selamat pagi Miku-chan" balas Kaito disertai senyum manis, yg membuat Miku menjerit dalam hati.
"Tumben sekali princess-ku sudah siap, biasanya masih bergelung dalam selimut" goda ayah Miku, Kise Kazuto.
"Ayah! Berhenti berhenti menganggapku sebagai anak kecil. Dan jangan mempermalukanku di depan Kaito" ucap Miku sambil cemberut dan menggembungkan pipinya dengan lucu. Seketika membuat orang orang yg ada di ruangan itu terkekeh melihat sikap Miku. Bahkan Kaito sudah mencondongkan tubuhnya dan mencubit kedua pipi gembul Miku.
"A-awhh H-hakitt" ucap Miku kesakitan tapi karena cubitan Kaito, membuat suaranya tidak jelas. Kaito melepas cubitannya dan tertawa pelan, begitupun seluruh keluarganya.
"Sudah sudah ayo habiskan sarapan kalian. Kaito juga, makanlah yg banyak ya" ucap ibu Miku, Kise Megumi. Menghentikan candaan pagi mereka.
"Iya bibi, terima kasih" jawab Kaito sambil tersenyum pada ibu Miku.
Setelah selesai sarapan, Miku dan Kaito berangkat bersama. Mereka berjalan beriringan sambil berpegangan tangan, juga di sertai candaan ringan. Di halaman sekolah sudah ramai para siswa, sebagian merupakan siswa baru, sisanya adalah para kakak kelas yg sedang mempromosikan klub mereka. Kaito dan Miku memutuskan berpisah untuk mendaftar klub masing masing. Miku menghampiri stand klub musik. Namun belum sampai ke stand, dirinya terdorong oleh tubuh siswa laki laki. Untungnya siswa itu menahan tubuh Miku agar tidak jatuh. Miku mendongak menatap siswa yg menatapnya, ia merasa familiar dengan surai berwarna merah di depannya.
Siswa itu melepas pegangannya di pinggang Miku. Namun matanya terpaku pada punggung tangan kanan Miku, lebih tepatnya pada tanda di tangan kanannya. Membuat Miku merasa risih ditatapi seperti itu.
"Queen" ucapan siswa itu yg terdengar lirih, namun Miku masih sanggup untuk mendengarnya. Dahinya mengkerut heran.
"Kau siswi baru?" ucap siswa itu lagi. Dengan cepat Miku menggangguk.
"Aku ketua osis, kelas 3. Namaku Idemoto Tsukasa. Jika butuh bantuan kau bisa datang padaku" ucapnya datar.
"A-aku Kise Miku. Terima kasih senpai. Dan maaf sudah menabrakmu tadi" ucap Miku sambil membungkuk. Yg hanya ditanggapi anggukan singkat dari Tsukasa. Hingga akhirnya ia memutuskan pergi dari tempat itu. Miku menatap kepergian Tsukasa, hingga punggung lebarnya menghilang di telan keramaian. Lamunannya hilang saat ia ingat tujuannya. Miku menghampiri klub musik dan mengisi formulir.
Bersambung~
Semoga para reader suka dengan cerita original buatan author ya~ Cerita ini asli dari imajinasi author sendiri ya ( >w<) jadi tolong jangan di plagiat. Plagiat itu jahat! kitakore!
Gambar di chapter ini adalah gambaran tokoh utama di cerita ini Kise Miku.
Kenapa pakai nama alias author? Karena author suka Lol. Readertachi bisa mengganti namanya dengan nama reader sendiri saat membacanya, bila terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Love
FantasyMenjadi reinkarnasi seorang Queen -pemimpin dari para Raja Witch- tak pernah dia bayangkan. Apalagi mengetahui kenyataan bahwa ia terikat dalam hubungan dengan reinkarnasi dari para raja tersebut. Kise Miku, harus menjalani takdir yg tidak pernah ia...