Chapter 6

53 3 0
                                    

Selamat membaca~

Miku berjalan di sebuah lorong mengikuti Alfred. Ia menatap heran pada para iblis yg sebelumnya berniat menyerangnya justru sedang menunduk hormat padanya. Mereka berjejer di sepanjang lorong, berlutut sambil mengatakan "Selamat datang yang mulia ratu". Tentu saja ia merasa sambutan itu untuknya, karena tidak mungkin Alfred yg berjenis iblis jantan tidak mungkin dipanggil ratu kan?

Hingga sampailah mereka berdua di sebuah pintu besar. Alfred memerintahkan penjaga pintu untuk membuka pintu untuk Miku. Setelah pintu terbuka, Alfred meminta Miku untuk masuk sendiri kedalam. Perlahan Miku melangkahkan kakinya ke dalam ruangan itu. Setelah itu, pintu besar tersebut ditutup kembali oleh penjaga. Miku melihat ruangan itu, seperti sebuah ruang singgasana untuk raja. Hingga kedua netranya menangkap bayangan seseorang yg duduk diatas singgasana. Dia tidak dapat memastikan siapa orang itu karena ruangan itu kurang cahaya. Orang itu berdiri dan berjalan menghampiri Miku. Wajahnya semakin jelas dan membuat Miku terkejut.

"K-kau..... t-tidak mungkin.... ini m-mustahil" ucap Miku gugup karena tidak mempercayai apa yg dilihatnya.

"Lama tidak bertemu Queen, permaisuriku" ucap pria itu.

"K-Kaito-kun" panggil Miku membuat pria itu tersenyum. Senyuman yg lembut. Senyuman yg sama dengan Kaito, bahkan wajah dan suaranya pun sama. Yg membedakan hanya keberadaan tanduk dan sayap hitam di punggungnya.

"Kau melupakanku sayang? Aku Kyle Lucifer. Harusnya akulah yg menjadi suamimu. Bukan para penyihir bodoh itu" ucap Kyle. Membuat Miku semakin terkejut.

'Kyle.... Dia iblis yg muncul dalam mimpiku.... Dia yg membunuh orang tua Ratu Angelise.... Orang tuaku di masa lalu?' batin Miku.

"K-kau bukan Kaito-kun?" tanya Miku yg hanya di balas dengan senyuman oleh Kyle.

Kyle menggenggam tangan Miku dan membawanya masuk ke ruangan di belakang kursi singgasananya. Ternyata sebuah kamar tidur berukuran besar dan mewah.

'Ini kamar Kyle?' batin Miku.

"Beristirahatlah sayang" ucap Kyle dengan lembut sambil mengusap pipi Miku. Saat Kyle hendak beranjak pergi, Miku menarik ujung bajunya.

"T-tunggu jelaskan padaku, apa maumu? kenapa membawaku kemari?" tanya Miku. Kyle tersenyum dengan lembut. Entah kenapa jantung Miku berdetak kencang karena perlakuan lembut Kyle padanya sejak tadi.

"Mauku? Tentu saja dirimu. Kau milikku" ucap Kyle.

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti" ucap Miku kebingungan.

"Aku ingin kau menikah denganku sayang" ucap Kyle.

"Eeeeeeehh!!! M-menikah? T-tapi aku baru berusia 16 tahun dan lagi aku masih harus bersekolah" ucap Miku panik dengan wajah merona. Kyle terkekeh melihat tingkah Miku.

"Kau tidak perlu khawatir soal itu sayang" ucap Kyle sambil menyeringai. Miku menatap Kyle.

"Karena aku tidak peduli soal itu" ucapan Kyle membuat Miku kecewa sekaligus kesal karena merasa dipermainkan olehnya.

"Tapi aku mencintai orang lain" ucap Miku yg sepertinya membuat Kyle kesal. Dia mendorong Miku dan membuatnya berbaring di kasur dengan kedua tangannya menahan tubuhnya di kanan kiri kepala Miku. Posisi itu membuat Miku takut sekaligus malu. Wajah Miku memerah seperti tomat. Kyle mendekatkan wajahnya, mencium bibir Miku dan melumatnya dengan kasar. Air mata mengalir di pipi Miku. Kyle mengakhiri ciumannya. Ditatapnya wajah gadis dibawahnya. Diusapnya air mata yg mengalir di wajah Miku.

"Kau milikku" Kyle memberi penekanan pada ucapannya. Menegaskan bahwa ucapannya tidak bisa dibantah. Kyle berjalan menjauh dan keluar dari kamar tersebut. Membiarkan Miku untuk beristirahat.

~~~~~~

"Apa rencanamu Arata?" tanya Tsukasa.

"Kita harus masuk ke dunia iblis dan membawa Queen kembali. Dua hari lagi, saat bulan purnama. Saat itu aku bisa membuat portal ke dunia iblis karena batas antar dunia menjadi lebih lemah pada saat itu. Lalu, Tsukasa, Aku, Fumiya dan Kentaro yg akan menyusup diam diam ke dalam istana iblis dan menyelamatkan Queen. Sedangkan Kaoru dan Seiya, kalian menjaga dunia manusia untuk berjaga akan kemungkinan para iblis datang menyerang dunia manusia" jelas Arata.

"Baiklah kita jalankan rencanamu" ucap Tsukasa setuju, yg lain pasti akan melakukan apapun yg di setujui olehnya. Meskipun sebenarnya mereka ingin menghancurkan para iblis sekarang juga namun mereka tidak bisa mengambil resiko kehabisan kekuatan saat membuka portal saat ini.

"Fumiya kau sudah lakukan apa yg kuminta?" tanya Tsukasa.

"Tentu, sudah kulakukan dengan baik. Keluarga istri kita takkan menyadari putrinya hilang" ucap Fumiya

"Bagus. Untuk sekarang, kita harus mengambil senjata rahasia yg telah diberikan Queen pada kita dulu" ucap Tsukasa lagi. Dan semua orang yg berada di ruangan itu pun pergi dalam sekejap mata.

~~~~~

Miku p.o.v

Rasanya aneh saat bersama Kyle. Dia membuatku takut dan nyaman di saat bersamaan. Saat melihatnya, aku mengingat Kaito-kun. Tapi entah kenapa rasanya sangat berbeda. Ah tubuhku rasanya lelah sekali. Aku harus tidur dulu sebelum memikirkan caranya untuk keluar dari tempat ini. Perlahan akupun memasuki alam mimpi ku.

Aku melihat sebuah ruangan dengan pola lingkaran sihir yg sama dengan yg ada di punggung tanganku di lantai tengah ruangan. Dan seorang gadis sedang berdiri dengan tubuhnya yg dililit oleh rantai yg sangat banyak. Mata gadis itu menatapku dengan senyum manis yg tercetak di wajah cantiknya.

"Selamat datang diriku dari masa depan" ucapnya.

"Apa maksudmu?" tanyaku.

"Kau adalah aku. Aku adalah kau" ucapnya lagi.

"Ah kau Queen Angelise Clyne?" tanyaku memastikan. Dia menggangguk sambil tersenyum lembut.

"Queen.... Kenapa aku harus menjadi dirimu? Kenapa aku harus menjalani takdir ini? Kenapa? Yang kuinginkan hanya hidup bahagia dan menjalani kehidupanku bersama Kaito-kun. Kenapa semua ini menjadi rumit? Aku tidak mencintai mereka. Tsukasa-kun... Arata-kun... Seiya-kun... Fumiya-kun... Kaoru-kun... Kentaro-kun... lalu Kyle-kun... kenapa aku harus terhubung dengan mereka? Sementara aku hanya mencintai Kaito-kun?" ucapku sambil terisak.

"Benarkah kau hanya mencintai Kaito? Apa kau benar benar yakin?" ucap Queen membuatku tersentak. Entah kenapa perasaan ragu mulai menyelimuti hatiku. Benarkah aku hanya mencintai Kaito-kun? Jika selama ini aku juga merasa berdebar dan nyaman bersama mereka juga seperti bersama Kaito-kun.

"Aku akan memperlihatkan ingatanku, ingatanmu, ingatan kita di masa lalu" ucap Queen.

Tepat saat Queen mengucapkannya, tubuhku rasanya seperti jatuh dalam kegelapan dan mulai memperlihatkan sebuah gambaran padaku.

Bersambung~

Dark LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang