Happy Reading!!!
Sebuah cahaya menyilaukan kembali membawa Miku ke tempat lain atau lebih tepatnya sepenggal memory nya yg lain. Kedua kelopak matanya mengerjap menyesuaikan intensitas cahaya di sekitarnya.
Dilihatnya sebuah kota yg terbilang ramai. Banyak yg berlalu lalang di sekitarnya. Namun ada sesosok gadis kecil berumur 7 tahun yg menyita perhatiannya. Itu adalah Angelise atau dirinya di masa lalu. Dia sedang bercengkrama dengan beberapa anak seumurannya. Dilihat dari penampilannya, Ange sedang menyamar menjadi warga biasa.
Tak lama, suasana ramai di tempat itu berubah menjadi hening. Banyak orang yg berbisik bisik bahkan terdiam mematung memperhatikan gerombolan orang yg datang menggunakan kereta kuda dengan beberapa pengawal berkuda di sekeliling nya. Ketika kereta kuda itu berhenti, seseorang turun dari dalamnya. Terlihat seorang anak lelaki berumur sekitar 9 tahun yg sepertinya adalah seorang pangeran. Semua orang menunduk hormat, namun ekspresi mereka lebih terlihat seperti sedang ketakukan. Miku memperhatikan dengan lekat wajah pangeran kecil itu. Keningnya mengkerut merasa bahwa wajah sang pangeran familiar baginya.
'A-Arata-kun' ucapnya dalam hati.
Pangeran kecil itu adalah Arata di masa lalu. Miku mulai mengingat perkenalan Arata dulu. Namanya di masalalu adalah Arthur Waterholm. Tapi Miku merasa ada yg berbeda dengannya. Pangeran Arthur memiliki sikap yg dingin, bahkan sedari tadi dia menatap tajam pada semua orang. Sangat berbeda dengan Arata yg selalu bersikap hangat dan tersenyum pada semua orang.
Pangeran Arthur berjalan dengan sikapnya yg angkuh. Miku mengikutinya dalam diam. Ia tahu tidak ada seorangpun yg dapat melihatnya. Dia terus berjalan seorang diri hingga ia berhenti di pinggir sebuah danau. Arthur menghela nafas berat. Tatapan dinginnya berubah menjadi sendu. Membuat Miku bertanya tanya, apa yg terjadi padanya.
Tiba tiba terdengar suara tawa seorang gadis. Baik Miku maupun Arthur menoleh keasal suara. Gadis itu, Ange, sedang berlarian sambil tertawa sesekali berputar diantara bunga bunga yg tumbuh dan sedang mekar di sekitar danau. Miku menoleh melihat Arthur. Pangeran itu terpaku dengan wajah merona bahkan terdapat binar di kedua iris matanya. Saat itu, Miku menyadari bahwa Arthur sedang jatuh cinta pada sosok masa lalu dirinya.
Perlahan Arthur melangkah mendekat pada Ange. Membuat gadis kecil itu menoleh. Tatapan keduanya saling bertemu. Tepat sebelum bibir Arthur bergerak, Ange mendahuluinya dengan memperlihatkan senyum manis dan menyapanya.
"Hai" ucap Ange sembari mendekat dan mengulurkan tangan mungilnya. Arthur menyambut uluran tangannya.
"Namaku Ange. Siapa kamu?" tanya Ange.
"Aku..... Arthur" ucap Athur dengan lirih dan ekspresi datar. Namun Ange tetap tersenyum.
Ange menarik tangan Arthur dan mengajaknya duduk di pinggir danau. Ange terus menerus berbicara tentang banyak hal yg ditanggapi dengan singkat oleh Arthur. Perlahan, sebuah garis melengkung terbentuk di bibir Arthur. Dia tersenyum.
Hari esoknya dan esoknya lagi, begitu seterusnya, mereka berdua selalu bertemu kembali di tempat yg sama. 8 tahun berlalu tanpa mereka sadari. Keduanya selalu bermain bersama tanpa tahu identitas masing masing yg sebenarnya. Kini Ange berusia 15 tahun, sedangkan Arthur telah berusia 17 tahun.
"Arthur, kenapa kau tidak pernah tersenyum di depan orang lain, tapi selalu tersenyum padaku?" tanya Ange. Arthur hanya diam dengan tatapan kosong menatap danau.
" Um.... jika kau tidak mau menceritakannya tidak apa apa" ucap Ange setelah melihat reaksi Arthur yg terlihat tidak nyaman.
"Sebenarnya aku adalah seorang putra mahkota dari kerajaan Aquors. Namaku Waterholm, Arthur Waterholm" ucap Arthur. Ange nampak terkejut mendengarnya, namun ia tetap diam menunggu Arthur melanjutkan kalimatnya.
"Karena statusku, banyak yg memanfaatkanku. Semua orang tidak tulus berteman denganku. Karena itulah aku bersikap dingin pada mereka. Tapi kau.... kau berbeda. Saat pertama kali aku melihatmu, aku terpesona padamu. Kau mengingatkanku pada almarhumah ibundaku. Namun karena aku takut kau seperti mereka, aku tetap merahasiakan identitasku. Dan aku bahagia kau menerimaku meski tidak tahu diriku yg sebenarnya" ucap Arthur sembari tersenyum dengan tulus. Ange membalas senyuman Arthur dengan tulus.
"Bagaimana denganmu Ange? Aku juga tidak tahu margamu bahkan tentang keluarga maupun keihidupanmu" tanya Arthur. Ange terkekeh.
"Aku sama sepertimu" ucap Ange. Arthur pun menampakan wajah terkejut.
"Namaku Clyne, Angelise Clyne. Putri mahkota kerajaan Luminous. Aku selalu menyamar agar bisa berbaur dengan warga biasa sekaligus mencari tahu kehidupan mereka" ucap Ange sambil menatap kearah danau dengan senyum kecil menghiasi wajah teduhnya.
"Ternyata kita sama" ucap Arthur terkekeh. Dan mereka pun tertawa bersama.
3 tahun kemudian~
Kerajaan Aquors mengirim lamaran pada kerajaan Luminous. Arthur nampak tidak peduli meski harus berbagi dengan para pangeran dari kerajaan kerajaan yg lain. Dia tetap bersikeras untuk menikah dengan Ange. Bahkan sang raja yg merupakan ayahanda nya sendiri tidak dapat menghalangi keinginan Arthur.
Tepat setelah janji suci pernikahan mereka selesai, para pasukan dari kerajaan iblis datang menyerang. Semua kerajaan terkena serangan mereka. Ange, Arthur dan para pangeran yg lain terpaksa harus mengorbankan nyawa mereka demi menyegel sang raja iblis.
Ribuan tahun berlalu, Arthur Waterholm telah terlahir kembali dalam sebuah keluarga kecil. Dilahirkan dengan nama Mizuyama Arata.
Bersambung~
Jadi, chapter chapter spesial ini berisikan flashback para karakter pria. Menjelaskan tahap mereka bertemu hingga jatuh cinta dan akhirnya menikah dengan sang Queen.
Jatuh cinta itu ada banyak alasannya.
- Tsubasa/Edward : Jatuh cinta karena terbiasa dengan Queen-Arata/Arthur : Jatuh cinta karena ketulusan Queen
Bagaimana dengan yg lain? Himitsu yo~
UwU
Salam Uwuwuwuuwuwuwuuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Love
FantasyMenjadi reinkarnasi seorang Queen -pemimpin dari para Raja Witch- tak pernah dia bayangkan. Apalagi mengetahui kenyataan bahwa ia terikat dalam hubungan dengan reinkarnasi dari para raja tersebut. Kise Miku, harus menjalani takdir yg tidak pernah ia...