Dark Love

Chapter 7 Spesial Idemoto Tsukasa

Selamat Membaca~

Terlihat seorang gadis kecil berumur 9 tahun yg sedang duduk sambil menangis keras di tengah hutan. Sepertinya ia menangis karena tersesat. Hingga terdengar suara geraman yg menyeramkan. Lebih dari satu dari arah belakang tak jauh dari gadis itu. Seketika sang gadis menoleh kebelakang. Dilihatnya sekelompok serigala besar berjumlah 11 ekor sedang menatapnya nyalang dengan air liur yg menetes dari sela taring mereka.

'Mama.... Papa.... tolong Ange' batin gadis bernama Angelise Clyne tersebut.

Perlahan para serigala mendekat sementara Ange hanya bisa menangis ketakutan. Hingga salah satu serigala itu melompat kearah Ange hendak menyerangnya. Ange menutup matanya karena takut. Namun dia tidak merasa kesakitan, justru terdengar suara hantaman dan auman kesakitan dari para serigala tersebut. Perlahan ia membuka kelopak matanya. Ada seorang anak lelaki yg dua tahun lebih tua darinya berdiri di depannya. Anak lelaki berambut merah gelap itu mengayunkan pedang yg dipegangnya dan melesat membelah tubuh serigala terakhir yg ada.

Anak lelaki itu membalikkan tubuhnya dan menghadap kearah Ange.

"Kau tidak apa apa?" tanya anak itu. Ange menggangguk lemah sebagai jawaban. Ia masih merasa shock atas apa yg menimpanya.

"Siapa namamu?" tanya anak itu lagi.

"A-Angelise Clyne" jawab Ange yg terdengar lirih.

"Aku Edward Leonhard. Kenapa kau bisa ada disini?" tanya Edward kembali.

"A-aku-..." belum sempat Ange menjawab, terdengar suara dari semak semak. Keduanya menoleh kearah semak semak tersebut. Munculah seekor kucing berbulu jingga dengan warna putih diperut dan di ujung keempat kaki kecilnya. Ia mendekat dan mengeluskan kepalanya kekaki Ange.

"Meongg~"

"Ah Patrick. Aku mencarimu dari tadi. Dasar anak nakal" ucap Ange sambil mengelus kepala kucing bernama Patrick tersebut. Edward tersenyum sepertinya ia mengerti situasi gadis itu.

"Jadi kau masuk ke hutan ini karena kucingmu ini?" tanya Edward. Ange menggangguk dengan semangat.

"Terima kasih sudah menolongku Edward" ucap Ange tulus.

"Sama sama. Lain kali berhati hatilah. Disini banyak binatang buas" ucap Edward.

"Oh ya dimana rumahmu? Biar kuantar kau pulang" lanjutnya.

"Aku tinggal di istana kerajaan Luminous" ucap Ange membuat Edward kaget.

"J-jangan jangan kau tuan putri dari kerajaan Luminous?" ucap Edward. Ange tersenyum lebar dan menggangguk.

Edward mengantar Ange pulang. Di sepanjang perjalanan mereka berceloteh riang khas seperti anak anak. Bahkan kucing kesayangan sang putri mengeong ikut menanggapi celotehan mereka.

Sesampainya di istana mereka disambut oleh raja dan ratu kerajaan Luminous dan juga raja dan ratu kerajaan Novalen yg ternyata adalah ayah dan ibu dari Edward. Ternyata mereka sedang mengadakan kunjungan kerajaan di kerajaan Luminous. Ange menarik lengan Edward ke taman kerajaan dan bermain berdua disana. Para raja dan ratu
yg menyaksikan keakraban keduanya merasa sangat bahagia.

9 tahun berlalu, keduanya bersahabat baik, bahkan semakin dekat. Raja dan ratu dari kerajaan Novalen merasa heran pada putra mahkota mereka yg bisa bersikap manis pada sang putri Angelise, sementara pada orang lain justru sikapnya sangat dingin. Mereka menyadari bahwa putra mereka telah jatuh hati pada sang putri.

Angelise, sang putri yg sedang duduk menyendiri sambil bermain air dengan kedua kakinya di danau kerajaan dikagetkan oleh sepasang tangan yg menutupi kedua kelopak matanya.

"E-edward kah?" tanya Ange. Pemilik tangan itu terkekeh.

"Bagaimana kau tahu kalau ini aku?" tanya Ed.

"Aura mu sangat terasa" ucap Ange sambil tersenyum senang. Edward pun duduk disamping Ange, melepas sepatunya, menggulung celananya dan melakukan hal yg sama dengan Ange.

Edward memperhatikan wajah sang pujaan hatinya ssmbil tersenyum. Ange pun menoleh dan terkejut dengan jarak wajah mereka yg sangat dekat. Ange merasa jantungnya berdetak tak karuan. Wajahnya merona semerah tomat. Perlahan, Edward mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Ange dengan lembut. Hanya kecupan singkat namun mampu memporak porandakan hati mereka berdua.

"Aku mencintaimu Ange" ucap Edward.

"Ed...." Ange menunduk, wajahnya nampak murung. Edward merasa heran dengan reaksi gadis itu. Namun ia tetap diam menunggu kelanjutan kalimat sang gadis.

"Aku juga mencintaimu. Tapi, aku juga mencintai para pangeran mahkota dari kerajaan lain. A-aku tahu ini terdengar egois. T-tapi aku sendiri juga tidak bisa menahan maupun menyembunyikan fakta ini" ucap Ange. Edward terkejut mendengarnya, perasaan marah, kecewa menyusup dalam hatinya. Namun tak bisa ia pungkiri bahwa rasa cintanya pada gadis itu terlalu besar, ia ingin memiliki gadis ini. Ia menutup kelopak matanya dan menghela nafas. Berusaha menenangkan diri.

"Ange" panggilnya. Ange menoleh berusaha untuk menekan rasa takutnya dan menatap wajah Edward.

"Aku akan menikahimu. Aku tidak peduli meski harus berbagi dengan para pangeran mahkota yg lain. Aku hanya mencintaimu, aku tak menginginkan gadis lain" ucap Edward penuh keyakinan.

Dan begitulah, akhirnya lamaran dari kerajaan Novalen datang bersamaan dengan 6 lamaran dari kerajaan lain diperuntukan bagi sang putri kerajaan Luminous. Angelise Clyne.

Tepat setelah janji suci pernikahan mereka terucap, para pasukan iblis menyerang kerajaan Luminous beserta kerajaan lainnya. Mereka menyerang habis hingga tak tersisa. Untuk menghentikan para iblis itu, sang putri yg telah di nobatkan menjadi ratu, dengan dibantu oleh keenam suaminya, menyegel kekuatan dan tubuh sang raja iblis beserta pasukannya. Dan untuk menghentikan para iblis menyerang dunia manusia, Ange menggunakan kekuatan sihirnya yg terakhir untuk membuat dirinya dan para suaminya bereinkarnasi di waktu segel yg dibuatnya melemah.

Ribuan tahun berlalu, saat dimana segel yg membelenggu para iblis melemah. Lahirlah seorang anak laki laki tampan berambut merah gelap dan memiliki tanda lingkaran sihir di punggung tangan kanannya, dalam keluarga Idemoto. Anak itu diberinama Idemoto Tsukasa. Reinkarnasi sang raja kerajaan Novalen, Edward Leonhard.

Bersambung~