Donor ginjal

906 49 1
                                    


Sehun dan ceye masih menunggu sehun dirumah sakit sedangkan waktu sudah menunjukan pukul 7 malam.

"Kai,, pasti member yang lain nyari kita." Kata ceye melihat kai yang sedari tadi melamun.

"Bener hyung, tapi sehun masih belum sadar." Kata kai khawatir.

"Tapi apa kita kasih tau keluarganya sehun? Gue takutnya kenapa-napa nanti kita yang kena salah." Kata ceye mengerutkan dahinya.

"Hyung, tapi lebih baik dirahasiakan, karena nanti akan nambah rumit masalahnya."

Kring~kring~

"Hp hyung bunyi." Kata kai melirik saku baju chanyeol yang bergetar.

"Ah iya, gue angkat dulu bentar." Kata ceye berdiri dan mengangkat telfonnya.

Setelah sepuluh menit menelepon, ceye pun duduk lagi dekat kai dengan wajah murung.

"Siapa yang nelpon hyung?" Tanya kai khawatir.

"Manager." Kata ceye nunduk.

"Manager bilang apa hyung?" Tanya kai.

"Manager bilang kita harus segera ke dorm untuk latihan dan ada yang perlu dibahas, tapi sehun ga ada yang jaga gimana kalau ada sasaeng yang mau nyelakain dia?" Tanya ceye makin khawatir.

"Manager nanya sehun ga hyung?" Tanya kai.

"Dia nanya tapi hyung jawab sehun pergi entah kemana, pokoknya sehun pengen sendiri." Kata ceye.

Ditengah-tengah kepanikan mereka berdua, tiba-tiba terdengar suara dari dalam dan mereka pun langsung masuk ke dalam.

"Yoona... yoona..." kata sehun mengigau seolah sedang mimpi buruk, raut wajah sehun seperti ketakutan dan tiba-tiba menangis tapi masih terpejam.

"Hyung, sehun kenapa?" Tanya kai panik.

"Sepertinya dia mengigau dan memimpikan yoona."

"Apa kita bangunkan dia aja?"

"Jangan dulu, tunggu lima menit." Kata chanyeol seolah-olah dia tahu bahwa sehun akan berbicara dalam mimpinya lagi.

"Kenapa harus nunggu lima menit?" Tanya kai heran.

Ceye hanya menempelkan jari telunjuknya didepan bibirnya, menandakan jangan berisik.

Dan benar saja, sehun mengigau lagi sampai badannya gemetar.

"Yoon... yoon.. tunggu..... tunggu..... hiks... jangan pergi.. hiks." Kata sehun dan makin gemetar badannya.

"Hyung, badan sehun gemetaran. Apa panggil dokter aja?" Tanya kai.

Ceye menempelkan punggung tangannya didahi sehun dan badannya sangat panas.

"Kai! Cepat panggil dokter." Suruh ceye dan kai pun langsung berlari menuju ruang dokter.

"Hun, bertahan ya. Kenapa lo sampai gini sih? Gue gamau adik kesayangan gue sakit kaya dulu lagi." Monolog ceye dan mengelap keringat dan air mata yang terus keluar dari wajah sehun.

Dokter pun datang dengan kai.

Dokter ong langsung memeriksa keadaan sehun dan anehnya suara detak jantung sehun berhenti.

"Ong, gimana keadaan sehun?" Tanya ceye panik karena melihat wajah ong yang panik.

"Kalian tunggu diluar ya, keadaannya memburuk." Kata ong.

Mereka berdua lagi lagi panik dan ketakutan tapi mereka harus menunggu diluar.

"Hyung,, gue takut sehun koma." Kata kai jongkok dan menangis.

Me And My Idol [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang