Ada yang aneh dari dia...
Apa aku yang salah?
Aaah.. ini hanya permainan kebohongan..
Jangan berfikir lebih Ji.....********************
Meskipun berusaha ditutup-tutupi, semua bisa lihat kalau Daniel agak murung belakangan ini.
Cowok itu jadi semakin pendiam dan semakin cuek lagi.
Daniel dan Jihoon — pasangan yang selama ini telah menyaingi Anang -Krisdayanti — sekarang mulai jalan sendiri-sendiri.
Daehwi yang setiap hari berdoa sepuluh kali agar Daniel - Jihoon cepat bubaran, jelas aja jadi girang.
Sekarang peluang itu terbuka lebar. Dengan lagak sok prihatin layaknya teman sejati, pada satu siang daehwi mendekati Daniel yang lagi duduk sendirian di kursinya.
Cowok itu lagi menekuri buku full rumus dan angka di depannya, sementara jihoon pasti sudah terbang ke sebelah guanlin.
Daehwi mendekat, lalu duduk pelan- pelan di sebelah Daniel.
"Udah, Dan. Nggak usah dipikirin," katanya.
Suaranya lembut banget.
Daniel mendongak dan sepasang mata dinginnya langsung menatap tajam.
"Lo bisa pergi!?" desisnya.
Daehwi meskipun terperangah, tetapi memilih maju pantang malu.
"Dan, gue nggak ada maksud apa - apa kok," ujarnya.
So pasti bohong.
"Gue cuma mau ngasih tau elo, kayaknya jihoon sama guanlin serius.
Dua hari lalu gue ketemu mereka lagi di Pasar Seni. Kayaknya itu udah jadi tempat favorit mereka, soalnya udah lebih dari tiga kali gue ngeliat mereka di sana."
Daniel mendesis pelan.
Kejengkelan yang ditahannya mati-matian mulai merayap naik. Dia paling tidak senang informan model begini.
"Pergi cepet!" desisnya dengan gigi gemeretak. Ditatapnya cewek di sebelahnya itu garang.
"Cepet! Apa elo mau gue bikin malu?"
"Dan, gue cuma..."
Dengan marah Daniel meraih bolpoin di depannya dan... BRAK! Benda itu hancur berkeping-keping dan tintanya seketika menggenangi meja.
Daehwi terlonjak. Diiringi tatap mata seluruh isi kelas, cewek itu buru-buru berdiri dan pergi dari situ.
******
Jihoon nuga tahu perubahan Daniel itu.
Tahu dan sadar! Soalnya hubungan mereka sekarang jadi kaku. Persis seperti di awal-awal dulu.
Daniel kembali jadi pendiam, jarang bicara. Tapi jihoon masih ingat sekali satu kalimat itu. pendek, tegas, tandas.
"Ji, tolong. Gue bener - bener butuh bantuan elo."
Dan hancur luluhlah hatinya, padahal baru saja terbang tinggi, lalu langsung brak! Mendarat dan hancur berkeping-keping.
Jujur saja, waktu itu jihoon sakit hati. Merasa cuma dimanfaatkan. Merasa minder dan tak punya arti. Apalagi setelah menjalani sandiwara itu. Dia jadi tambah sedih dan nelangsa.
Karena itulah dia berjuang amat keras untuk bisa netral seperti saat ini.
Awal-awal dulu, dia harus sering memperingatkan hatinya agar tidak tumbuh bunga. Tidak tumbuh kuncup, apalagi sampai mekar. Juga untuk tidak ganti warna. Jadi pink atau biru! Dia juga sudah melarang otaknya sering-sering memikirkan Daniel, apalagi ketampanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love ~ Ji.... (NielWink)
Romansa"Lo pura-pura jadi pacar gue ya, Ji? Biar gue nggak dikerubutin cewek-cewek centil itu." pinta Daniel. "Tapi... konsekuensinya. niel" ujar Jihoon pelan. "Elo punya cowok?" Kali ini ganti Daniel yang tersentak kaget. "Atau... lagi ada yang elo suk...