Part 10 | Suga

252 30 13
                                    

Jadi sekarang ada tiga orang di ruangan Yoonji, termasuk dirinya sendiri, Jimin yang sudah tidur pulas dan Hoseok. Yoonji masih bingung kenapa yang masuk ke ruangannya malah Hoseok, yang benar saja masa sekarang Yoonji harus bekerja sama dengan makhluk gajelas satu ini?

"Kita udah lama gak ketemu jadi aku maklum sih kalau Noona enggak tau padahal aku sering diberitakan tuh," Ujar Hoseok santai.

Yoonji menatap Hoseok remeh, "Oh benarkah? Tapi kenapa aku bisa enggak tau?"

Hoseok mengangkat bahu acuh, "Noona kan gitu, suka bodo amat sama hal hal yang enggak jadi fokus dari pekerjaan. Tapi aku senang kita bisa bekerja sama, kudengar Noona yang terbaik."

"Tentu saja aku yang terbaik," Yoonji tersenyum bangga.

"Mohon kerja samanya!"

Yoonji mengangguk, "Jangan terlalu formal, kau membuatku risih."

Hoseok tersenyum lebar, "Hmm... Noona mau pulang ya? Itu kasian Jimin udah ketiduran. Mau aku antarkan?"

Yoonji menatap Jimin di pangkuannya yang mendengkur pelan, dia terlihat kelelahan.

"Tidak perlu, lagian aku bawa mobil."

"Oh, kalau gitu biar aku saja yang nyetir. Aku juga gak bawa kendaraan, tadi aku nabeng sama teman."

Yoonji ngasih tatapan datar ke Hoseok, "Jadi ngapain kau nawarin antarin kami pulang kalau kau gak bawa mobil, Seok-ah?"

Hoseok nyengir gak bersalah, "Udah biar aku aja yang nyetir nanti noona pangkuin Jimin aja biar dia enggak kebangun."

Yoonji mengangguk, melemparkan kunci mobil yang segera ditangkap Hoseok. Mereka pun keluar dengan Yoongi yang mengendong Jimin.

"Jadi, Suga hm?"

Yoongi memutar mata, "Diamlah."

"Emang kau seterkenal apa?" Tanya Yoonji yang kini udah duduk anteng di samping Hoseok.

"Ah aku gak seterkenal itu sih," Jawab Hoseok natep Yoonji terus fokus ke jalanan, biar gak nabrak. "Btw, Noona kayanya ngerap juga ya? Wah kapan kapan kita kolab yuk."

Yoonji natap Hoseok kaget, "Kau juga ngerap?"

Hoseok mengangguk, "Iya selain ngedance terkadang aku juga ngerap. Aku juga buat lagu tapi belum ku kasih ke publik."

"Serius? Kau harus menunjukannya padaku! I mean im a produser." Seru Yoonji tertarik.

"Tentu saja, Noona."

Perjalan mereka menuju rumah Yoonji kemudian hening, Yoonji enggak perlu repot menunjukan jalan karena Hoseok yang memang udah pernah ke rumah Yoonji jadi dia tau arahnya.

Yoonji merasakan pergerakan di pangkuannya dan mendapati Jimin perlahan bangun.

"Hmmm, Ma?"

Jimin masih merem tapi dia udah duduk tegak di atas paha Yoonji, Yoonji yang melihatnya jadi gemas sendiri.

"Yes, Chim?"

Jimin menguap dan meletakkan kepalanya di atas dada Yoonji, masih belum menyadari dimana mereka berada saat ini.

"Chim masih ngantuk, hm?"

Jimin mengangguk dan kembali menguap, elusan di kepalanya membuat Jimin ingin kembali tertidur sebelum dia mendengar dengusan geli dari seseorang.

Jimin kembali terduduk dan melirik ke samping, ke arah Hoseok yang menatap Jimin dengan senyuman lebar.

"Hi sleepy boy!"

Rasa kantuk di diri Jimin hilang entah kemana, "Uncle Hosikie!"

Hoseok terkekeh, "Hosikie?"

Jimin mengangguk semangat, "Udah lama Enchim gak ngeliat uncle."

"Maafin uncle ya karena enggak sempat ketemu Enchim, tapi mulai sekarang kita bakal sering jumpa tanya aja ama mama," Ujar Hoseok mengerling ke arah Yoonji yang dibalas lirikan tajam.

Jimin beralih ke arah Yoonji, "Benelan ma?"

Ditatap sama dua bola mata penuh harap membuat Yoonji enggak punya pilihan lain kecuali mengangguk mengiyakan.

"Yay!"

Akhirnya mereka sampai dan Hoseok mutusin tanpa bertanya sama Yoonji kalau dia bakal mampir sebentar.

"Kau kenapa mengekori kami?" Tanya Yoonji kesal, dia hanya ingin cepat cepat tergolek di atas kasur kesayangan.

"Aku mau mampir."

Yoonji menatap Hoseok tajam, "Enggak, gak boleh. Aku mau istirahat dan Jimin juga perlu tidur, jadi jangan ganggu kami ok?"

Hoseok menghela napas, gak tega juga ngeliat kedua ibu anak di depannya yang keliatan kecapean dan butuh tidur banget.

"Baiklah, nanti malam aku mampir," Jawab Hoseok.

Yoonji mengangguk pasrah, "Terserah tapi aku gak akan bukain pintu."

Hoseok tersenyum miring, "Kita liat aja nanti. Sampai jumpa nanti malam, noona! Chim!"

Yoonji natep kepergian Hoseok bingung sementara Jimin melambaikan tangan semangat.

"Dadah uncle! Nanti Enchim tunggu uncle datang."

Dan sejak kapan Jimin jadi suka ketemu sama Hoseok? Yoonji enggak habis pikir. Yasudahlah ini hari yang melelahkan, Yoonji butuh istirahat.

Tbc,

Hey, Mama! ⛈️ yskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang