Min Yoonji itu walaupun udah punya anak satu tetep aja masih banyak yang mau soalnya Yoonji itu cakep menjurus ke cantik pake banget. Iya, Mama kesayangannya Jimin itu cantik banget sampai banyak om-om yang suka ngegodain Si Yoonji tiap kali mereka berjalan kan Jimin gak suka. Mama Yunji itu cuman Jimin yang boleh punya, gitu.
Seperti sekarang ada aja yang mengekori Yoonji sambil basa-basi busuk yang membuat Yoonji jengah, "Chim kita pulang."
Jimin menatap kecewa ke arah Yoonji yang mengingit bibirnya gak tega ditatap seperti itu dengan berat hati dia pun enggak jadi mengajak Jimin yang tiba-tiba ingin ke taman untuk pulang, Yoonji risih ditatap seakan dia ini daging yang lezat oleh cowo-cowo yang haus akan belaian. g
Jimin sebagai anak yang sayang Mama mengusir 'lalat-lalat' pengganggu di sekitar Yoonji, mulutnya yang pedas kayak Yoonji udah nyerocos panjang lebar kek rel kereta api. Yang diomelin jadi pada salting karena kedapetan diomelin sama bocah, mau taruh dimana wajah sok tampan mereka? Yoonji mah cuman senyum bangga aja, masih kecil gini Jimin udah ngejaga dia banget kan Yoonji terharu.
Jimin yang sekarang lagi digendong ama Yoonji sibuk meluk leher Yoonji erat sambil melet-melet ngeselin ke arah cowo yang mupeng liat Jimin digendong ama Yoonji, untung Jimin imut.
"Maa!''
"Yes baby?"
Jimin naruh tangan mungilnya di pipi sebelah kanan Yoonji, "Mama sayang Chim kan?"
Yoonji mencium ujung hidung bulat milik Jimin, "Tentu saja, Chim kesayangannya Mama."
"Chim juga sayang Mama jadi Mama cuma boleh sayang sama Chim."
Yoonji mengangguk terus Jimin meletakkan kepalanya di bahu, menyender karena mungkin sudah mulai mengantuk.
"Ma."
"Hmm?"
Jimin mainin anak rambut Yoonji, bibirnya mayun kek minta dicipok.
"Appa jahat ya?"
Deg,
"Kok Chim ngomong gitu?"
"Soalnya Appa ninggalin Chim di lumah Mama telus pelgi enggak pulang-pulang, Chim anak nakal ya Ma? Makanya Appa enggak mau sama Chim lagi."
Yoonji menatap Jimin sendu, diusapnya surai coklat milik Jimin dengan lembut.
Dalam hati sibuk merutuki mantan suami sialannya itu.
"Appa udah pergi jauh, jauh sekali. Tapi Chim sekarang sama Mama kan? Nanti kalau sudah besar Chim pasti ngerti, nak."
Jimin masih merengut, "Tapi Chim kangen Appa."
Yoonji memutar otaknya untuk mengganti topik pembicaraan.
"Nanti kita ke super market terus belik es krim banyak banyak, mau?"
Jimin mengangguk semangat, Yoonji pun mencium pucak kepalanya.
"Gitu dong, senyum kan makin swag."
Tiba-tiba ada yang menepuk pundak Yoonji dari sebelah kiri membuat Yoonji serta Jimin menoleh.
"Hey!"
Yoonji mengerjap, "Iya? Siapa ya?"
Cowo itu yang baru saja nyamperin mereka memasang wajah sok kesal, "Ih sombong ya, mentang-mentang menghilang terus aku dilupain gitu. Ini aku Hoseok loh. Makin cans aja ya, ini anak siapa Ji?"
Yoonji masih loading sementara Jimin di gendongan udah natep si Hoseok dengan pandangan menilai membuat Hoseok secara tak sadar jadi gugup padahal yang mandang cuman bocah tapi tatapannya ituloh kayak disidang kan si Hoseok.
"Ohh, sorry wajahmu udah berubah sih ya. Ini anakku."
Jedarr
Kek ada yang retak-retak gitu, Hoseok pun maksain tersenyum walaupun nampak sedikit mengerikan bagi Jimin.
"Oh, kamu udah nikah? Kok enggak ngundang aku sih. Wajahku berubah maksudnya makin ganteng ya? "
Yoonji hampir aja keceplosan-garis bawahi kata hampir- ngeiyain, soalnya emang Si Hoseok diliat-liat makin tampan aja, ops.
"Ceritanya panjang."
"Aku punya banyak waktu kok kalau buat kamu."
Yoonji mendelik, "Jangan cari kesempatan dalam kesempitan."
Hoseok nyengir, "Yah, ketahuan."
"Hyung tinggal dimana sekarang?"
"Deket sini."
"Rumahku juga deket sini loh, hyung!"
"Gak nanya perasaan."
Jimin yang sedari tadi merasa jadi obat nyamuk, mulai merengek caper ke Yoonji.
"Maa."
Yoonji pun menaruh perhatiannya ke arah Jimin yang udah mayun, lagi.
"Itu siapa sih, Ma?"
"Gak tau, Mama gak kenal."
Hoseok berseru tidak terima, "Ji!"
Yoonji ngeluarin gummy smile nya membuat Hoseok membeku beberapa detik, terpana karena udah lama enggak disuguhi pemandangan yang indah itu.
"Chim ini temen Mama, Jung Hoseok. Hoseok ini Jimin alias Chim anakku."
Hoseok ngusap rambut Jimin, "Imut banget sihh, gemas pengen nyubit."
Jimin segera menutup kedua belah pipinya, "No! Chim gak suka."
"Kamu harus cerita, pokoknya!"
Yoonji enggak menjawab tapi tetap membiarkan Hoseok untuk mengekor mereka pulang ke rumah. Mungkin dia memang harus menceritakan semuanya yang dia pendam selama ini.
Tbc,
A/n
Eh ada Hosiki
Sope or nah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Mama! ⛈️ ysk
FanficMin Yoonji dan anaknya Park Jimin. SOPE AREA! With gs!Myg ©Hopestd