Chapter 1

33.9K 159 3
                                    

Aku duduk termenung di kamarku seperti orang yang sudah tidak lagi memiliki semangat hudup semua nya hilang dari ku.senyum ku gairah ku semangatku tidak lagi ada pada diri ku
Semua nya hilang bersama kenangan pahit
Yang membuatku hanyut dalam kesedihan yang entah sampai kapan ini akan berakhir

aku menghukum diri sebagai penolakan
Akan takdir yang aku alami yang membuatku seperti ini,orang orang terdekat ku berusaha keras menghiburku tapi semua tidak membuahkan hasil karena peristiwa itulah yang menjatuhkan mentalku sehingga seperti ini.ya peristiwa dimana aku harus merasakan pahit nya kehilangan orang yang paling aku cintai.

##Flashback 3 bulan yang lalu##
Gemerlap cahaya kota yang menerangi malam memperindah sudut sudut jalan di tengah keramain suasana kota di malam hari.suara riuh kendaraan pun saling bersahutan menandakan lambang kota yang menjadi pusat keramaian jalan.
Dan dengan tenang aku dan kekasih ku menikmati suasana keindahan malam mengelilingi kota pontianak untuk merasakan kenikmatan hidup sebagai pemuda pemudi yang lagi di mabuk cinta,sebelum nya aku memperkenalkan diriku nama ku rizki aditya seorang siswa sekolah menengah atas yang baru lulus dari sekolah ku ya aku dan kekasih ku Anggita putri kami satu sekolah yang baru saja sama sama lulus dari bangku SMA.

Kami merayakan hari jadi kami dalam membina hubungan sepasang kekasih yang tepatnya anivisary kami yang berusia 1 tahun.setelah merayakan hari jadian kami di sebuah kafe yang begitu romantis kami pun bergegas untuk pulang,diatas kendaraan yang kami tumpangi aku mengemudikan sepeda motorku dan membonceng anggita dengan kecepatan yang begitu sedang,selayaknya sepasang kekasih kami selalu bermesraan dimanapun saat kami bersama,begitu eratnya anggita memeluku seakan aku gak ingin malam indah ini begitu cepat kami lalui.

Di selah selah perjalanan kami.aku di kejutkan dengan mobil truck yang melaju cepat tepat di arah aku.aggita panik akupun kehilangan keseimbangan akhirnya kecelakaan maut itu pun tak dapat di hindarkan aku terpental jauh dari motor ku dan kepalaku menghantam aspal jalan hingga pandangan ku gelap sedang kan anggita aku sudah tidak tahu lagi keadaanya karena di saat kecelakaan aku kehilangan kesadaran.

Semuanya gelap setelah kecelakaan itu aku tidak tahu berapa lama aku kehilangan kesadaran yang aku ketahui di saat membuka mataku aku sudah berada di dalam ruangan,ruangan yang tak asing bagiku sebuah ruangan dimana aku hanya terbaring tak berdaya banyak perban yang membalutiku dikepala hinhga di kaki ku.disaat aku tersadar aku hanya melihat ayah dan ibuku yang setia menunggu ku disaat saat aku mengalami kritis,sambil menangis ia memberi tahuku bahwa anggita sudah tiada ia pergi untuk selamanya.betapa histeris nya aku mendengar kabat dari ibuku aku menangis meraung sejadi jadinya menyesali keadaan yang memaksa ku harus menerima kenyataan pahit ini.

#Flashback end#

Seiring waktu berjalan kondisiku pun semakin baik tidak terasa waktu begitu cepat berlalu kejadian pahit itu pun tak terasa susah berlalu selama 3 bulan,di tengah lamunanku aku di kejutkan suara ibu ku yang menghampiriku,sengaja menghiburku ibu ku memintaku untuk ikhlas menerima kenyataan dan bangkit lagi seperti aku yang dulu.di selah pembicaraan ibuku ia menawariku untuk kulyah di luar kota agar aku dapat melupakan kejadian pahit itu dan bangkit dari keterpurukan ku seakan terhibur aku mendengar ucapan ibuku akupun mengiyakan tawaranya untuk meninggalkan kota ini,mungkin bagiku dengan meninggalkan kota ini sedikit melupakan kejadian pahit 3 bulan yang lalu yang membuatku kehilangan anggita pacar pertamaku sekaligus terakhir dalam hidupku.

Tibalah hari keberangkatanku ke kota bandung kota yang menjadi tujuanku untuk meneruskan study ku keperguruan tinggi dengan di antar ayah ibuku kami pun bersama menuju bandara dengan menaiki mobil milik ayahku.selama di perjalanan ayah ibuku terus memberiku nasehat setelah sampai di bandung mereka menyuruh ku segera mencari kos kosan.aku hanya bisa mengangguk mengiyakan semua nasehat orang tuaku.
Setelah di bandara dan tepat dengan jadwal keberangkatanku aku pun pamit ke orang tuaku untuk masuk ke bandara sambil memeluku ibuku mengucapkan aku harus bangkit aku harus semangat lagi seperti aku yang dulu.jam keberangkatanku pun semakin dekat aku berpamitan kepada kedua orang tuaku dan bergegas masuk kedalam bandara.

Selang beberapa waktu akhirnya pesawat yang kutumpangi meluncur ke udara menandakan perjalanan ku pun segera dimulai.

Di Paksa Menjadi WariaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang