02

3.5K 161 3
                                    

"Demi kebaikanmu saat kuliah nanti, papa, mamamu dan keluarga kim berniat menikahkanmu dengan seokjin"

"HAH!!! menikah?!!"

"Iya.. kami ingin menikahkanmu dengan sokjin"

"Tapi papa aku belum siap"

"Hyura... ini yang terbaik untukmu" ucap mamaku

"Tapi aku tidak mau menikah, aku masih ingin kuliah"

"Papa tidak pernah menyuruhmu untuk memutuskan kuliahmu, papa hanya ingin kamu menikah"

"Tapi papa.. Aku belum siap"

"Hyura mengertilah... Papa mu hanya ingin seseorang mendampingimu saat kuliah nanti, papamu tidak ingin hal hal aneh yang terjadi, setidaknya seokjin bisa menjagamu dan melindungimu sebagai seorang suami"

"Tapi oppa lebih tua dari aku, dan dia juga belum menikah"

"hyura.. kamu itu perempuan, oppa bisa menjaga diri sendiri" ucap oppa

"Apa dengan menikahkanku"

"Hyura.. ini demi kebaikanmu" ucap mama

Aku hanya terdiam

"Sepertinya kamu sudah setuju" ucap mama

"Kalau begitu besok pergi untuk membeli cincin pernikahan dan gaunnya" ucap nyonya kim

"Terus pernikahannya kapan?" Tanya seokjin
Sontak aku langsung melihat ke arah seokjin dan begitu pun juga seokjin dia melihat ke arahku, spontan aku langsung tertunduk.

"Pernikahannya minggu depan" ucap tuan kim

"Jadi undangannya kapan di bagikan?" Tanya seokjin

"Sebenarnya minggu lalu papa sudah membagikan undangannya" ucap papaku

"Bahkan papa tidak memberitau ku lebih dulu sebelum membagikan undangan pernikahan" batinku

"Papa... aku ingin kekamar aku lelah"

"Oh.. iya istirahatlah, persiapkan dirimu untuk pernikanmu" ucap papaku

Aku hanya mengagguk pelan dan menuju ke kamarku

"Argghh... apa yang harus aku lakukan!!!, aku tidak dan sekali tidak mencintainya" ucapku

"Kenapa papa tega menikahkanku dengan orang yang sama sekali tidak aku cintai!!!, memang aku pernah dekat tapi itukan sudah 8 tahun yang lalu!!!"

"Sekarang aku butuh teman untuk curhat, ahh... sejeong" ucapku dan segera menelpon sejeong.

"Yeoboseo" ucap sejeong di telepon

"Sejeong..."

"Oh hyura, ada apa?"

"Apa kamu punya waktu luang"

"iya.., emangnya kenapa?"

"Aku butuh kamu sekarang"

"Iya hyura, aku tunggu kamu di cafe xxxx sekarang"

"Baiklah sejeong" ucapku mengakhiri percakapan

Aku segera bersiap siap menuju ke cafe.

"pa.. aku mau keluar sebentar" ucapku kepada papa yang berada di sofa depan televisi dia bersama seokjin

"Kamu mau kemana?" Tanya papaku

"Aku mau bertemu dengan sejeong"

"Oh iya pergilah tapi jangan pergi terlalu lama, ingat kamu akan menikah kamu harus menjaga dirimu dangan baik"

"Iya pa.. aku ingat" ucapku dan perjalan menuju pintu

"Hyura.." panggil sejeong saat aku memasuki cafe

Aku segera menuju ke tempat sejeong duduk

"Hyura kamu kenapa?"

"Sejeong.. sekarang aku benar benar pusing, aku tidak tau harus melakukan apa"

"Kamu kenapa sih"

"Sejeong... aku dijodohin!"

"Apa!!! Di jidohin!!!"

"Iya sejeong... aku dijidohin"

"Dengan siapa??"

"Anak sepupu mamaku"

"Terus kamu setuju!!!"

"Mau gimana lagi undangan sudah dibagikan dan ini untukmu" ucapku dan memberikan sejeong undangan pernikahanku

"Dibagikan?, apa orang tuamu tidak memberitahukan tentang pernikahanmu sebelum membagikan undangannya"

"Yahh... begitulah, aku juga benar benar kesal"

"Apa dia tampan"

"Dia?"

"Calon suamimu"

"yahh.. menurutku dia tampan bukan tampan sangatt tampan, dia jago masak, jago bersih2, bijaksana pokoknya paket lengkap deh.. tapi_"

"tapi apa?"

"Aku belum bisa mencintainya"

"Kenapa??"

"Entahlah.."

"Hyura percaya lah kamu dan dia akan saling mencintai suatu saat nanti"

"Kuharap begitu" ucapku lemah

"Kalau gitu kita ke mall yah"

"Ke mall untuk apa??"

"mungkin setelah kita ke mall stersmu akan hilang"

"Emm.. arraseo" ucapku berdiri dan menuju ke tempat parkiran mobil sejeong.

감사함니다😇

 YOU ARE MY CHOICE ~ KsjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang