kisah ini berawal dari perjodohan yang di sepakati oleh orang tua mereka,
Nam hyura yang berumur 18 tahun harus menyutujui permintaan untuk menikah dengan Kim seokjin pria yang berumur 19 tahun.
Orang tua mereka terpaksa menjodohkannya karena takut...
Hari ini adalah hari keberangkatan hyura dan seokjin ke london, setelah berpamitan mereka berdua langsung menuju ke pesawat yang mereka tumpangi
Saat berada di pesawat hyura hanya tertunduk lemah dan bersandar di pundak seokjin.
"Baby.. apa kau mengingat mamamu" tanya seokjin
"Emm.. sepertinya begitu" jawab hyura
"Tidurlah" ucap seokjin dan mengusap puncuk rambut hyura
Hyura hanya mengangguk dan merangkul lengan seokjin
****
Terlihat supir kepercayaan seokjin telah menunggunya di ruang tunggu.
"Ahjussi.. tolong koper koper ini masukin semua ke dalam mobil" pintah seokjin kepada pria yang berada di depannya itu
Pria itu yakni sopir kepercayaan seokjin hanya mengangguk dan memasukkan satu persatu koper ke dalam mobil dan segera menuju ke rumah mereka
****
"Seokjin apa ini rumah kita" tanya hyura saat mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan rumah yang tidak tarlalu luas dan bagus untuk di tempati bagi suami istri yang baru menikah
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Iya.. apa kau tidak suka"
"Ahh... tidak, aku bahkan sangat menyukainya"
Seokjin memberiku kunci rumah dan aku memasuki rumah tersebut yang diikuti oleh seokjin.
Aku memasuki dan melihat sekeliling rumah ini
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini sangat cantik.." gumam hyura
"Apa kau menyukainya baby.."
"Tentu saja.. rumah ini terlihat sangat cantik" ucap hyura dan memasuki kamar yang berada di lantai atas
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Istirahat lah, kau terlihat sangat lelah" pinta seokjin dan mengacak rambut hyura
"Emm.. baiklah"
SEOKJIN POV
"Yeoboseo"
"Hyung.. ini aku seokjin"
"Oh seokjin.. apa kau baik baik saja"
"Iya hyung.. aku baik baik saja dan aku sudah sampai sejam yang lalu"
"Baguslah..., bagaimana dengan hyura"
"Dia istirahat.. dia keliatan sangat kelelahan" ucap seokjin mengusap lembut kepala hyura
"Dia memang begitu, eh apa hyura menyukai rumah yang kamu beli"
"Ne hyung dia sangat menyukainya"
"Emm.. baguslah.. aku tutup dulu dan kalian disana jangan sering sering bertengkar"
"Hahaha... iya hyung" tawaku dan menutup sambunga teleponnya dengan joohyuk hyung ,oppa hyura
"Tadi itu siapa" tanya hyura terbangun
"Emm.. dia joohyuk hyung"
"Apa yang kalian bicarakan"
"Bukan apa apa"
"Emm.." balas hyura dan duduk di tepi ranjang
"kamu mau kemana?"
"Aku mau merapikan pakaian, memasak dan membersikan rumah" ucap hyura yang sudah berdiri
"jangan lakukan itu.. biar aku yang melakukannya" pintaku
"Ani.. kamu istirahat saja biar aku yang melakukan semuanya" ucap hyura yang mendorong pelan tubuhku hingga tertidur di ranjang.
"Biar aku bantu"
"Seokjin... kamu istirahat saja" pinta hyura dan menyelimutiku
"Jangan terlalu lelah dan bangunkan aku kalau kau membutuhkan sesuatu" pintaku dan mengeraskan suaraku karena hyura telah keluar dari kamar setelah menyelimutiku.
HYURA POV
Setelah selesai merapikan pakaian dan memebersikan aku menuju ke dapur untuk memasak.
"Oh iya.. aku lupa, aku kan baru tinggal di sini dan bahan bahan masakan juga belum ada" ungkap ku sendiri
Aku menaiki tangga untuk menuju ke kamarku yang berada di lantai 2
Clek
Kubuka pintu kamarku dan ku dapatkan suamiku sudah tertidur lelap sebelumnya dia sangat mengkhawatirkanku melakukan apapun, kuamati setiap inci wajah seokjin alis tebal hidung mancung dagu yang runcing kantong mata yang besar dan tak lupa bibirnya yang tebal membuatnya terlihat sangat sempurna "tampan" gumamku.
"Seokjin.. bangunlah" ucapku yang menepuk pipinya pelan
"Emmmm... apa kau membutuhkan sesuatu baby"
"Seokjin bangun dulu..." rengekku dan membantu seokjin untuk duduk
Seokjin yang masih keadaan setengah sadar dan mata yang masih tertutup "apa kau kelelahan?" Tanyanya
"Seokjin apa kau kelaparan?" Tanyaku yang memperbaiki susunan rambut seokjin yang sudah tidak teratur akibat tidurnya
"Kenapa? Apa kau kelaparan"
"Ani.. ini masih terlalu siang.., apa kita boleh makan diluar setelah ini soalnya bahan masakan belum ada"
"Emm.. baiklah kalau itu membuatmu senang" jawab seokjin dan tertidur kembali
"Apa aku menggangu tidur siangmu"
"Ani.. sebaiknya kamu juga tertidur" ucapnya dan menarik lenganku dan hanyut kedalam pelukannya.
"Ini sangat nyaman" batinku memeluk seokjin dan tertidur
Jangan siders dong... kalau sudah baca bagian ini tolong tekan tanda ☆ di bagian bawa, tolong hargai author😁
