Persiapan Matang

593 43 13
                                    

Pagi ini matahari bersinar terang memasuki kamar bahkan menembus kornea mata salah satu insan yang baru saja tersadar dari tidurnya. Entah kejadian apa yang terjadi semalam di tubuh Frank banyak sekali tanda merah keungu-ungu an. Frankenstein sampai malu melihat dirinya sendiri. Tapi berada di pelukan raizel sungguh membuatnya nyaman dan hangat sampai rasanya dia enggan untuk melangkah.
Perlahan-lahan dia mencoba menggeser tangan Raizel yang berada di dadanya. Sebenarnya tidak ingin membangunkan makhluk yang sedang tertidur lelap disampingnya.

"Frankenstein" ujar Raizel, tentu saja membuat Frank lagi-lagi terkejut. 

"kau sudah bangun ternyata" ujar Frank.

"jangan pergi,  aku masih kangen" Raizel memeluk Frankenstein dengan erat.

"Raizel yak...  Ini sudah hari ketiga aku tidak mungkin bolos lagi" ujar Frankenstein

"kau kan boss nya,  mana ada istilah bolos" ujar Raizel lagi,  dia manja sekali hari ini.

" kau lihat dulu badanku,  penuh dengan tanda dari mu, sudahlah aku harus pergi kerja"  Frankenstein melepaskan pelukan Raizel. Tapi Raizel masih merasa ingin menjahili Frankenstein.

" akan ku buat lebih banyak tanda lagi" ujar Raizel.

'pletak' satu jitakan maut Frankenstein mendarat di kepala Raizel.

"menyingkirlah atau kau ku suntik mati" ujar Frankenstein merasa ingin membalas keusilan Raizel.

" yak...  Tega sekali kau ingin membunuh calon Seme mu ini" ujar Raizel merasa agak ngeri mendengar kata suntik mati.

" aku bisa lebih tega lagi kalau kau menambah tanda-tanda tidak mengenakkan di badanku lagi" ujar Frankenstein melangkah ke Kamar mandi.  Raizel ingin ikut mandi bersama.

" diam disana atau beneran mau aku suntik mati? " ujar Frankenstein lagi,  Raizel terkejut mendengar ucapan dari Frankenstein. Melihat wajah Raizel yang melongo Frankenstein sebenarnya ingin tertawa tapi cepat-cepat dia masuk ke kamar mandi sebelum di serang lagi oleh makhluk bersurai hitam itu.

"sumpah...  Ini memalukan" ujar Frankenstein melihat tanda-tanda yang tidak mengenakkan di tubuhnya itu sembari mengingat kejadian malam tadi,  wajahnya kembali memerah layaknya buah tomat. Kemudian dia mandi dan memakai setelan jasnya.

" kau mandilah,  aku akan mengajakmu ke kantor kita akan banyak urusan" ujar Frankenstein.

"kau mengajakku?,  oke...  Segera laksanakan" Raizel pun meluncur ke kamar mandi kemudian memakai setelan Jas yang juga sudah di persiapkan Frankenstein untuknya. Kemudian mereka pergi sarapan sebentar lalu berangkat ke Kantor.

" Selamat pagi Tuan muda" seluruh seantero kantor hormat pada Frankenstein membuat Raizel terperangah.

" Wah Tuan Muda Frank anda di hormati sekali ya disini" ujar Raizel lagi.

" diam lah atau ku sumpal mulutmu pakai kaos kaki bekas" Frankenstein masih merasa gemas dengan kekasihnya ini.

" Tuan Muda " sapa Mr. Yu.

" Ah iya,  mr Yu,  perkenalkan dia Raizel salah satu orang yang berharga untuk saya,  kebetulan dia sedang mengunjungiku kesini"

" Selamat Pagi Tuan Raizel, senang bertemu dengan Anda" Mr.  Yu mengulurkan tangannya di sambut hangat oleh Raizel

" nice to meet you too mr. Yu"

" Ah iya Mr. Yu saya ingin menanyakan sesuatu pada anda"

" ya Tuan Muda? "

" Kantor catatan pernikahan sipil ada dimana  bisakah anda mengantarkan saya kesana?  Tanya Frankenstein.  Sepertinya rasa terkejut Raizel belum berhenti sampai disitu saja.

" aku akan menikah dengan Raizel disini" ujar Frankenstein lagi,  kali ini bukan hanya Raizel tapi Mr.  Yu juga sama terkejutnya mendengar ucapan Tuan Muda nya itu.

" menikah?,  ah ya...  Baik akan saya antar nanti kapan anda mau Tuan Muda" ujar Mr.  Yu. Kali ini Raizel yang kaget setengah pingsan/?, karena  mendengar ucapan Frankenstein.

"kau serius Frank? "

" kau pikir aku bercanda setelah tubuhku babak belur begini tadi malam"  ujar Frankenstein lagi. Raizel menepok dahinya sendiri.  Padahal dia masih merencanakan saja.

" jangan harap kau bisa kabur Raizel,  kau harus tanggung jawab padaku setelah semua ini" Frankenstein menyeringai dengan senyuman mengerikannya.

" habislah aku.....  " ujar Raizel.

Frankenstein tampak sangat fokus dengan pekerjaannya,  dia sangat memperhatikan detail-detail data konstanta di depan nya tersebut,  Raizel nampaknya duduk tenang dengan game di ponselnya.  Lebih baik diam dari pada disuntik mati pikirnya. 

" Raizel" panggil Frank tapi Raizel tidak menyahut.

" sayang....  Kemarilah" seketika Raizel menyeringai kemudian mematikan game ponselnya.  Lalu datang pada seseorang berambut pirang yang memanggilnya.

" temani aku ke Crea Fx"

" buat apa? "

" memesan topeng silikon"

"untuk apa? " tanya Raizel lagi.

" aku nggak ingin kakak mu menganggapku aneh,  kau bilang aku harus menyamar sebagai perempuan bukan?  Kita pesan dada silikon palsu untuk mengelabuhi kakakmu" ujar Frankenstein. Raizel entah kaget berapa kali hari ini. Tapi menurutnya ide Frank tidak salah juga.  Mereka harus mengelabuhi Lascrea paling tidak sampai dia kembali ke Paris.

To Be Continued.

Astaga ide gila Author apa lagi ini 😂😂😂

With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang