Part 2
Happy reading
Cahaya Matahari lamat-lamat masuk ke dalam kamar Raizel tapi si tamu tak diundang itu pun belum menampakkan tanda-tanda kehidupan alias kapan akan bangun dari tidurnya. Raizel antara kesal dan kasihan melihat si pirang yang masih asik dengan mendengkurnya itu.
"Heh, pirang bangun...." Raizel menarik selimut yang mendarat ditubuh si pirang aka Frankenstein , dan si Pirang hanya mengulet manis tanpa sedikitpun bangun dari tempat tidurnya.
'Aish, sipirang ini... sampai kapan dia akan merajai tempat tidurku begini' Raizel mulai Frustasi di tariknya lengan Frank dengan kesal. Tapi kok panas?
Dilihatnya wajah Frankenstein memerah seperti kepiting rebus, di pegangnya dahi si pirang.
"Kau demam?" Ujar Raizel tapi tanpa membukakan matanya si pirang tampak meneteskan air mata.
" Mama..... Kepalaku sakit, badanku sakit" ujar Frankenstein .Tampaknya dia mengigau, Raizel yang tadinya kesal tampak melunak. Diambilkannya handuk kecil dan air hangat diletakkannya di dahi Frank. Lalu kembali menyelimuti tubuh si Pirang." Istirahatlah, kurasa kau masuk angin karena hujan-hujanan kemarin aku akan ke dapur sebentar membuatkanmu makanan dan membawakan obat penurun panas" ujar Rai.
Raizel pun membuatkan bubur dan sup untuk Frank, kemudian mengambil obat di kotak persediaannya. Lalu kembali kekamar meletakkan makanan diatas meja dan perlahan membangunkan Frank.
" Hei, Frank bangun, kau harus makan dan minum obat, aku nggak mau kamu sampai kenapa-kenapa di rumahku" Rai perlahan-lahan menggoyang tubuh Frank, tiba-tiba Frank menarik tubuh Rai sampai akhirnya Rai pun ikut terbaring di ranjang.
"Mama, jangan pergi.. jangan tinggalin aku... aku sudah nggak punya siapa-siapa ma" Frank nampaknya mengigau, Raizel ntah terperanjat berapa kali hari ini gara-gara tamunya ini.
'Kasihan anak ini, aku jadi nggak tega mengusirnya' pikir Rai sambil mengelus rambut pirang panjang Frank.
Namun tiba-tiba mata Frank terbuka sepertinya dia sudah bangun."Ahhhh pergi kau mesum"
Frank berteriak kaget dan refleks menendang Raizel sampai terjatuh setelah terkejut dengan apa yang barusan dia lihat. Melihat dirinya di elus-elus Raizel. Dan si si Empunya Rumah pun terjungkal sukses di lantai."Hei... kau ini enak saja mengataiku mesum" Raizel berdiri sembari mengelus-elus bokongnya yang sukses mendarat manis akibat ulah Frank.
" Kalau tidak mesum, ngapain kau peluk-peluk terus mengelus-elus aku dasar Pedopil" Frank lagi-lagi mengatai Raizel.
" Bukannya terimakasih, malah menendang dan menghinaku ayo... sekarang kamu keluar" ujar Raizel menarik tangan Frank sampai si pirang itu terseret- seret di lantai.
"Sakittt... itu sakitttt lepassss" Frank berteriak-teriak merasakan betapa sakitnya tubuhnya di seret seperti itu. Melihat Frank kesakitan kemudian Rai pun melepaskan pegangannya. Frank menangis. Raizel bukanlah orang yang tega melihat orang lain menangis."Sakit ya?" Tanyanya. Frankenstein menangis sesenggukan.
"Heh, kau ini pria... mana boleh menangis"
"Baiklah, baiklah aku minta maaf aku sudah berbuat kasar padamu"
"Maaf mengejutkan dirimu, tadi kulihat kau panas sekali jadi aku sudah menyiapkan makanan dan obat untukmu" Frank masih meringkuk menahankan rasa sakit di tubuhnya. Melihat itu Raizel pun memberanikan diri menggendong Frank.
"Jangan pikir aku mesum, aku nggak tega melihat orang menangis kesakitan" kemudian menurunkan Frank di ranjang kembali. Tapi disaat akan pergi Frank menarik lagi Rai hingga jatuh lagi namun kali ini jatuhnya tepat diatas Tubuh Frankenstein. Walau tidak jatuh seluruh tubuhnya diatas Frank karena Rai sempat menahan lengannya agar tidak menindih makhluk pirang yang menarik tubuhnya tadi."Jangan usir aku lagi, ku mohon" ujar Frank memeluk Raizel sembari menunjukkan wajah super manisnya.
' ya ampun, Untung dia Pria, kalau wanita mungkin sudah ku terkam juga' pikir Rai.
"Aku tidak akan mengusirmu, sekarang tolong lepaskan aku sebelum aku memakanmu" ujar Raizel lagi-lagi mengusili si pirang. Frank terperanjat dan melepaskan pelukannya."Dasar mesum" ujar Frank menjauh. Raizel memasang wajah sumringahnya karena berhasil mengusili si pirang.
"Salah sendiri punya wajah manis dan rambut panjang seperti perempuan" ujar Rai lagi
" Ahhh keluarrrrr" ujar Frank melempari Rai dengan bantal. Sembari tertawa-tawa Raizel pun mengatakan.
"Aku hanya bercanda, sekarang makanlah dan minum obat mu lalu beristirahat, aku akan pergi bekerja kau tinggal lah dulu"
Raizel pun meninggalkan Frank sendirian.
To be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
With U
FanfictionKisah Raizel bermula ketika ia menemukan seorang anak yang umurnya jauh di bawah umurnya, namanya Frankenstein yang merupakan anak yatim piatu yang melarikan diri dari rumah neneknya dan membawanya pulang kerumahnya, walaupun awalnya sangat membingu...