Pernikahan di Negeri Dongeng

9.1K 397 4
                                    

Wuzza membuka matanya. 

Sudah hampir 20 menit wajah Wuzza di rias,  kali ini tinggal rambutnya.  Wuzza seperti tidak melihat bayangan dirinya di cermin. 

Cantik sekali.

Wuzza pernah di dandani sebelumnya, saat menjadi panitia dalam pernikahan Riri sahabat SMAnya,  tapi ia tidak merasa secantik ini. 

Pagi ini adalah acara akad nikah.  Dada Wuzza sesak membayangkannya.  Ia dulu sempat berhayal,  kalau Fattah mantan pacarnya saat SMA lah yang akan menjadi suaminya. Namun,  Fattah masuk penjara beberapa tahun lalu,  karena dia di dapatkan mengantarkan narkoba ke seseorang.  Wuzza tidak bisa berpacaran dengan narapidana,  apalagi menjadikan ia suami. 

Dari kejadian Fattah,  Wuzza lebih memilih untuk sendiri.  Mencari uang untuk makan dan sekolah ketiga adiknya. 

"Kakak cantik sekali. Seperti di foto yang di tempel di rumah kita." ucap Gia yang sedari tadi menemani Wuzza di dandan.

Wuzza teringat dengan foto yang Gia maksud.  Itu adalah foto pernikahan Mama dan Papa Wuzza.  Mungkin,  yang dimaksud Gia, Wuzza mirip Mamanya. 

"Gia juga cantik.  Nanti,  setelah kakak selesai,  kita pakai gaun princess nya ya.." ucap Wuzza pelan.

Gia mengangguk sambil tersenyum. Wuzza mengusap rambut adik perempuannya.

Saat melihatnya,  kesedihan Wuzza hilang. 

Akhirnya selesai.  Aku diminta berdiri pelan. Sebuah kebaya putih,  cantik,  sudah ku kenakan untuk acara akad pagi ini. 

"Kak,  katanya kakak mau pakai baju princess,  mana?" tanya Gia polos. 

"Nanti ya gadis cantik,  pagi ini pakai ini dulu.  Nanti ganti baju lagi, pakai baju princess." kali ini, ibu yang mendandani Wuzza yang menjawab.  gia mengangguk-angguk. 

"Za,  apa kamu sudah siap? " pintu di buka.  Dari cermin Wuzza mendapati bayangan Kris. 

"Sudah.  Ini,  sudah cantik." ibu itu kali ini juga menjawab pertanyaan Kris.  Ia merapihkan baju Wuzza sedikit.  Dan meminta Wuzza berbalik. 

Kris terpaku.  Mulutnya sedikit terbuka, matanya agak sedikit melotot. 

"Ada apa?  Apa aku aneh?" tanya Wuzza panik melihat ekspresi Kris.

"Ti-tidak..  Aku..  Aku hanya, hm..  Kamu cantik sekali!" Kris terbata-bata.  Aku tersenyum.

Kris menjulurkan telapak tangannya.  Wuzza perlahan meraihnya. 

Wuzza dan Kris berdiri bersamaan.  Wuzza melingkarkan lengannya pada lengan Kris.  Kris tersenyuk ke arah Wuzza,  dan Wuzza membalasnya.  Dada mereka kembali berdebar setiap tatapan mereka bertemu. 

"Kamu cantik sekali.  Sepertinya aku mulai menyukaimu." ucap Kris pelan.  Wuzza menundukkan kepala.

Pembawa acara meminta Wuzza dan Kris memasuki tempat acara.

Diiringi tepuk tangan yang sangat ramai,  Wuzza dan Kris berjalan pelan.  Di samping Kris ada Gio, Gei dan Gia, sedangkan di samping Wuzza ada Nenda di atas kursi roda yang di dorong oleh Dion,  adik lelaki Kris. 

Wuzza belum bahkan sempat berkenalan dengan Dion.  Karena Kris tidak mempertemukan mereka.

Kris dan Nenda sebelumnya berpesan kalau Wuzza harus tersenyum. 

Semua tamu berdiri, ada beberala tamu yang memegang hp untuk mengabadikan momen Wuzza dan Kris.

"Zaaa, kamu cantik sekaliii." aku sudah hafal,  itu teriakan Riri.  Tamu Wuzza tidak banyak.  Mungkin ada beberapa yang enggan datang karena acara Wuzza di hotel berbintang. 

Wuzza dipersilahkan duduk di sebuah meja dengan dekorasi putih.  Cantik sekali. 

Penghulu memulai acara akad nikah.  Hati Wuzza tidak karuan.  Kris mengucapkan dengan tegas dan jelas.  Sampai para saksi menjerit,

"SAH!"

Semua orang mengucap syukur, termasuk Kris dan Wuzza. 

Kris menyematkan sebuah cincin cantik ke jari manis Za, lalu mencium kening Za lembut. 

Za menunduk tersipu.  Nenda tertawa gembira sambil memeluk Gia dan Gei.

Acara selanjutnya adalah acara resepsi.  Wuzza dan Kris diminta berganti pakaian.

Kali ini Wuzza diminta mengenakan gaun yang sudah Kris pesan.  Sesuai kemauan Wuzza,  dan Gia tentunya.

Wuzza dibantu beberapa wanita untuk memakaikannya gaun indahnya. 

Beberapa riasan tipis ditambahkan.  Rambut Wuzza juga sedikit diubah. 

Wuzza merasa menjadi seorang putri.  Ia seperti mimpi hari ini. 

"Kamu,  cantik," ucap Kris menggenggam tangan Wuzza. 

"Terimakasih.." jawab Wuzza menunduk. 

"Saya sudah menjadi suamimu,  lihat wajah saya sampai kamu bosan,  itu tidak lagi berdosa." jelas Kris.  Wuzza masih menyembunyikan wajahnya.

Pembawa acara kembali memanggil mereka untuk duduk di pelaminan yang megah.

Di kanan dan kiri mereka sedikit berbeda,  bisanya ada tempat duduk orang tua.  Tapi ini,  di samping Wuzza ada Nenda,  sebagai perwakilan dari Kris,  dan di samping Kris ada dua pangeran kecil Gei dan Gio dan seorang putri Gia. 

Sepanjang acara,  Kris tidak pernah melepas genggaman tangan Wuzza. 

Wuzza masih sedikit kikuk, walaupun lelaki dewasa di sampingnya ini,  sudah berusaha membuat Wuzza merasa senyaman mungkin.

Wuzza tersenyum,  ia ingin puas menikmati pesta ini,  ini jelas pesta di negeri dongeng.

Ini hanya mimpi kan?  Ayo bangun!  Teriak Wuzza dalam hati.

Tapi,  kalai ini hanya mimpi,  ini mimpi indah atau mimpi buruk? Aaargh,  entahlah!  Yang jelas ini pernikahan di negeri dongeng!  Bathin Wuzza bergejolak. 

💑💑💑

Happy Reading semuaaa...

Semoga suka dengan ceritanya. 
🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Ditunggu comment dan vote nya ya..

See you next chapter!

Cinta 2 MilyarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang