06 #Lebam

182 25 0
                                    

Vote & Coment dulu oke!





Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam. Jeno melamun dibalkon kamarnya. Ia melihat langit malam. Angin malam berhembus dengan kencang.

Tak sengaja ia melihat seorang gadis disebelah balkon kamarnya.
Ia segera meloncat dan menuju gadis itu.

'Tttok ttok'

Jeno mengetuk pintu balkon kamar siyeon, sambil mengintip dari jendela.

"Heh princes buka pintunya dong pangeran mau masuk" ucap jeno

Siyeon berjalan kearah balkon untuk membukakan pintu.

Jeno langsung nyelonong masuk dan tiduran di kamar siyeon.

"Heh bagong turun gak lo, gue mau tiduran" ucap siyeon sambil menarik jeno supaya bangun dari tempat tidurnya.

"Sini tiduran aja sih" ucap jeno menepuk kasur supaya gadis itu berbaring disampingnya.

"Gak anjir" ucap siyeon tetap stay berdiri.

"Sini aja susah amat" ucap jeno lalu menarik tangan siyeon.

Jeno menarik siyeon dengan kekuatan dalam mungkin, sampai gadis itu menindih badan lelaki itu.

Dan sekarang posisi mereka dengan jeno dibawahnya dan siyeon berada diatasnya. Percayalah posisi ini sungguh tak enak dilihat.
Mereka hanya bertatap-tatapan.

"Eeh sorry yeon gak sengaja" ucap jeno lalu mengingkirkan siyeon yang berada diatasnya.

"Ga papa, luka lebam lu udah di obatin belum?pasti belum deh" ucap siyeon sambil memperhatikan wajah jeno, luka lebam dan memar terlihat jelas, lalu mengelus pipi yang ada luka lebam itu.

"Ssshhhh sakit anjir" ringis jeno saat gadis dihadapannya ini mengentuh luka lebam diwajahnya itu.

"Bentar gue ambil p3k dulu" ucap siyeon lalu mengambil kotak p3k itu yang digantung dipojok tembok.

"Udah gak papa elah nat" ucap jeno saat melihat gadis itu ingin mengobati luka nya

"Udah diem aja" ucap siyeon lalu kembali lagi dengan kotak p3k dan duduk lagi disebelah jeno.

Siyeon membuka kotak itu, kemudian mengeluarkan kapas dan juga obat merah. Gadis itu fokus mengobati luka lebam diwajah mulus lelaki itu. Jeno hanya memperhatikan wajah serius siyeon.

"Sssttt pelan-pelan yeon aahh" ucap jeno sedikit mendesah karena kulitnya terasa perih.

/anjir malah ngedesah, merinding bulu ketek gue/ batin siyeon.

"Ini juga pelan suparno" ucap siyeon memelankan tempo mengobatinya.

"Nah udah selesai, nanti bakal sembuh kok, makanya gak usah adu jotos juga kali jadi gini kan, lo nya yang sakit" ucap siyeon sambil memberesi obat-obatan ke dalam kotak.

"Itu demi lo anjrit, kalo gak dipukul mereka malah ngelecehin lo" ucap jeno menatap siyeon lekat.

"Ya tapi kan gak usah jotos jotosan gitu juga jenooooo" ucap siyeon kesal.

"Udah diem aja gue gak apa-apa juga" ucap jeno.

"Up to you" ucap siyeon lalu mengembalikan kotak itu ketempatnya.

"Udah makan belum?" Tanya siyeon lalu duduk didekat jeno.

"Blom sempet" ucap jeno beranjak dari duduknya lalu berjalan kearah meja belajar.

"Makan dulu yuk, bunda masak banyak" ucap siyeon lalu menarik baju jeno seperti kucing.

"Gausah ditarik juga lur" ucap jeno melepas tangan siyeon dari bajunya, lalu meletakan kepala siyeon tepat diketeknya.

Together | JeNo SiYeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang