Eunwoo's Story

769 78 10
                                    

"Baiklah satu kisah lagi." 

Aera dengan cepat mengambil botol terakhir yang berwarna biru muda lalu menegaknya. Memejamkan matanya untuk beberapa saat kemudian membukanya lagi. Gadis melihat ada tiga anak perempuan termasuk Gaeun sahabatnya duduk di depannya. Ia melihat jam dinding yang menunjukan jam dua belas lewat sepuluh menit.

Ah ini jam istirahat.

"Sungguh keterlaluan dia itu! Padahal kalian sudah tiga bulan pacaran." kata gadis yang duduk di tengah.

"Benar, masa belum pernah mencium mu juga?" imbu gadis yang di sebelah kanan Aera.

Mencium? "Tu-tunggu dulu siapa yang kalian maksud itu..."

"Tentu saja kau dan Eunwoo. Kau barusan yang bilang di belum mencium mu."

Aku dan Eunwoo pacaran!? Selain itu apa dia bilang? Sudah tiga bulan!?

"Pacarku saja langsung melakukannya di hari pertama kita pacaran."

"Umumnya satu bulan Yoomi, kau ini terlalu cepat." Gadis itu mencubit pipi gadis yang di sebelahnya itu. "Biasanya anak laki-laki itu ingin cepat-cepat, Eunwoo sangat aneh."

"Hentikan itu Minji." potong Gaeun "Kurasa tidak semua orang itu sama ya kan Aroha?"

"I-iya" jawab Aera susah payah. "Tapi kenapa ya dia tidak mencium ku?" Apa benar aku pacarnya?

Bel pulang sekolah berbunyi namun Aera masih belum menemukan sosok Eunwoo. Gaeun mengatakan namja itu ada di kelas sebelah dan hampir setiap hari ada kegiatan club sepak bola. Aera berjalan menuju lorong rak untuk meletakan buku yang menurutnya terlalu berat untuk di bawa pulang.

Aera tiba-tiba teringat kata-kata Minji yang menyuruhnya untuk bergerak lebih dulu. Bagaimana aku bisa menciumnya, melihat wajahnya saja bisa membuatku pingsan.

"Kenapa wajah mu merah sekali?"

Aera menoleh dan melihat Eunwoo duduk tidak jauh darinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aera menoleh dan melihat Eunwoo duduk tidak jauh darinya. Gadis itu sonta mundur hingga menabrak loker yang ada di belakangnya karena terkejut. Tampan sekali batin Aera dalam hati.

"Ah itu, di kelas panas. Ya panas sekali."

"Oh tapi ini kan musim dingin. Suhu di luar minus dua derajad."

Aduh aku harus bilang apa terus. Namja yang sebelumnya duduk itu kemudian berdiri, berjalan ke ara Aera. Gawat aku harus bagaimana!?

Namja itu meletakan kedua tanganya pada bahu Aera. Wajah namja itu sangat dekat hingga membuat Aera menahan napas. Gadis itu dibuat semakin terpana dengan bentuk hidung dan mata yang terpahat indah itu. Detik berikutnya Eunwoo menggeser tubuh Aera ke samping.

"Mian, tapi kau menutupi lokerku."

"Lo-loker?"

"Ada apa?"

ASTRO X AROHA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang