[2] Ghaza Al-Fahri

16 4 1
                                    


-Selamat Membaca-

***

"Lo__" Rana menggantungkan ucapannya.
"Siapa?" Lanjutnya sambil terus menatap asing pria yang ada didepan-nya.

Pria itu memberikan selembar kertas kepada Rana. Rana menerima dengan ragu.

'Di panggil Bu Kokom.' Ucap Rana menunduk sambil membaca tulian dikertas itu.

Lalu kembali mendongakan kepalanya. Ia heran, tidak ada siapa-siapa. Kemana perginya pria tadi?.

"Aneh." Gumam Rana sambil menggidik kan bahunya.

Lalu ia membereskan ruangan itu dan berjalan menuju ruang guru.

"Ada apa Bu?" Ucap Rana saat telah sampai ruang guru.

"Kenapa Rana? Saya tidak memanggil mu." Balas guru yang duduk didepan-nya, bernama Bu Dini.

"Loh, katanya Bu Kokom panggil saya?" Ucap Rana, heran.

"Hei! Saya disini, Rana!" Ucap seseorang yang duduk di belakang Bu Dini yang ternyata Bu Kokom.

"Loh? Saya kira, Bu Kokom yang ini." Balas Rana menghampiri meja Bu Kokom dengan wajah dungu.

"Kamu ini, kebiasaan. Saya kan wali kelas kamu, setiap hari kita bertemu. Masa iya, kamu tidak hafal wajah saya!" Ucap Bu Kokom menggelengkan kepala, heran.

Rana hanya memasang wajah polos-nya sambil menggruk belakang kepalanya.

"Tolong, antar dia ke kelas XI IPA 2. Dia anak baru disini." Balas Bu Kokom menunjuk pria yang sedang duduk sambil menatap lurus kedepan.

"Oh, iya Bu. Saya permisi." Ucap Rana sopan sambil berjalan

"Rana! Pintu keluarnya disana. Kamu mau kemana itu!" Ucap Bu Kokom setengah teriak.

"Eh, iya Bu. Lupa." Balas Rana

Lalu berjalan santai menuju kelas XI IPA 2. Beberapa menit berlalu, mereka sampai di depan kelas itu.

Saat melihat ada Geya di dalam kelas itu, dia tersadar akan suatu hal.

"Loh? Ini mah kelas gue juga. Kenapa gue bisa lupa ya?" Ucap Rana saat sadar bahwa XI IPA 2 adalah kelasnya juga. Pantas saja, Bu Kokom memintanya untuk mengantar murid baru itu.

Rana menoleh ke samping, melihat pria yang ada disisi kanan nya itu.

"Ini kelas lo, ternyata kita sekelas. Gue hampir lupa, kalau kelas gue disini juga." Ucap Rana menyengir kuda.

Pria itu diam sambil menaikkan sebelah alisnya. Kemudian berjalan masuk kedalam kelas, meninggalkan Rana.

'Eh, sialan gue main ditinggal gitu aja. Lo kira gue cabe-cabean goceng apa!' Umpat Rana dalam hati.

***

Krriinngg...

"Akhirnya pelajaran kimia usai juga. Hadeh, mau pecah nih kepala gue." Ucap Geya teman semeja Rana.

One Day [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang