Part 3. Dua Kutup Berlawanan

3.1K 218 17
                                    


Aku baru  beberapa selesai meninggalkan  Alexander dikamar tamu mansion utara ketika seseorang anggota legiun memanggilku.

" Alexa, ketua Rudolft  memanggilmu ,di ruang pertemuan pribadi Ketua Aegis, dia juga menitipkan pesan untuk membawa seseorang yang bernama Alexander "

" Baik, terima kasih " Aku terpaksa berbalik arah ke kamar Alexander lagi yang baru beberapa saat kutinggalkan.

Aku membuka pintu tanpa mengetuk.

" Alexander ..... kita dipanggil ke ....." kata-kataku terhenti, dan tebak apa yang kulihat. Sebentuk otot-otot kokoh punggung Alexander yang sedang berganti pakaian.

Aku tak akan berbohong padamu, aku mengagumi apa yang aku lihat, dan membayangkan bagaimana jika aku menyentuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tak akan berbohong padamu, aku mengagumi apa yang aku lihat, dan membayangkan bagaimana jika aku menyentuhnya. Walaupun itu cuma bagian belakangnya khayalanku langsung menjadi liar.  Ia berbalik kepadaku, aku tertegun melihat semua bayangan tubuhnya didepanku,  ia melihatku yang tertegun memandang tubuhnya. Sebuah seringai kecil di bibirnya terbentuk.

" Yaa ...Alexa, ada apa ?" Alexander menyadarkanku yang masih fokus pada pemandangan otot liat berlekuk dan tersesat di imajinasiku sendiri.

" Ehh.... maafkan aku, kita dipanggil diruang konferensi... aku menunggumu diluar " Aku harus mengutuk diriku sendiri yang tidak beradap sekarang. Wajahku panas menyadari Alexander mendapati aku memandangi tubuhnya seperti wanita jalang saat pertemuan pertama kami. Dengan cepat aku keluar dari kamarnya untuk menyelamatkan diriku sendiri dari adegan memalukan ini.

Aku menyender di dinding samping  kamarnya. Menaruh tanganku dikeningku. Menepuk-nepuk wajahku yang terasa panas. Apa yang aku lakukan. Alexa kau benar-benar harus mengontrol pandangan matamu. Jantungku berdetak aneh. Kurasa jika lama-lama dekat dengannya aku akan memerlukan jantung baru.

Ia keluar tak lama kemudian. Ia berganti ke sweater wol panjang berleher tinggi berwarna gelap yang tampaknya nyaman baginya. Dan tentu saja sweater seperti itu memperlihatkan bentuk tubuh pemakainya. Jika dia tadi membuka celananya juga..... Ya Tuhan, aku benar-benar wanita mesum!

" Ke mana ?" ia memutus lamunanku.

"Ikuti aku." Kami tidak berbicara apapun sepanjang perjalanan keruang pertemuan. Tampaknya ia cukup sopan untuk mengacuhkan insiden barusan. Tapi disisi lain tanggapannya yang dingin juga membuat aku merasa kurang nyaman. 

Mungkin dia sudah terbiasa melihat perempuan terkagum-kagum dengan dirinya. Sebanyak apa perempuan yang sudah dia bawa keatas ranjangnya. Aku pasti sudah tidak rasional lagi, kenapa aku harus memikirkan hal-hal seperti itu. 

Memasuki ruang konferensi. Aku melihat ayah dan kakek bersama seorang pria tua berwajah ramah dan beberapa orang yang tidak kukenal di ruang pertemuan.

" Kakek ...  kau memanggil kami " Dengan ekor mataku, aku tau Alexander melihatku dengan pandangan menyelidik. Aku memanggil Ketua Aegis dengan kakek, dia mungkin menyadari kemungkinan aku yang akan dijodohkan dengannya. Cepat atau lambat dia akan tahu siapa aku.  Yahh ... sudahlah. 

ALEXA • Blood of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang