Epilog

864 86 3
                                    

Play the bgm before reading


Sembilan belas tahun

Taehyung, meletakan kepalanya diatas meja, tidak peduli dengan dunia luarnya. Di tangannya ada sebuah pesawat kertas yang sudah terlihat lusuh. Secara tidak sadar, Jarinya membelai ujung pesawat kertas, Matanya tetap fokus pada langit biru. Sebuah angin lembut tiba-tiba bertiup melewati pohon-pohon di sekolah, membawa kelopak bunga dan daun-daun bertebangan, lalu membawa terbang kelopak bunga dan daun-daun itu pergi. Taehyung dengan tatapan kosongnya tersenyum kecil, pandangan matanya bergeser ke arah pesawat kertas di tangannya, seperti memikirkan, apakah akan membiarkannya terbang dengan anggun?

Ada beberapa kertas origami di mejanya; semua terlihat lebih baik dan lebih indah dari yang ada di tangannya. Tapi ia tak memperdulikannya.
Karena semua origami di atas meja tidak dibuat oleh dia...
Mereka tidak dibuat oleh Jeon Jungkook...

Taehyung mengacak rambutnya perlahan, rambut berwarna permen kapasnya menjadi berantakan sedikit. Tidak ada bukti senyum kecilnya tertampak di wajahnya tapi tatapannya melunak saat melihat pesawat kertas berwarna merah pucat. Taehyung mengangkatnya sedikit lebih dekat ke wajahnya dan memejamkan matanya.

Dari kejauhan ia mencium pesawat itu sangat lembut untuk memberikan pesawat itu kekuatan untuk terbang jauh. Tapi Taehyung mengambil napas dalam-dalam sebelum orang bisa melihat dirinya, Taehyung menurunkan pesawat dari hidungnya. Belum, pikirnya dan membuka matanya.

Hembusan lain angin bertiup melewati sekolah pergi diabaikan oleh sebagian besar siswa, termasuk Taehyung...

Paper PlanesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang