🍦2013
Sunrise itu indah.Yena sedang menelungkupkan wajahnya di balik bantal kasurnya.
Ia tak tahu harus melakukan apa di hari libur sebelum memasuki waktu ujian sekolah nya ini."Gue butuh refreshing, mau jalan jalan. but i don't have a friends to accompany me. Huhuhuhuhu", teriak Yena dibalik bantal nya.
Kemudian Yena mengangkat kepalanya. Ia hanya ingin mengambil handphone nya dan hanya bisa melihat postingan teman teman nya yang sedang mengisi waktu libur mereka.
"Oh, please.. I want a vacation like them", desis Yena sambil terus me-scroll layar handphone nya dan memeluk bantal nya dengan erat.
"Yena", teriak seseorang dari luar kamar Yena sambil mengetuk pintu.
"Yes, mom?", jawab Yena. Yena sudah tahu kalau suara itu adalah suara mama nya.
"Didepan ada Woojin. Ayo temuin dulu, sayang", lanjut mama nya Yena.
"Woojin?"
"Kenapa pagi pagi buta kesini? Emang lu gak liburan?", tanya Yena.
Kini Yena sudah duduk di sofa, tepat di hadapan Woojin.
Woojin hanya tersenyum mendengar pertanyaan Yena.
"Ditanya bukan nya ngejawab malah senyum mulu. Mentang mentang gingsulan", gerutu Yena.
Memang benar, sekarang gigi Woojin memiliki bagian yang tidak rata. Tapi itu, justru membuat daya tarik tersendiri.
"Hahaha. Sorry sorry. Lu sendiri, kenapa dirumah aja? Liburan tinggal 3 hari lagi padahal"
Yena menghela nafas panjang, "Kenapa malah nanya balik?"
"Gue nanya ke elu, karena jawaban gue tergantung jawaban lu juga", tepis Woojin.
Yena menopang dagu nya, "Gue gak ada temen buat diajak jalan jalan"
Woojin menautkan kedua alisnya, "Lu udah mandi?."
KAMU SEDANG MEMBACA
sun, moon, and sky ✔️ | Choi Yena Park Woojin
Poesia「Sebuah catatan tentang bulan dan matahari yang tak bisa bersatu, but they can be together under the same sky」 [on re-pub] . Sequel on going~ ©aizreh 2018.