luke & amy - 71

544 77 0
                                    

× Amy ×

Aku membuka pintu, ku dapati Luke yang sedang mundar-mandir sesekali mengintip kamar Mom dan Dad. Lalu, saat ia melihatku, ia langsung memelukku dengan cepat. "Ada apa?" Tanyaku sambil tetap memeluk Luke. "Apanya yang ada apa?! Aku kira kau--" Aku langsung masuk ke dalam kamar, duduk ditepi tempat tidur lalu membuka sepatu.

"Kamu, kok, gak cari aku, sih?" Luke duduk ditepi tempat tidurnya, menghadapku. Tiba-tiba saja Luke berjongkok dihadapanku, lalu ia mengenggam tanganku. "Kamu marah? Aku bingung tadi harus bagaimana, Amy. Aku tidak berani untuk keluar karena aku takut nanti aku juga sama sepertimu dan itu akan membuat masalah,"

Dia mengambil jeda, "Ideku adalah melaporkan ini kepada Mom dan Dad-mu. Tapi mereka sedang tertidur dan rasanya aku tidak bisa berpikir lagi. Maafkan aku, Cellphoneku ada didalam tasmu jadi aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Otakku tidak bisa berpikir lagi rasanya, aku bodoh. Aku bodoh, Amy. Maafkan aku, aku tidak bisa menjagamu dengan baik. Aku selalu membuatmu kecewa, bukan begitu? Maafkan aku, maaf dan maaf. Aku memang--"

"Berdiri." Luke dengan cepat langsung berdiri, "Aku memang bodoh, sangat bod--" Aku berdiri dan langsung mengecup bibirnya. "Luke, aku juga bodoh." Aku tertawa sementara Luke hanya cekikikan, "Aku serius!" Luke memelukku lagi, lagi, dan lagi. "Maaf, ya, aku tidak bisa menjagamu dengan baik." Aku mengangguk dan berkata tidak apa.

"Jadi, cellphone kamu ada ditas ku?" Luke mengangguk. Bodoh, padahal tadi aku mengotak-atik tas ku berjuta-juta kali. Tapi kenapa aku tidak mendapatkan cellphone Luke? "Oke, aku lelah sekali hari ini." Luke tersenyum kepadaku, lalu ia menyuruhku untuk tidur. Aku dan Luke sudah berada diranjang masing-masing, "Jadi, kau pulang sama siapa?"

Ini sudah malam, kan? Dan aku tidak tega membuat Luke cemburu disaat seperti ini, "Itu tidak penting, intinya aku kembali." Luke tertawa lalu ia beranjak ke kasurku, dengan cepat ia mengecup keningku. "Selamat malam, Amy, aku mencintaimu." Lalu dia kembali ke ranjangnya dan tersenyum lagi padaku dan, ya, dia terlelap.

Dulu, yang melakukan kecup kening padaku adalah Mom, terkadang Dad. Itu dulu, sekarang yang melakukan itu adalah Luke Hemmings, pacarku sendiri. Aku menatap wajahnya, ia sedang tertidur pulas, lalu tiba-tiba saja ia tersenyum dan berbalik. Aku tidak mengerti kenapa saat ini dan itu Tuhan berpihak kepadaku, tapi, yang jelas, aku berharap Luke akan selalu menjadi milikku.

***

Sebenarnya, aku tidak tahu harus kemana lagi. Jadi, aku mengajak Luke untuk masuk ke dalam toko kue. Aku tidak tahu apa nama toko ini, begitu sulit untuk dibaca dan dihafalkan. Banyak cangkir-cangkir hias dimana-mana. Aku dan Luke duduk dipojok dekat jendela, seorang pelayan menghampiri kami, aku memesan satu Apple Tea dan Luke memesan kue khas Perancis yang benar-benar susah ku baca.

Pesanan sudah datang, Luke memakan kue itu dengan lahap, dia menawarkan kue itu padaku tapi aku menggeleng. "Kamu tadi yang ngajak aku kesini, kok, kamu cuma pesan Apple Tea?" Aku hanya tersenyum. Aku izin pada Luke kalau aku akan ke kasir untuk membayar. Luke menyerahkan uangnya lalu aku pergi ke kasir.

"Intéressé à la tasse?"

Heh? Apa yang dia katakan? Aku harus menggeleng atau mengangguk? Oke, aku menggeleng lalu dia tersenyum dan menyerahkan kembaliannya. "Mon Dieu! Kita bertemu lagi." Aku kira, laki-laki itu berbicara pada orang lain, tapi dia, dia mengajak aku berbicara. Dia adalah laki-laki yang kemarin menolongku, ingat, kan? Aku menyapa Grayden, lalu ia menghampiriku.

Dia bertanya padaku sedang apa aku disini, lalu aku menjawab kalau aku sedang bersantai bersama pacarku disini. Wajahnya agak aneh, seperti kecewa, saat aku mengucapkan kalau aku disini bersama pacarku. Dia bilang kalau cangkir-cangkir yang dijual dan dipajang disini itu ayahnya yang buat, dan dia meminta nomor teleponku.

Aku teringat pada Luke, aku berpamit pada Grayden kalau aku harus menemui pacarku. Dia masuk ke dalam dapur lalu menghilang. "Maaf, lama." Luke tersenyum lalu mengelap mulutnya dengan serbet, "Yuk, pulang." Luke berdiri langsung mengenggam tanganku dan kita keluar dari toko.

Aku baru pulang dengan Luke sekitar jam sebelas malam. Luke bilang kalau ia ingin buang air kecil dan sudah tidak tahan lagi, jadi aku menunggunya dilobby. "Excusez-moi, votre nom Amy Zenith?" Seorang perempuan yang ku yakini salah satu pelayan dihotel ini berbicara kepadaku. entah ia berbicara padaku atau tidak, yang jelas dia menyebut namaku.

Aku tidak tahu apa yang ia katakan, lalu aku hanya mengangguk. "Aku tidak tahu apa yang kau katakan, tapi, ya, aku Amy Zenith." Aku berbicara dalam bahasa inggris, lalu dia tersenyum dan menyerahkan sebuah bingkisanberisi sesuatu kepadaku. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, jadi, aku hanya mengangguk dan mengucapkan terimakasih.

Aku membuka bingkisan tersebut, bingkisan ini berukuran kecil. Didalamnya hanya ada sebuah gelang yang bertuliskan, yah, aku tak tahu apa tulisannya. Luke datang dan bertanya ini-dari-siapa, lalu aku menjawab sesuai kenyataan. Mom dan Dad menceramahi kami kalau kami pulang terlalu malam, aku beralasan ini karena salahku karena aku mengajak Luke untuk menonton bioskop sebanyak tiga kali.

Sebenarnya, tadi aku dan Luke hanya berjalan-jalan dan tidak tahu waktu. Mungkin karena kami terlalu asyik dengan Paris.

×

Grayden: Bonsoir. :)

Amy: Ada apa?

Grayden: Maksudku, oh, selamat malam. :)

Amy: Malam, aku tidur, ya.

Grayden: Tunggu sebentar. Besok, aku hanya ingin mengajakmu jalan-jalan. Bisa? :)

Amy: Berdua?

Grayden: Tentu!

Amy: Maaf, ya, Grayden. Aku tidak bisa, aku selalunada acara bersama pacarku.

Grayden: Oh, lain kali kalau begitu?

Amy: Akan ku usahakan.

"Tidur, dong. Kok main cellphone terus, sih? Besok, kan, mau jalan-jalan lagi? Kamu lagi ngapain, emangnya? Tidur, atau cellphone-nya aku ambil?"

"IH LUKE KAYAK MOM AJA DEH!"

"Hahaha, tidur atau nanti malam diam-diam aku tidur disebelahmu."

"Luke, macam-macam, nih? MOOOMMMYY LUK--"

"HEY AKU HANYA BERCAN--"

"IYA AMY SAYANG AKU JUGA CINTA PADAMU JANGAN BERITAHU MOM-MU."

"MOM LUKE MULAI MAC--"

"ASTAGA AMY SAYANG TIDUR DONG AKU JUGA CINTA PADAMU!"

Akhirnya, aku dan Luke tidur pukul satu pagi.

PARIS :: l.hWhere stories live. Discover now