A Normal Day of Wen Junhui

9.5K 1K 79
                                    

Pada dasarnya, seorang Wen Junhui itu menyukai hampir segala hal. Hampir, karena ada satu hal yang dia benci. Ketampanan dirinya sendiri. Menjadi titisan Aibell bukanlah hal yang dia inginkan, tapi dia juga tidak bisa merubah hal tersebut. Jadi, begitulah...

Kalian juga tahu kalau Junhui akan berubah 180 derajat jika mendengar kata tampan atau melihat pantulan wajahnya di cermin. Tapi, ada hari dimana dia tidak mengalami perubahan saat mendengar kata "tampan". Kira-kira apa yang terjadi?

😎

Malam sebelum peringatan satu tahun kematian Vernon diberitakan...

😎

"Wen!"

Jun menoleh saat namanya dipanggil oleh salah satu teman sesama host-nya.

"Apa?"

"Ada yang mau berkenalan denganmu."

"Siapa?"

Temannya tadi menggedikkan bahunya, "Dia tidak memberitahukan namanya, dia juga orang baru jadi belum ada yang mengenalnya. Tapi, Sujin bilang dia sudah menyewamu lewat telepon semalam."

"Kapan dia datang?"

"Sebentar lagi mungkin. Aku harus kembali ke klienku. Sujin bilang nanti klienmu itu akan yang menghampirimu."

Jun hanya mengangguk, entah kenapa perasaannya tidak enak. Jun kemudian duduk di tempat yang agak tertutup, di pojok belakang,  dekat dengan AC. Matanya senantiasa menatap ke arah pintu masuk.

Tak lama, ada seorang wanita yang masuk ke klub, pakaiannya terlihat terlalu sederhana untuk dipakai ke klub malam, terlebih dia sudah menyewa host pula. Dandanannya juga tidak mencolok, agak pucat menurut Jun. Tidak ada aksesoris bling-bling bermacam-macam di tubuhnya, hanya ada sebuah kalung dengan bandul berbentuk tetesan air berwarna biru transparan dan yang agak mengganggu Jun sedari tadi adalah, wanita itu menatapnya bahkan sejak awal dia melangkah masuk, seolah dia sudah tahu kalau Jun akan duduk di sana.

😎

Untuk pertama kalinya, Jun merasakan frustrasi bukan karena ketampanannya, tapi karena keheningan yang diciptakan oleh wanita yang duduk di depannya saat ini. Sudah hampir 45 menit berlalu dan mereka belum mengeluarkan sepatah katapun. Jun ingin memulai pembicaraan, tapi tatapan yang ia terima dari wanita itu seolah berkata 'jangan bicara apapun padaku'. Jun rasanya hampir gila.

"Nona, ini sudah hampir 45 menit, sebenarnya apa yang kau inginkan dariku?" Tanya Jun akhirnya.

Wanita itu tidak menjawab, dia menoleh sebentar ke belakang dan sebelum Jun sempat mengikuti arah pandangannya dia langsung berbalik dan mencium Jun di bibir.

Mata Jun melebar karena kaget dan sebelum dia sempat bertindak, dia mendengar namanya diteriakkan.

"WEN... JUN... HUI!"

Lalu disusul dengan sebuah tinjuan di pipinya. Setelah itu, dia tidak ingat apapun kecuali wajah kesal milik Minghao yang entah sejak kapan ada di sana.

😎

Ternyata, tanpa mereka sadari, pukulan dari Minghao semalam berefek pada pendengaran Jun. Dia tidak bisa mendengar dengan baik bahkan hingga 2 hari kemudian. Itu sebabnya ketika kata tampan di sebutkan, dia tidak memberikan reaksi seperti biasanya.

Usut punya usut, ternyata wanita aneh yang menyewanya tempo hari itu menyukai Minghao, tapi setelah tahu kalau Minghao punya hubungan dengan Jun, dia berencana untuk membuat mereka berpisah. Caranya, ya seperti yang dia lakukan malam itu.

Tapi, yang namanya Xu Minghao, dia tidak akan bisa kesal lama-lama dengan siapapun. Sampai sekarang Jun masih mencoba untuk menemukan wanita itu. Dia masih dendam. Sudah ingin merebut Minghao darinya, dia harus kena bogem mentah pula dari Minghao yang tubuhnya lebih keras dari baja. Untung dia bukan manusia, bisa-bisa dia tewas di tempat setelah di pukul sebegitu kerasnya.

So... Begitulah kira-kira yang terjadi di hari di mana Jun tidak bereaksi sama sekali walaupun mendengar kata tampan diucapkan berulang kali.

😎

😎

😎

The End

Grey' Chit-Chat:
Seperti judulnya, ini cuma kumpulan cerita pendek bodoh. Kenapa aku membuatnya? Aku juga tidak tau. Hiks... 😢
Selanjutnya adalah cerita "kenapa Soonyoung selalu kalah melawan Jihoon."
Sampai jumpa lagi~ 🙋

R.I.P : Stupid Short Story CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang