⇒ episode 6

1K 258 17
                                    

6 : 〘ONGNIEL



↱seongwoo's pov
(16:30)

❝ Daniel... ❞ Aku mendekati anjing shiba itu yang kini terlihat seperti tidak memiliki semangat hidup.

Iya. Kemarin setelah pertemuan terakhir Daniel dengan majikan lama nya, bocah gembil bernama Jihoon -Daniel berubah menjadi lebih pendiam. Ekornya yang selalu tegak bergoyang kesana-kemari kini terkulai lemas. Pancaran matanya yang jahil itu kini kosong.

Seperti ada yang kurang.
Seperti ada yang hilang.

Sore ini sepulang sekolah, aku mengajak Daniel jalan-jalan seperti hari biasanya. Namun Daniel justru berdiam diri di tepi sungai menatap pantulan wajahnya.

"Apa aku melakukan hal yang salah?"
Sekelebat pemikiran hinggap di benakku, mungkinkah tindakan yang aku lakukan kemarin itu menyakiti perasaan Daniel?

Jika memang iya. Aku akan meminta maaf sekarang juga.

❝ Daniel... a-aku -❞

Jihoon itu...

Sebelum aku menyelesaikan permintaan maafku, Daniel sudah memotong pembicaraan.

Kali ini, aku akan menjadi pendengar yang baik untuk Daniel tersayang.

Dia selalu batuk-batuk dan menderita jika aku berada di dekatnya.

Aku melihat kesedihan di mata Daniel. Kepala nya semakin tertunduk.

Aku sudah sering dengar, ibu dan ayahnya membicarakan tentang keadaan Jihoon dan mau diapakan aku ini.

Perlahan aku mengambil posisi untuk duduk di samping Daniel dengan kedua lutut menjadi tumpuan kepala ku.

Ibu nya bahkan berkata, "Lalu apa tidak ada yang mau menampung Daniel? Bagaimana ini? Jika Daniel dibunuh, bukankah itu kasihan?

Ayahnya bersikeras untuk membuat aku lenyap. Karena penyakit Jihoon akan semakin parah jika aku ada di dekatnya.

Aku melihat pantulan wajahku dan Daniel. Anjing nakal ku itu bagai kehilangan cintanya.

Karena aku pintar, aku memutuskan untuk meninggalkan rumah itu.

Mungkin jika Daniel adalah manusia, ia pasti akan mengeluarkan kekehan ringan di sela kalimatnya untuk menutupi rasa sedih.

Hingga Minhyun menemukan aku dan membawa sebuah kardus keesokan harinya.

Aku mengelus kepala Daniel, memainkan telinganya,

Sekarang mereka pasti bahagia. Dan anak itu nggak akan sakit lagi.

Hening sejenak. Kemudian Daniel kembali berbicara.

Ah, kok aku jadi melankolis begini sih? Kan ngeri jadinya.

❝ Bukan masalah Daniel. Kan sekarang ada Ong Seongwoo.❞

Aku melihat sedikit pancaran dari mata Daniel, kepalanya yang semula menunduk kini terangkat untuk melihat wajahku.

❝ Tapi kelihatannya aku nggak pantas jadi majikan mu. ❞

Ekspresi Daniel sekarang sangat lucu, matanya membulat dengan sorot mata yang kembali sedih.

Aku berusaha menahan tawa, bisa-bisa Daniel mencakar aku nanti.

❝ Karena aku tidak ingin ada hubungan majikan dan peliharaan.❞

Daniel mulai menegakkan ekornya,

❝Mulai sekarang kita adalah teman.❞

Berhasil. Kali ini aku benar-benar melihat semangat Daniel, telinganya sudah tidak terkulai lemas lagi. Ekornya sudah bergoyang kembali dengan tatapan mata jahil yang selalu menyebalkan tapi juga menggemaskan.

❝ Daniel mau, kan? ❞

Daniel menggonggong beberapa kali kemudian menerjang tubuhku, aku memeluknya.

Mau dong!

Aku menjauhkan wajah Daniel yang terus-terusan menjilati pipi dan dagu ku, kurasa Daniel sangat bahagia.

Daniel dan Ong Seongwoo.

Daniel teridam, tampak memikirkan sesuatu,

❝ Karena aku ini anjing pintar, jadi aku sudah menciptakan nama couple untuk kita. ❞

Aku memasang tampang mencibir,
❝ Oh, masa iya kamu pintar? Apa coba nama yang kamu ciptain?❞ sedikit menggoda anjing sombong ku ini tidak apa kan?

GUK
GUK

Aku memberinya nama OngNiel!

•••

🐶
TBC

🖇。𝐌𝐘 𝐃𝐎𝐆 𝐂𝐀𝐋𝐋𝐄𝐃 𝐃𝐀𝐍𝐈𝐄𝐋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang