Opening

30 2 0
                                    


DI WARNET

"Wajar nggak sih, kalau dalam saat - saat tertentu kita mengingat mantan? Ingin bertemu mantan walau hanya sekedar tatap mata doang, pengen ketemu untuk reuni doang tanpa harus balikan lagi? Wajar nggak sih? Yahhh.. wajar gak wajar.. tapi itulah yang aku alami saat ini, teruntuk kamu mantanku, saat sepi, kau selalu menghampiri" - Riska

"Okee tinggal di send" ucap Riska sambil mengarahkan kursor ke arah tombol kirim di status Facebook.

"Hemmm kirim gak ya.. ntar mantanku lihat.. ntar cowokku tau marah-marah deh" gumamnya dalam hati.

"kirim nggak, kirim nggak, kirim nggak" bimbangnya sambil menunjuk beberapa jarinya menjadi lotre untuk pilihannya.

"kirim" hitungan jarinya menunjukkan pilihan kirim. Dia berpikir sejenak.

"Ahhh nggak usah deh" ucapnya dan memilih untuk tidak jadi mengirim status di beranda Facebooknya.

"Hei mantanku, aku memang terkadang merindukanmu, aku ingin bertemu dengan mu, dan bersenda gurau seperti dulu. Tapi.. cukuplah perasaan ini hanya Tuhan dan Aku yang tau, tidak akan kubiarkan orang lain tau, akan aku jaga bayang akan dirimu, hanya aku, hanya aku yang tau" gumamnya dalam hati sembari menutup akses internet di komputer warnet yang ia pakai. Ia pun bergegas bersiap untuk pulang.

"Billing no. 6 mas, berapa?" ucap Riska kepada penjaga Warnet.

"Rp. 3000 mbak" ucap penjaga warnet.

"Ini mas uangnya, makasih ya mas" ucap Riska

"Iya mbak, sama-sama" balas penjaga warnet.

Riska pun keluar dari lokasi warnet, di tempat parkir, sudah ada cowok yang menunggunya.

"Hei sayang, sudah internetannya?" ucap cowok tersebut.

"Sudah dong Robby sayang, makasih ya sudah jemput" balas Riska

"Kan itu sudah tugas aku, jadi tukang ojek untukmu wkwkwk" jawab Robby cowok Riska dengan bercanda.

"Ihh apa.an, emang kamu mau dibilang tukang ojek?" jawab Riska

"Yaa.. gak apa-apa lah, selama itu buatmu hehee" jawab Robby. "Yuk naik mbak, ini Helm nya dipakai, dan mau diantar kemana?" ucap Robby ala-ala tukang ojek.

"Hahaha kamu itu, memang cocok banget deh jadi tukang ojek" tawa Riska

"Iya dong, aku kan cocok jadi apapun, nah, mau kemana?" tanya Robby

"Emmm beli es krim yuk !!" ajak Riska

"Okeee" ucap Robby sambil melirik waktu di jam tangannya. "Tapi.. setelah beli es krim, aku antar kamu pulang ya, sudah hampir jam 10 malam nih, waktunya pulang" ucap Robby

"Okee siap boss" ucap Riska

Merekapun pergi untuk membeli es krim, sesampainya di tempat es krim, mereka ngobrol sembari menikmati es krim masing-masing. Terlihat mereka sangat asik berbincang, tak jarang Riska tertawa karena bahasan Robby. Setelah itu, Riska pun pulang, tentu saja, diantar oleh Robby.

"Hai mantanku, aku memang memiliki rasa ingin bertemu denganmu, tapi tidak untuk kembali denganmu. Karena saat ini, sudah ada cowok lain yang selalu ada untukku, dia selalu berusaha apapun untukku. Jujur aku masih mencintaimu, tapi aku lebih mencintai cowok yang sekarang ada bersamaku kini." Gumam Riska dalam hati.

------------------------------------------------

KANTIN

Riska dan gengnya nongkrong bareng di Kantin Kampus.

"Eh Cin, kamu dan Robby, eke liat kayaknya langgeng ye" ucap Boy, temen cowok satu-satunya di geng nya Riska.

"Hehhee iya Boy, syukurlah, doakan aja bener-bener langgeng dengan doi" jawab Riska

"Santai beb, kita-kita bakal doaian hubunganmu dan Robby langgeng" ucap Sinta

"Yupss, bener banget, kita doain cepet married deh" ucap Tari

"Yaelah kalian.. kuliah sudah pada nyuruh married semua" jawab Riska

"Iyalah Cin, kan pacaran harus nikah endingnya, bukan ditinggal, apalagi ditinggal pas lagi sayang-sayangnya, Uppsss" Ucap Boy keceplosan

"Boy ini ya, kalo ngomong di rem dikit kek." Ucap Tari

"hehee gak apa-apa, selow aja gaes" jawab Riska

"Lagian itu kan masa lalu doang Ris, aku yakin kok Robby gak akan kayak si brengsek itu" sambung Sinta dengan geram.

"Betul banget tuh, berani-berani nya tuh cowok bikit sakit ati temen eke, kenapa gak mati aja sih tuh cowok, siapa namanya tuh, lupa eke, kiamat ya" ucap Boy dengan gaya bancinya

"Rahmat uyy Rahmat, bukan kiamat, asal ganti nama orang aja" ucap Tari dan Sinta hampir bebarengan.

"Lagian... eke sebel banget dengan tuh cowok" ucap Boy sambil berdiri.

"Kalo eke liat dia lagi, eke tarik, remes dan banting" ucap Boy sambil mempraktekkan gerak tubuhnya, "Oiya gak lupa, eke injek-injek tuh kayak kecoa" ucap Boy dengan mempraktekkan tubuhnya lagi.

"hahahaa udah-udah gak gitu juga Boy" ucap Riska, "Lagian kamu gak takut apa sama kecoa?" Lanjut Riska

"Ya nggak lah, eke kan cowok, masa takut sama kecoa" jawab Boy

"Boy awas ada kecoa di kakimu" ucap Tari mengagetkan Boy dengan menunjuk arah kaki Boy.

"Arggghh,, mana-mana... arrgghh kecoa nakal, pergi-pergi" teriak Boy ketakutan

"Hahahahahaha... hahahahaa katanya cowok" ketawa Riska, Sinta dan Tari menertawakan Boy.

Orang-orang di kantin pun menoleh semua karena teriakan Boy.

"Kenapa liat-liat??" bentak Boy kepada pengunjung kantin yang cowok. "Eke cipok baru tau rasa kalian" ancam Boy.

"Hahaa lagian katanya cowok, gak takut kecoa" Ucap Tari sambil tertawa bareng dengan yang lain

"ihhhh... Cin Tari.. itu kan kalo Boy cowok, sekarang kan Boy jadi cewek, cewek syantik" jawab Boy dengan manjanya

"Ihh ihhh,, menjijikkan" ucap Riska

"Nggak apa-apa, yang penting kalian semua tetep Cintah sama Boy" jawab Boy dengan alay.

"Hahaaa iya deh iya deh, kita-kita tetep selalu Cintaaahh ama Boy Syantik" jawab mereka bebarengan

"Masuk kelas yuk, benter lagi masuk nih" ajak Riska

"Okee yuk,, geng Capcus.. Yuk.. Capcuss" ucap Boy manja

"Capcusss" jawab mereka bertiga.

__________________________________

DI SUATU TEMPAT

"drrrttt drrttt....drrrttt....drtttt" HP Robby bergetar, tanda ada SMS masuk.

Robby membuka SMS yang masuk.

"Sementara belum ada info yang bisa aku berikan Rob, masih belum ada tanda-tanda sesuai firasat mu" isi SMS tersebut

"Okee deh,tolong bantu ya, tetep awasin ya, oiya thanks broo" balas Robby.

"Hemmm... yahhhh.. mungkin hanya firasat aku aja" ucap Robby sambil mematikan layar HP nya dan pergi.

Saat Sepi "Kau Menghampiri" (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang