8. Kekasih

4.3K 304 17
                                    

Hallo readers~
I'm back. Channie shippers silahkan dilihat2 dan dibaca ceritanya, di promosiin juga boleh 😅
Langsung aja, let's check this out 🔥
-maaf typo-
-GXG-

---

Pagi telah berganti sore, suasana penuh air mata dan kesedihan telah berlalu tapi tak pernah dilupakan. Suasana dimana seorang wanita memohon kesembuhan untuk cintanya yang terbaring lemah dengan tubuh yang dingin diatas kasur yang hangat.

Jennie tanpa disadari tak keluar dari kamar rose. Gadis itu menangis setelah mengecup kening dingin wanita yang dicintainya pagi tadi.

Dan kini sudah sore. Jisoo dan lisa mungkin sedang dikamar atau melakukan hal lainnya. Sedangkan jennie, dia...

Masih dikamar rose, menancapkan harapannya agar rose terbangun dan kembali sehat. Rose masih dalam keadaan pingsan dan jennie juga ikut tidak sadarkan diri. Bukan pingsan, dia hanya terlelap akibat lelah. Lelah beradu dengan perasaannya sendiri.. Kini ia tertidur dengan kepala diatas perut rose, wajahnya menghadap keatas pada wajah rose yang tengah terlelap, dan tubuhnya terduduk diatas kursi kecil.

*dikamar rose

jisoo masuk kekamar rose berniat mengecek rose, tetapi dia kaget melihat jennie yang terlelap dengan wajah sembabnya diatas perut rose. Dia berjalan menuju mereka berdua terbaring.

"Jennie kau benar2 mencintainya, sekeras apapun kau mencoba menepis kebenaran itu akibat masalah kemarin. Tapi tubuh dan hatimu telah terbiasa... terbiasa mencintai rose, terbiasa selalu bersamanya" "jisoo berbisik, ia merasa sedih melihat keadaan buruk yang terjadi diantara keduanya.

Jisoo terlarut menatap jennie dan rose, dia tak bisa membayangkan jika semuanya semakin memburuk, apa yang akan terjadi pada keduanya.

"Aah tidak..tidak!!" Jisoo menggeleng2kan kepalanya menepis pikiran buruknya sendiri.

"Jennie... jennie-ya bangun" kata jisoo pelan

"Eeeemmm" bukannya bangun jennie malah mengerang sambil mempoutkan bibirnya dan menyamankan kembali wajahnya pada perut rata rose.

Jisoo tersenyum melihat wajah imut jennie yang akhir2 ini jarang sekali terlihat karena ditutupi air mata dan kesedihannya.

"Menggemaskan sekali..." kata jisoo yang kini menundukan kepalanya melihat jennie

"Yaak jendeukki bangun!" Kata jisoo sekali lagi sambil mecubit pipi gembul jennie.

"Aaa ap-po.." jennie belum bangun juga, hanya tangannya saja yang mengelus pipinya yang dicubit jisoo.

Jisoo mulai kesal dengan keimutan jennie.

"Jennie!!" Kata singkat tapi dengan suara keras dari jisoo membuat jennie terkaget dan membuka matanya.

"Ya?" Kata jennie yang langsung terduduk tegap

"Sudahku bangunkan dengan lembut tak mau bangun, sekarang aku berteriak kau baru bangun. Cepat pergi mandi sana, ini sudah sore" kata jisoo sambil duduk disamping rose dan merapikan rambut serta mengelap pelan wajah rose dengan tissue

"Ndee"kata jennie beranjak dan berdiri menuju kamar mandi.

"Yak yak yak.. bukan dikamar mandi rose. Dikamar mandimu sendiri sana" Kata jisoo yang setengah kaget melihat jennie membuka pintu kamar mandi rose.

"Jisoo cerewet" ucap jennie sambil mengusap matanya lalu keluar dari kamar rose menuju kamarnya yang bersebelahan langsung dengan rose.

Setelah melihat jennie keluar jisoo hanya menggeleng2kan kepalanya melihat tingkah jennie yang seperti anak kecil. Kini dia fokus mengelap wajah dan tangan rose. Wajahnya kembali sedih melihat kedaan rose yang semakin lemah.

I Love You And Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang