17. Bodoh

3.2K 271 26
                                    

Sudah didalam kamar rose, kini mereka berdua tengah duduk diatas kasur. Senyap, itulah yang terjadi karena keduanya tak da yang bersuara.

Rose tak berani karena memang sadar akan kesalahannya.
Sedangkan jennie memang tidak tau harus membicarakan apa.

"J-jen..."

"Iyah?"

"Marahi aku jika kamu mau melakuknnya, jangan ditahan"

Rose menundukan kepalanya, dengan berat hati dia katakan itu. Tidak ada orang yang ingin dimarahi kekasihnya sendiri, tapi rose melakukan ini agar jennie  dapat terbuka dengan semua perasaanya pada rose.
Marah, sedih, senang, dan banyak rasa lainnya.

"Tidak mau"

"Apa saat ini kamu nyaman denganku ?"

"Aku nyaman"

Jennie benar2 bingung dengan situasinya. Dia ingin marah, tapi jennie tak suka memperburuk suasana dengan marah2 tidak jelas.

"Aku pantas mendapatkannya jen, jadi marahlah"

"Kamu memang pantas mendapatkannya.
Bahkan sebenarnya kamu harus mendapatakannya"

Rose tertegun, suara rendah dan dingin itu menusuk hatinya.

"Tapi aku tak mau memulai sesuatu yang buruk dalam hubungan kita... seperti marah, membentak, memukul dll. Karena itu akan melukaimu, aku benci hal itu"

Jennie berkata tulus, memang ketulusan selalu jennie sertakan jika sudah berhubungan dengan rose.

Rose menatap jennie tak percaya..

'Aku bersyukur, sangat bersyukur karena bisa mendapat sosok sepertimu. Kamu adalah kekasih terhebat didunia jen..'

Tatapan lekat rose membuat jennie tersadar dan menoleh kearahnya.

"Jadi ingatkan aku jika aku sudah mulai mendekati hal buruk itu.. aku benar2 tak ingin melakukannya, aku tak mau memulai kebiasaan buruk diantara kita rosie, please"

"Lalu jika aku yang berbuat salah?"

Jennie paham.. rose tengah sungkan padanya, merasa bersalah padanya.

"Kita hanya butuh waktu berdua dan bicara"

"Tapi aku sudah terlalu sering.."

"Sering ataupun tidak, itu tidak akan merubah kenyataan jika aku mencintaimu sayang... dan yang seharusnya aku lakukan adalah memaafkanmu dan mendengarkan penjelasanmu benar? Aku yakin kamu akan melakukan hal yang sama jika aku berbuat salah"

Rose yang peka dengan pernyataan jennie yang meminta kejelasanndari sikapnya seharian inipun menceritakan alasan dia tak membuka hpnya seharian.

Tapi sebelum rose memulai ceritanya jennie meminta rose untuk melakukan back hug dengannya, dia sangat lelah sekarang.. tapi dia juga harus menyelesaikan masalah diantara mereka ini. Bersender di pundak rose adalah keputusan yang terbaik.

"Rosie please give me a back hug.. I really want to do it now"

Rose menatap jennie yang benar2 terlihat kelelahan. Kini jennie tengah bersandar pada ujung kasur rose dan merentangkan tangannya.

"Pleaseeee...."

'Bisa2nya dia beraegyo disaat seperti ini, aku jadi sangat ingin mencubit pipinya.. akan aneh dengan situasi ini tiba2 aku mencubitnya karena gemas'

Rose bergerak dan membelakangi jennie. Dia merasakan tangan kekasihnya merambat disamping pinggangnya dan memeluk dengan  erat.

"Jadi...?"

I Love You And Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang