26. Bawa Dia Pergi

2.7K 253 61
                                    

Bangun dengan kondisi badan tertidur diposisi duduk tanpa selimut dan keadaan mood yang buruk. Siapa yang  menginginkan situasi ini. Semua orang pasti ingin meraih tidur yang nyenyak tanpa harus khawatir dan terbebani akan apapun. Cukup disaat tidur, biarkan badan kasar dan ruh halus ini istirahat dengan damai.

Jennie membuka mata dan menurunkan kaki yang dia tekuk diatas sofa dan dipeluk semalaman suntuk. Merasakan keram disepanjang kaki jenjangnya.

Menatap box hitam cantik berisi kalung indah yang ia biarkan terbuka, berharap semuanya berubah padahal tidak ada yang bisa ia lakukan untuk merubah semuanya.

Manager oppa is calling you..

"..."

"Hallo? Hallo? Jen? Eh? Apa sudah diangkat atau bagaimana sih ini?"

"Ya.."

"Yak! Seharusnya kamu menyapa setelah mengangkat telepon dari orang"

"..."

"Oppa akan menjemputmu sebentar lagi, bersiap yah"

"Nde.."

Jennie menyimpan handphonenya. Lalu menunduk meratapi nasip hubungannya yang berakhir seperti debu ditiup angin.

Jennie bahkan sudah banyak melewati kesulitan yang jauh lebih besar, bahkan seperti menghisap tubuhnya-pun ia pernah. Tapi, kali ini dia baru merasakannya. Seperti menumpuk di pori2 kulit dan ingin meledak keluar

"Lelah..."

Kelelahannya menumpuk dalan waktu semalam dan memukul kuat bahunya sehingga tidak mampu lagi tegak. Jennie mengusap wajahnya, bahkan rasanya kelopak matapun tidak mampu berkedip sebanyak biasanya.

---


"Oppa?" Lisa sedikit kaget melihat manager mereka yang sudah ada didorm sepagi ini.

"Kenapa?" Manager oppa duduk di meja makan dan memakan kripik yang dibiarkan begitu saja oleh entah siapa pemiliknya. Yang penting itu terbuka dan bisa langsung disetorkan kedalam mulut.

"Apa kami ada jadwal mendadak?" Lisa merampas keripik yang ternyata adalah miliknya

Tapi manager oppa menahannya, terjadilah tarik menarik keripik yang tidak seberapa isinya.

"Tidak ada, kalian bertiga pengangguran dulu sekarang"

"Yak!! Oppa lepas, ini kripik ku" lisa menariknya keras

Manager oppa melepasnya secara tiba2 membuat lisa terjungkal dan membanting diri kelantai

"astaga... kalian hanya bisa merusuh" jisoo menggeleng melihat situasi pagi yang tidak diinginkan tapi malah terjadi

"Habisnya lisa pelit sekali" sambil menunjuk lisa dengan wajah sewot

"Oppa mencurinya"

"Apa? Aku memakannya didepan kalian semua, apa itu mencuri?"

"Harusnya minta izin dulu"

"Ahkk, yak! kenapa malah kamu yang memukul ku?" Manager oppa tidak terima dan berdiri hendak mengejar lisa yang sudah bersembunyi dibelakang rosè yang terekekeh pelan.

I Love You And Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang