11. Jangan

576 103 12
                                    


Serial Kosan 99 – 11. Jangan

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2018, 3 Oktober

-::-

Donal baru aja nutup kulkas ketika dilihatnya Jibran masuk dapur dengan sekardus mi instan rebus.

"Hai, Donal!" sapa Jibran dengan riang. Sempet-sempetnya ngembangin lima jari kanannya.

"Stok mi lagi, Jib?" tanya Donal.

Jibran ini lumayan sering nyetok mi instan karena ini cowok emang doyan banget sama mi rebus. Apalagi pake bon cabe sama telor tuh, nyammi banget udah. Biasanya Jason yang beli telornya, simpen dikulkas. Pokoknya saling sedia lah. Biar ngga malu-malu amat.

"Iya dong, yang kemaren tinggal lima bungkus."

Jibran meletakkan sekardus mi tadi di dekat kulkas. Dia membuka pintu kulkas dan mengambil botol minum dengan namanya. Isinya susu.

Di dalam kulkas banyak banget makanan, dan yang ada label namanya berarti ngga boleh sembarangan dimakan. Harus respect sama yang punya. Di kosan ini isinya bukan orang susah sih, tapi pihak kosan alias orangtuanya Damar memberlakukan Kosan Go Green. Jadi hemat listrik, hemat air. Jadi kamar mandi barengan, dapur barengan. Pendingin ruangan aja yang masing-masing. Dan kejujuran diutamakan banget di sini. Kalau ngga ada label namanya, berarti hak bersama haha.

"Gue mau dong," kata Donal kemudian.

Jibran nyengir. "Tapi bon cabenya abis."

"Eh, bentar, gue kayaknya ada cabe rawit sisa gorengan. Masih di motor kayaknya," Donal menepuk pundak Jibran. "Gue ambil dulu ya."

Jibran ber-heeh pelan sambil merajang air di dalam panci. Dia bersiul pelan seraya mengambil sisa mi dari kardus sebelumnya. Di kulkas untungnya masih ada telor tiga butir. Jadi maknyos kan nih nge-mirebusnya.

"Nih," kata Donal sambil menyerahkan bungkus gorengan pada Jibran. "Diiris aja, terus ikutan direbus."

"Waw, endes nih kayaknya," kata Jibran dengan sorot mata berbinar. Dia mengambil pisau dan talenan.

Tapi kemudian gerakannya terhenti begitu melihat Donal yang kini duduk di kursi dekat meja, memgang sebotol minuman kecil.

"Eh, ada yakult ya?" tanya Jibran.

"Iya, gue baru beli tadi. Ambil aja kalau lo mau."

Muka Jibran makin cerah. "Asik!"

Jibran buka kulkas lagi dan mendapati jajaran yakult yang baru diambil satu dari lima.

"Eh, tadi lo minumnya dikocok dulu ngga, bro?" tanya Jibran.

"Hah? Ngga lah. Lo pikir obat batuk?"

"Syukur dah kalau gitu," kata Jibran lagi. "Soalnya ini kan di dalemnya bakteri baik. Kalau dikocok dulu nanti bakteri baiknya jadi pusing, terus kesel, marah, bisa-bisa mereka berbuat jahat. Jangan ya. HEHE."

Donal menghentikan kegiatannya minum yakult yang sisa sedikit, kemudian menarik napas pendek dan menahan kuat keinginannya untuk ngerebus Jibran bersama mi instan.

[]


[✓]  KOSAN 99Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang