15. Allah Ngga Gitu

550 117 22
                                    

Serial KOSAN 99 - 15. Allah Ngga Gitu

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2018, 24 Desember

-::-

Yafiq keluar dari kamar dengan botol minum kosong. Rencananya dia mau bikin infused water pake lemon. Di kulkas ada lemon punyanya Timur. Katanya boleh dimanfaatin kalau Yafiq mau. Yafiq sama Southa doang yang boleh manfaatin.

Soalnya Yafiq itu Penghafal Quran, dan Southa adalah sohibnya. Yang laen kaga masuk hitungan!

"Eh ada Jason sama Borneo," sapa Yafiq pas di dapur bertemu dengan dua bocah tersebut.

"Eh ada orang soleh," balas Borneo, membuat Yafiq terkekeh.

"Lo kenapa, Jas?" tanya Yafiq, heran.

Ya lagian, mukanya Jason ditekuk banget.

"Abis diputusin, kak."

Borneo tuh yang jawab. Karena Jason masih diem aja. Padahal Jason biasanya kayak kutu loncat. Ga ada obat.

"Alhamdulillaah..." kata Yafiq, menekan tombol air di dispenser yang ngga menyala. Maksudnya, dingin-panas ngga ngaruh. Karena kalau mau air panas ya masak. Mau air dingin ya taruh di kulkas.

"Lah, kok alhamdulillaah, kak?"

Borneo mulu yang bersuara. Jason mah udah ngga ambil pusing. Abisan, Jason paham banget tuh; Yafiq menentang pacaran dengan segala alasan.

HALAH!

Yafiq mengambil lemon dari dalam kulkas, lalu memotong jadi beberapa bagian biar bisa dimasukkan ke dalam botol minum. Sebagian lagi dia taruh di dalam gelas berisi air.

"Alhamdulillaah," kata Yafiq, nyamperin dua teman kosannya. "Allah selametin Jason dari bahaya zina."

"Eh, Fiq, jangan sembarangan ngomong ya lo tuh," kata Jason, akhirnya bersuara juga. "Gue pacaran juga ngga zinah. Demi Allah, itu si Riana ngga pernah gue apa-apain. Pegangan tangan juga ngga! Gue pacaran buat biar semangat ngampus aja!"

Yafiq nyengir mendengar celotehan pembelaan diri dari Jason.

"Iya, iya," kata Yafiq, menenangkan temannya.

Borneo nengok-nengok. Mukanya bingung.

"Lah, emang punya cewek itu ngga boleh, kak? Terus bolehnya? Punya cowok?" tanya Borneo dengan lugunya.

"Innaalillaahi," Yafiq geleng-geleng kepala. "Istighfar, Bor."

"Astaghfirullaah..." Borneo nurut aja lagi.

Tapi Jason malah jadi mellow.

"Gue sayang banget sama dia," kata Jason. "Baru dua bulan sih. Gue ngga ngerti kenapa dia tiba-tiba minta putus. Perasaan, tiap dia mau ke mana, gue setia nganterin dah."

"Sabar, Kak..." ucap Borneo.

"Abis putus, gue dicuekin," kata Jason. "Gue chat ngga di-read. Kayaknya gue diblokir. Kalau putus, jangan JAHat begini lah..."

Yafiq menepuk pundak Jason, lalu mengatakan sesuatu.

"Wadh Dhuha, wal laili idzaa sajaa, maa wad da'aka rabbuka wa maa qolaa..." kata Yafiq. "Kata Allah, Allah ngga pernah ninggalin lo, Jas."

Borneo melihat Yafiq dengan tatapan tak mengerti. Tapi Syukur lah Yafiq melanjutkan.

"Kalau lo dikecewain sama orang laen, dicuekin sama orang laen, diputusin, diabaikan sama orang laen, dienggapeduliin sama orang laen... Padahal lo peduli en sayang banget sama orang itu," kata Yafiq, "lo inget aja; Allah ngga gitu. Allah ngga pernah ngecewain lo. Allah Ngga pernah nyuekin lo, Allah ngga pernah abai sama lo. Allah selalu peduli sama lo. Itu yang harus lo paham."

Jason menghela napas pendek. Padahal dia tahu bahwa Yafiq akan berkata begini. Tapi dia selalu tidak menyangka, kalimat-kalimat pengingat seperti ini amat sangat berarti.

Sementara Borneo mengerjapkan sepasang matanya.

Itu kan Surah Adh Dhuha...

"Maa wad da'aka rabbuka wa maa qolaa; Allah ngga pernah ninggalin lo, ngga pernah juga benci ke lo," kata Yafiq. "Jangan pernah kecewa sama manusia, karena kita emang kuasanya terbatas. Yakin aja ke Allah, itu lebih dari cukup."

Hening.

Borneo melihat Jason dan Yafiq berganti-gantian.

"Tapi gue sayang dia, Fiq," kata Jason, pelan. "Kok dia cuekin gue ya? Salah gue apa..."

"Salah lo cuma tentang lupa," kata Yafiq sebelum menyeruput air lemonnya. "Lupa, bahwa ada yang lebih sayang sama lo."

"Iya elah, kak," timpal Borneo. "Cewek mah banyak. Lagian, kalau jodoh pasti entar nyambung lagi. Udah, kuliah aja dulu enak-enakin..."

Borneo langsung nyengir pas Jason ngelirik sadis ke arahnya.

"Gue aja ganteng, ngga pacaran, kak. Hehe," kata Borneo lagi. Cengirannya masih melebar.

"Udah," ucap Yafiq, "tilawah udah kena berapa juz?"

Mendengarnya, Borneo dan Jason saling pandang. Jason yang berdiri lebih dulu.

"Wah, jam berapa nih? Udah jam lima. Jemuran gue beloman diangkat!" kata Jason sambil menggeser kakinya, menjauhi kursi yang tadi ia duduki.

Borneo ikutan berdiri. "Wah iya! Gue lupa mau beresin kamar!" katanya, lalu balik badan dan menuju tangga.

Yafiq tertawa-tawa. "Dasar lo berdua!" teriaknya ketika keduanya menjauh.

Tapi Jason tidak pernah marah punya teman sebaik Yafiq. Ketika dia jatuh, orang-orang seperti Yafiq yang bikin dia sadar, bahwa ada hal lain yang mampu membuatnya bangkit.

Disayang Allah, itu lebih dari cukup.

[]

[✓]  KOSAN 99Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang