New Trouble

84 9 2
                                    

Lantai 2 Los.

Setelah selesai membantai makhluk berwarna hitam tadi. Aku pun berjalan menyusuri lantai 2, menuju ke arah tangga naik ke lantai 3. Baru saja beberapa pemain berhasil menemukan tangga itu dan mereka menaikinya. Sebenarnya, aku lah yang pertama menemukan tangga itu. Tapi, aku memutuskan melihat kondisi pemain lain terlebih dahulu. Aku agak lega, karena mereka tidak mati. Mereka hanya dalam kondisi pingsan, tapi ada benda mirip kepompong yang menutupi mereka.

"Master, itu adalah kepompong proteksi. Di dalam game ini, jika yang mengikuti lebih dari 4 orang. Maka sistem pencegah kematian akan aktif, dan mereka yang kalah hanya akan pingsan. Tapi ingatan mereka akan tetap di hapus, sesuai peraturan game ini. Dan ada satu peringatan lagi. Sistem ini hanya aktif sampai lantai 60, jadi perlu di ingat. Anda mungkin akan bisa mati, jika melewati lantai 60 ke atas. "

Peringatan yang di sampaikan Rico, masih terngiang di kepalaku. Ya, memang aku harus berhati-hati, tapi lantai itu masih sangat jauh untuk di capai. Untuk sementara ini lebih baik aku fokus menyelesaikan game ini sampai ke lantai 5.

"Yah, kurasa aku harus mempersiapkan peralatan. Sebelum naik ke lantai 3, level musuh dan kesulitannya mungkin tidak jauh berbeda. Tapi, mengingat waktu pemanggilan kuntilanak terbatas. Aku harus lebih berhati-hati, terlebih karena kuntilanak tidak bisa mencuri senjata dari musuh layaknya tuyul. "

Sewaktu aku hendak menaiki tangga, terdengar teriakan dari lorong di sebelah kananku. Aku yang penasaran kemudian melihat sumber teriakan itu, kulihat makhluk bayangan itu mengejar 3 orang. Kuperhatikan dengan seksama, sepertinya aku mengenal salah satu dari mereka.

"Ryu, " Aku berteriak memanggilnya.

"Ryan," balasnya sambil sedikit tersenyum. "Tolong kita, makhluk aneh ini udah ngebunuh teman-teman kita. Gue, ga mau mati di sini."

"Kuntilanak, majalah. "

Kuntilanak muncul di sampingku sambil mengedipkan matanya seperti tadi, di sertai senyuman yang mengerikan. Kemudian dia terbang ke arah Ryu dan temannya. Ryu dan temannya yang kaget langsung berhenti berlari dan memasang wajah ngeri melihat kemunculan kuntilanak.

"Ryu, cepat lari!!! Biar kuntilanak yang mengurus mereka."

"Seolah mendapatkan kembali ke sadarannya, Ryu dan teman-temannya lanjut berlari. Ketika mereka sampai di dekat tangga, bersamaan dengan itu kuntilanak muncul di sampingku.

"Cowok gantengnya tambah lagi, bahkan yang ini lebih ganteng darimu. Boleh kita kenalan. "Kuntilanak menjulurkan tangannya ke arah Ryu dan membuat dia langsung mundur.

"Kuntilanak kembali," aku menekan tombol cancel dan kuntilanak langsung menghilang seketika, sambil meninggalkan beberapa koin emas, dan beberapa exp yang membuatku naik ke level 5. Dan sebuah slot muncul di aplikasi.

"Kelihatannya aku bisa memanggil satu makhluk lagi, ternyata game ini boleh juga. Dan kalian berhenti memandangiku seperti itu. Begini-begini aku sudah menyelamatkan kalian, dan kenapa ada anak kecil di sini, "

Ketiganya saling berpandangan satu sama lain, hingga akhirnya Ryu maju dan menjelaskan semuanya.

" Jadi, kau juga tidak tahu siapa mereka. Tapi dari jaket yang dipakai perempuan itu dia anak sekolah kita, dan kau tidak tahu? Itu aneh, mengingat kau adalah seorang Playboy. Dan, kau tidak tahu siapa anak ini! Wow!!! Aku kaget, "

" Berhenti mengejekku. Kau pikir hanya karena aku Playboy, aku tahu semua cewek di sekolah kita. Eh, lu cewek, kenalin diri lo, biar Ryan gak ngetawain gue. "

" Terima kasih sebelumnya, karena sudah menyelamatkan saya, dan adik saya. Nama saya Fatimah, anak kelas 10 a dan ini adik saya bernama Hans. Alasan kenapa adik saya bisa di sini, sebenarnya, saya tidak berniat untuk ikut permainan ini. Tapi, beberapa teman sekelas saya memaksa. Dan kebetulan, malam ini kedua orang tua saya sedang ada acara. Jadi, saya harus menjaga dia. Dan kalau tau permainannya ternyata seperti ini, saya tidak akan pernah mengajak dia ke sini. Tapi, maaf boleh saya tanya, bagaimana caranya Kamu memanggil kuntilanak tadi, "

" Iya Bro, lu utang penjelasan sama kita bertiga. Gimana caranya, lu bisa manggil tuh makhluk yang ngegodain gue. Serem tahu, "

" Oke - oke aku  jelasin, jadi aplikasi yang ada di hp kita ini, bisa digunakan untuk memanggil mereka. Tapi, kalian harus memiliki syarat tertentu terlebih dahulu, baru bisa menggunakannya. Dan, orang yang kalian lihat, berhasil menyelesaikan lantai pertama, itu aku. Tentu saja dengan bantuan, dari makhluk yang ku panggil.

Ryu dan Fatimah hanya bengong, sementara Hans, anak itu tidak mengerti percakapan kami.

"Jadi lo, yang yang berhasil bikin rekor kemarin, dan membuat semua anak satu sekolahan gempar, dan bermain game ini. Gak nyangka gue bro, lu bilang lu sakit? Nyatanya. Lo, memang sahabat yang paling jus, "Ryu merangkulku sambil tertawa.

" Maaf, kalian berdua, sekarang bagaimana caranya kita keluar dari sini. Tidak mungkin membawa adikku di dalam hal mengerikan seperti ini, "

" Kalian mendekatlah kepadaku, kita akan keluar dari tempat ini sekarang juga. "

Aki menekan tombol exit, dan sebuah lingkaran cahaya muncul, dan menyelubungi kami. Setelah itu, tahu-tahu kami sudah muncul di dalam kamarku.

" Ini di mana, "Tanya Fatimah.

" Tenang, kita ada di dalam kamarku. Sistem permainan, langsung memindahkan kita ke sini. Jadi, kalian bisa pulang dengan aman. Dan sebaiknya, kalian tidak bermain labyrinth of school lagi. karena jelas-jelas itu berbahaya, untuk kalian. Apalagi, ada Hans yang sudah melihat semuanya tadi. Ngomong-ngomong soal adikmu, di mana  dia? Kenapa dia tidak muncul di kamar ini, "

Kami bertiga langsung panik, dan mencari-cari di sekeliling kamarku. Siapa tahu, Hans jatuh di tempat lain, tapi hasilnya nihil. Begitu melihat aplikasi, ternyata Hans sedang tertidur di pos satpam sekolah.

Kami bertiga, langsung bergegas kembali ke sekolah. Dan Hans, memang berada di sana. Syukurlah, tapi kenapa dia tidak dipindahkan bersama kita.

"Rico apa kau tahu sesuatu, "

Rico langsung muncul di sampingku, dan itu mengagetkan Ryu dan Fatimah.

" Maaf Master, ada prosedur di dalam permainan ini, agar kami melindungi anak-anak kecil yang tersesat,masuk dalam labirin itu. Mengenai kenapa anak itu, tidak ikut berpindah bersama anda. Tapi muncul di dalam pos satpam itu merupakan bagian pengamanan dari game, anda bisa tenang, karena dia sekarang sedang tertidur, dan mungkin, dia menganggap kejadian tadi adalah mimpi. Tapi, saya sarankan, ketika memasuki labirin, anda membawa anak itu. Karena, salah satu dari makhluk di dalam, sepertinya, sudah mengikat kontrak dengan anak itu. "

Ucapan Rico, membuat kami semua terkejut. Fatimah langsung memeriksa adiknya, dan menemukan handphone di dalam jaket adiknya, dan di dalam aplikasi sudah ada peri yang terinstal.

" Apa maksudnya ini. Bukankah, harusnya hanya murid sekolahan, yang bisa memainkan game ini. Kenapa, dia bisa ikut terseret, "

" Mohon maaf Master. Sebenarnya hal ini kemungkinan sangat kecil terjadi, tapi memang, ada beberapa manusia yang memiliki kemampuan lebih, dan cocok untuk pemain game ini. Anak ini salah satunya, karena dia ada jiwa yang masih bersih. Memasuki labirin, sama saja membuat dia menjadi rebutan makhluk-makhluk itu. Sekali mengikat kontrak, maka kontrak itu baru bisa lepas, kalau dia mati ataupun game ini selesai.

Kami bertiga hanya bisa menghela nafas, kelihatannya permainan ini, kembali membawa kejutan untuk kami. Akhirnya sisa malam itu, hanya kami gunakan untuk berbicara masalah keamanan. Dan besok pagi, kami akan tau hasil penjelajahan malam ini.

LABYRINTH OF SCHOOL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang