Sang Penguasa

47 9 2
                                    

Pagi hari di sekolah, semua aktifitas berjalan normal. Party terbesar sekolah yang bernama Freedom, sedang melakukan evaluasi terkait penjelajahan terakhir mereka.

"Lantai 10 adalah tujuan kita. Bagi pemain yang merasa siap bertempur di garis depan, harap menemui ku di ruang osis pulang sekolah nanti. Ingat penjelajahan lantai 10 memiliki tingkat bahaya 2 kali lipat, di banding lantai 5,jadi aku ingin kalian memikirkan baik-baik resikonya.

Semua orang di ruangan itu mengangguk. Jumlah anggota grup ini meningkat pesat sejak terakhir kali, sekarang anggotanya berjumlah 100 orang, di ketuai oleh ketua osis yang bernama Alexander Smith blasteran Indo-Jerman dan merupakan salah satu siswa populer di sekolah.

Satu per satu dari mereka membubarkan diri. Kembali ke kelas masing-masing dan hanya tersisa Alex beserta 2 wakilnya. Mereka berdua tersenyum melihat Alexander yang sedang memijit dahinya.

"Sepertinya kau sakit bro? Kenapa tak pulang saja! Dan, serahkan masalah ini padaku, " Siswa yang duduk di deretan sebelah kanan itu tersenyum sinis, sementara Alexander langsung memplototinya.

"Menyerahkan masalah ini padamu! Yang ada kau membuat mereka semua ketakutan. Dwi sasongko, jangan mencoba menguji kesabaranku, kau bisa saja ku hilangkan sekarang juga, "ancamannya yang membuat Dwi tertawa.

"Mengancamku? Dasar bule. Mainnya kasar cuy, yang lembut dong, kaya gue ni. Lagian bukan cuman loe yang blasteran, gue juga lagi. Blasteran jawa-batak." Katanya sambil tertawa geli.

"Heran, pake pelet apa? Sampe gue mau temenan sama loe. Lagian nama loe ga ada batak-bataknya sama sekali, pake ngaku setengah batak, "

"Wei, jangan salah. Nama lengkap gue, Dwi Sasongko Hutapea. Denger baik-baik, buat loe dan si tortellini,"

"Berhenti ngejek. Loe nyebelin Dwi, masih di ingat aja lagi, kejadian 10 tahun lalu, "Siswi di samping kiri Alex menutup mukanya malu,"

"Itukan salah loe sendiri, perkenalan pake nama samaran, Regina tortellini, nama yang bagus. Makanya jangan sok dulu, mentang-mentang blasteran Ambon - Italia, perkenalan pake nama samaran, "Ejek Dwi.

"Oke-oke cukup, bahas masalah nama gue. Sekarang apa yang ngebuat loe pusing kayak gitu. Bukankah lantai 10 itu, bisa gampang di taklukan, kalau salah satu dari kita turun tangan. Apa loe mikirin, mereka bakal berontak. Sepele, mereka masih baru, apalagi kebanyakan anak kelas 10,mereka ga bakal berani macam-macam, "

"Bukan hal itu, mereka gampang di kontrol, apalagi sebagian besar dari mereka, takut sama Dwi. Yang gue pikirin adalah party lain, yang kemarin malam berhasil nembus lantai 5,apalagi hanya 4 orang. Mereka jelas ancaman buat kita. Terlebih lagi, mulai lantai 6. Legenda, Hero bahkan senjata dari seluruh dunia bakal muncul. Kalau mereka berhasil membuat kontrak dengan legenda Indonesia dan luar negeri, kekuatan mereka akan berimbang dengan kita. 10 commandment, Seven deadly sins Dan juga Seven Heavenly virtues. Mereka merupakan ras golongan terkuat yang di ketahui saat ini. Bisa jadi salah satu Hero mereka adalah 10 commandments, mereka bisa jadi ancaman yang serius, "

" Tapi, bukankah Seven deadly sins dan Virtues, bisa di pastikan mereka adalah Hero lain, bukan dari Indonesia ataupun luar, sementara 10 commandments, kita tidak tau mereka. Tapi, apa loe yakin, kalau Nyi Roro Kidul merupakan salah satu dari mereka, "tanya Dwi.

"70% kemungkinannya bro. Makhluk legenda paling kuat seperti Nyi Roro Kidul, merupakan salah satu dari mereka. Itulah sebabnya gue harus bisa kontrak sama Arthur, agar bisa tau salah satu dari mereka."

Suasana hening sesaat, masing-masing dari mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, hingga terdengar suara langkah seseorang.

"Apakah kalian manusia, memang selalu seperti itu. Menggelikan sekali, "

"Tutup mulutmu Gilgamesh, atau akan kuakhiri kontrak kita, dan kau kembali ke kehidupanmu yang menyedihkan. Wujudmu saat ini, berasal dari pikiran kami, jadi sebaiknya kau tidak berlagak,"

"Tenanglah Master, aku Gilgamesh tidak akan bertindak sebodoh itu. Untuk seseorang yang bisa memanggilku dan mengikat kontrak denganku yang merupakan kelas dewa, itu adalah hal yang unik. Maaf atas kelancanganku, Master Alexander." Gilgamesh membungkukkan badannya.

"Bagaimana kondisi Great King Alexander, apa dia baik-baik saja, "

"Anda tidak perlu risau. Dia akan segera pulih, lagi pula akan sangat memalukan jika orang yang bernama sama seperti master, kalah dari kroco. Berkat bantuan Heroine Nona Regina penyembuhannya berjalan lebih cepat dari perkiraan,"

"Bagus, RA. Kartini, memang memiliki skill tinggi, makasih Regina. Sudah bersedia meminjamkannya, "

"Tidak masalah. Raden Ajeng Kartini, beliau merupakan Heroine support kelas atas, jadi menyembuhkan luka Alexander bukan hal yang sulit, di tambah aku punya Merlin di sisiku, bagaimana kondisi heromu Dwi,"

"Nakula dan Sadewa, sudah siap dengan segala perintah. Kalau kau ingin melakukan perburuan, mereka akan dengan senang hati melakukannya, "

"Tidak usah buru-buru. Prioritas utama kita adalah menemukan keempat player, jadi lebih baik kita lihat, apakah mereka akan bermain lagi."

LABYRINTH OF SCHOOL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang