"You feel the cold hand and wonder if you'll ever see the sun."
▬▬▬▬▬▬Jaemin bergidik saat merasakan kedua tangan lebar Namja itu meraih tengkuk dan mengusap pipinya.
Tangan itu sangat dingin. Seolah ada es batu dibalik lapisan kulit itu.
Jaemin menutup matanya saat wajah itu kembali mendekati wajahnya.
Jantungnya kembali berhenti berdetak sejenak saat merasakan bibir itu kembali menyentuh miliknya untuk kedua kali malam ini.
Namun tak hanya sekedar menempel. Bahkan Namja itu mulai menggerakkan bibirnya dan menyesap pelan bibir bawah Jaemin kali ini.
Jaemin hanya bisa memejamkan matanya rapat-rapat. Ia sangat berharap bahwa semua ini hanya mimpi walaupun kenyataannya tak begitu.
Tiba-tiba ia menyadari sesuatu.
Gigi-gigi runcing Namja itu menghilang. Jaemin merasakannya saat Namja itu menggigit pelan bibirnya.
Jika gigi-gigi itu masih ada, pastilah bibir Jaemin sudah sobek dan penuh darah sekarang.
Namun Jaemin hanya merasakan gigi-gigi manusia biasa. Manusia pada umumnya.
Setelah sekitar lima menit, Namja itu baru melepaskan bibirnya dari bibir Jaemin yang sekarang sudah membengkak dan mengkilap.
Matanya berkilat biru saat melihat kondisi Jaemin yang berantakan dan terengah-engah.
Benar-benar menggodanya.
Jaemin meringis saat merasakan bibirnya berdenyut akibat hisapan-hisapan dari Namja itu.
'Ya Tuhan, apakah aku masih bisa melihat mentari esok pagi?'
KAMU SEDANG MEMBACA
Thriller
Fanfiction"Sesuatu yang menggetarkan hati." A lyrics-fiction of "Michael Jackson - Thriller" Na Jae Min × Park Ji Sung [Bahasa]