[9]

2.6K 424 21
                                    

"They're out to get you there's demons closing in on every side."
▬▬▬▬▬▬

Tiba-tiba saja, Jaemin sudah kembali ke jalanan tempatnya lewat tadi.

Walaupun memang ia masih digendong oleh makhluk itu.

"H-hei, bisa turunkan aku? Tak enak jika ada orang yang melihat." Jaemin memang mengatakan seperti itu, namun kedua tangannya malah semakin memeluk erat leher Monster yang menggendongnya saat ini.

Klise saja, ia takut jatuh.

Namja itu menatap Jaemin lamat sebelum membuka suaranya.

"Jisung." Gumamnya.

"HAH?!" Jaemin bingung tentu saja. Apanya yang Jisung? Dan siapa itu Jisung?

"Namaku Jisung Park."

'Ah, jadi dia punya nama juga.' Jaemin mengangguk-angguk dalam batinnya.

Makhluk yang bernama Jisung itu mengeratkan pegangannya pada Jaemin saat merasakan ada bahaya yang mendekatinya.

Jaemin otomatis terkejut merasakan pegangan Namja itu pada pinggangnya yang mengerat.

"A-ada apa?" Tanyanya.

"Ssst... Diam dulu." Namja itu menatap waspada ke sekeliling.

Dan benar saja, Namja bernama Jisung itu mengumpat tertahan saat melihat kumpulan beberapa makhluk bermata merah yang menatapnya dan Jaemin dari balik kegelapan.

"Shit! Sudah kuduga ini akan terjadi."

Jaemin terkejut tentu saja saat Namja itu tiba-tiba merapatkan tubuhnya ke tubuh Namja itu.

"Para monster mata merah itu keluar karena mencium aromamu." Seolah mengerti dengan tatapan penuh tanya dari Jaemin, Namja itu menunjuk dengan dagunya kearah kumpulan cahaya titik-titik berwarna merah terang yang bersinar disekelilingnya.

"A-apa?" Jaemin melebarkan matanya saat melihat kumpulan monster bergigi runcing yang keluar dari dalam semak-semak dan menatapnya dengan tatapan lapar.

Persis seperti Jisung tadi.

Ia ingin menangis, sungguh. Para monster itu lebih mengerikan dibandingkan dengan Jisung.

Dan mereka bergerak semakin mendekat padanya dari setiap sisi.

Jaemin hanya bisa menyembunyikan wajahnya dibalik bahu Jisung. Setidaknya ia tak perlu melihat wajah-wajah menjijikan yang menatapnya dengan tatapan penuh nafsu itu.

Jisung tentu saja paham jika Jaemin-nya itu ketakutan.

Ia menyeringai dan dalam sekejap membuat para monster merah yang lemah itu terbakar dan menjadi abu dengan satu kedipan.

'Tak ada yang boleh menyakitinya, bahkan diriku sekalipun.'

ThrillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang