Thriller

[7]

"You close your eyes and hope that this is just imagination."
▬▬▬▬▬▬

Jaemin memejamkan matanya, ia tahu makluk didepannya ini masihlah berada tepat di depan wajahnya.

Menatapnya dalam.

Tapi ia tak bisa membuka matanya. Ia tak mau.

"Buka matamu." Makhluk itu membuka suaranya. Memperdengarkan sebuah suara dalam namun menenangkan terutama untuk Jaemin yang mendengarnya.

Seperti sebuah perintah, Jaemin membuka matanya perlahan. Menatap netra biru yang sekarang sudah agak meredup itu.

"K-kau siapa?" Pertanyaan yang sama kembali terlontar dari bibir Jaemin.

Ia sangat penasaran dengan Namja dihadapannya ini. Jika memang ia bukan manusia, setidaknya ia bisa memberi tahu makhluk apa sebenarnya dia.

"Monster." Namja itu bergumam pelan. Namun Jaemin tentu saja tetap bisa mendengarnya karena jarak tipis diantara mereka.

'Monster?'

Jaemin mengernyit heran. Bagaimana bisa ada sesosok monster di dunia ini? Dan bagaimana pula ada monster yang wujudnya cukup-ekhm-tampan?

"T-tapi, bagaimana kau bisa ada disini? Dunia ini seharusnya bukan tempatmu." Jaemin memundurkan lehernya saat Namja itu lagi-lagi mulai mencoba untuk mengendusnya.

Jujur saja ia tak nyaman saat merasakan nafas itu menerpa permukaan kulitnya. Terasa geli dan membuat buku kuduknya meremang.

"Aku tersesat."  Suara Namja itu sedikit teredam karena wajahnya tenggelam dalam perpotongan leher Jaemin. Tapi Jaemin tetap bisa mendengarnya.

"Apa kau ingin kuantar pulang? Setidaknya kau bisa kembali ke duniamu." Jaemin menawarkan.

Namun rasanya percakapan yang dia lakukan dengan makhluk itu sedikit tak biasa. Ia berbicara seolah Namja itu hanya seorang manusia yang lupa jalan pulang.

Bukan seorang Monster yang terjebak di dunia manusia.

Namja itu mengangkat wajahnya dan mendekat pada Jaemin.

"Aku tidak mau. Aku mau bersamamu, Na Jaemin."

Jaemin melebarkan matanya. Dari mana Namja ini mengetahui namanya? Dan apa maksudnya ia mau bersama Jaemin?

'Aku harap ini semua hanya bagian dari imajinasiku saja.'