Pulang Sekolah

3 0 0
                                    

Suasana sekolah sepi, sepertinya aku yang pulang terakhir karena harus piket kelas sendirian, karena kebetulan teman piket lainnya pada gak masuk, ada yang sakit dan ada yang izin ikut lomba dan lainnya, "huh kebetulan atau kesengajaan ya, kok bisa-bisanya barengan" gerutuku sambil keluar dari lokasi sekolah. Ali dan Dinda pun pulang duluan, katanya mau nonton film terbaru di bioskop, mereka ngajak sih, tapi karena aku gak hobi, aku suruh mereka pergi berdua saja.

Dalam perjalanan keluar lokasi sekolah sambil mengendarai motor, dari kejauhan aku melihat seorang cewek yang sepertinya sedang ada masalah dengan motornya. Saat sudah dekat, aku pun menegur "Ada apa mbak? Motornya rusak?" tegurku. "Gak tau nih dek, motornya tiba-tiba gak mau hidup lagi" jawabnya. "Boleh saya bantu cek mbak? Kalik aja saya bisa bantu" tawarku. "Oh benerkah? Boleh dek, tolong ya" katanya dengan riang. Aku pun mematikan motorku dan memerika motornya, tidak ada yang aneh, dan saat aku cek indikator bensinnya menunjuk huruf E yang tandanya bensin habis "Mbak, bensinnya habis deh kayaknya, nih indikator bensinnya menunjuk huruf E" ucapku sambil menunjuk indikator bensin. "Indikatornya memang rusak dek, kemarin malam baru saya isi, jadi gak mungkin habis bensin" jawabnya. Bingung juga aku jadinya, lalu apanya yang rusak nih motor. "Mbak, saya cek bensinnya ya" ucapku sambil membuka jok motor dan membuka tangki bensin, yang ternyata memang habis bensinnya. "Mbak, bensinnya memang habis kok mbak, nih kosong tangkinya" ucapku. "Hah habis? Haduh.. ini pasti motor sempet dipakai tanpa sepengetahuan mbak. Beli bensin dimana ya, kayaknya jauh banget ini pom bensin" jawabnya. "Kalau saya ambilkan bensin saya dulu secukupnya gimana mbak? Nanti mbak bisa ke Pom bensin untuk isi ulang bensin motor mbak jadinya" tawarku. "Ah beneran dek? Jadi merepotkan mbak" katanya sungkan. "ah gak apa mbak, kita kan memang harus saling tolong - menolong" kataku sambil menyedot bensin motorku secukupnya untuk dituangkan ke dalam tangki motor cewek tersebut, motornya pun bisa dihidupkan kembali. "Nih mbak sudah" kataku. "Wah makasih dek, aku bisa isi bensin ke pom bensin kalau gini" ucapnya. "Iya mbak sama-sama" ucapku, aku pun menghidupkan motor beranjak mau pulang, belum sempat aku pergi, cewek tadi mencegahku. "Eh dek tunggu, aku boleh minta tolong lagi gak? Mbak minta tolong bener ini" ucapnya. "Iya mbak, apa mbak?" tanyaku. Dia pun menjelaskan bahwa sebenarnya ia sedang menjemput adiknya pulang sekolah, dan dia minta tolong untuk mengatakan kepada adiknya kalau ia sedang mengisi bensin dan meminta adiknya untuk menunggu di gerbang sekolah, aku pun mengiyakan permintaan tolongnya, ia pun pergi untuk mengisi bensin. "Manja banget sih adiknya, pake dijemput kakaknya segala" gumamku dalam hati.

Jam menunjukkan pukul 15.00 WIB, tidak ada siswa lain yang keluar dari lokasi sekolah selain satu cewek yang dulunya aku anggap baik, ternyata tak sebaik kelihatannya, siapa lagi kalau bukan Citra, cewek yang membuat temanku Ali sakit hati sampai kecelakaan, dan sialnya, adik cewek tadi gak muncul-muncul juga dan Citra, gak tau apa urusannya, dia gak pergi - pergi dan menunggu di gerbang sekolah. "Tit.. tit.." suara klakson motor berbunyi dan ternyata adalah cewek yang aku tolong tadi. "Wah terimakasih ya sudah menjaga adikku sampai aku datang, padahal gak perlu dijagain gak apa-apa, cukup dibilangin aja kalau aku isi bensin dan cukup nunggu aku aja digerbang, tapi kamu baik banget, malah dijagain sampai aku datang, terima kasih ya" ucap cewek itu. Aku pun bingung, "jagain? Jagain siapa? Adiknya aja gak ada, cuman ada Citra dari tadi. Atau jangan-jangan?" pikirku. "Eh iya mbak, sama-sama" ucapku kayak orang bodoh karena gak tau apa-apa. "Oiya aku sudah ditolong sama kamu, tapi malah belum kenal, kenalin, nama aku Dewi, nama kamu siapa dek" ucapnya sambil ngulurin tangan. "Saya Yudi mbak, salam kenal juga" ucapku sambil menjabat tangannya. "Oiya ini adik mbak namanya Citra, kenalin ya" katanya mengenalkan adiknya, yang sebenarnya aku pun sudah kenal. Citra mengulurkan tangannya, terihat tangannya sedikit gemetar. "Kenalin kak nama saya Citra"katanya "Saya Yudi" menyambut tangannya. "Yaudah kami pamit dulu ya Yudi, terima kasih banyak hari ini, semoga makin dekat dengan adik aku ya, karena kamu anak yang baik" ucap cewek itu sambil pergi membonceng Citra, yang ternyata adalah kakaknya Citra.Sebelum pergi Citrapun sempat mengucapkan terima kasih. Aku merasa ada yang aneh, tapi ntahlah, ngapain juga aku mikirin, apalagi ada hubungannya dengan Citra, cewek yang pernah bikin Ali kecelakaan.

Metamorfosis (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang