Chapter 10
Near POV^^
Tanganku bergetar hebat di pertengahan lomba,nafasku terasa hilang sedikit-demi sedikit. Kuremas dadaku kuat,
“Kenapa harus sekarang!?” gerutuku dalam hati.
Aku pergi dari jalur perlombaan,aku mencari tempat yang aman diseberang pohon besar sana. Aku mengambil benda di pocketku, meminum obat yang rutin ku konsumsi setiap hari. Sedikit demi sedikit,aku mulai bernafas teratur pasca ku minum obatku. Obatku tinggal sedikit,aku harus cek up kembali.
Dengan cepat,aku berlari menyusul yang lain setelah pulih kembali. Tak butuh waktu lama,aku berhasil diposisi 2 dibelakang Gilang. Posisi 3 ditempati siswa kelompok lain, sedangkan Yukia berada di posisi 4,disusul Light dan Yurin. Kalau posisi ini di pertahankan terus,Tim Shine akan banyak mendapatkan point.
Rupanya cuaca tidak mendukung, dari arah barat terlihat awan tebal hitam. Disusul hembusan angin cukup kencang.
“Gilang” aku memanggil gilang yang jaraknya 1 meter didepanku.
“Ada apa Near?” jawabnya tanpa menoleh kepadaku dan tak memperlambat tempo larinya.
“Apa kau akan terus berlari dengan cuaca seperti ini?” tanyaku.
“Iya tentu, jaraknya hanya 3 km lagi Near. Ini akan menjadi sia-sia jika kita berhenti sebentar.” Ucapnya.
“Baiklah kalau begitu,aku akan dibelakangku” terangku.
“Ya.” Ucapnya.
Tak selang butuh lama,hujan mulai membasahi perlombaan ini. Untuk hujan saja,aku masih sangat kuat. Tapi,apakah yang lain bisa kuat. Aku menoleh kepada yang lain,Yukia masih semangat dengan tempo larinya. Dia memang tak kenal menyerah,aku sudah sangat tau sifatnya itu,dari mulai masuk sekolah ini sampai sekarang. Bahkan dari kecil dulu, aku sangat tau sifat mu Yukia. Kulirik Light yang berada tidak jauh dari Yukia, aku tak perlu khawatirkan dia. Ku pandang Yurin sedikit khawatir,dia agak lambat larinya dibandingkan dengan awal perlombaan. Semoga dia kuat sampai Finish.
Tak diduga,hujan mulai sangat semangat membasahi kami. Angin meniup kuat tubuh kami yang mulai lelah. Pandagan kamipun tak menentu,hanya bayangan saja yang bisa kami lihat, karena kencangnya angin dan hujan yang menghalangi kami. Sesekali aku berhenti dan memperkuat gengaman ku pada tanah untuk menjaga keseimbaganku, angin ini benar-benar membuatku kewalahan. Aku tak sepenuhnya yakin dapat menyelesaikan perlombaan ini. Untuk mengkhawatirkan diriku saja aku tak mampu,apa lagi dengan yang lain.
“Near!!!!” panggil Gilang didepanku.
“Ada apa !!!???” jawabku kuat.
“Kau tidak apa-apa!!!!???” tanyanya dengan nada yang harus ekstra kuat karena hujan dan angin lebat ini.
“Aku masih Kuat Lang!!,apakah kau masih kuat???!!!”
“Jangan sampai kau ragukan aku,Near!!!Kalau sampai kau ragukan aku,copot saja gelar Atlet terbaik ku saat ini!!!” terangnya menyobongkan diri sekaligus memuatku lega. Gilang adalah pemecah rekor pelari indonesia termuda yang diakui di dunia internasional, tahun ini dia dapat menyabet gelar ke-3 nya sebagai pelari termuda terbaik sedunia.
“Ya,jika nanti kau tak tiba dibaris pertama. Aku akan tendang kau dari kelas 3-1!!!!” ucapku. Sebagai Lead of Class,aku berhak melakukan hal ini. Inilah istimewahnya menjadi Leader, aku mendapat kepercayaan penuh dari Principal,dewan guru bahkan Donatur sekolah kami ,untuk mengeksekusi siswa yang dianggap tak berhak atau tak pantas sekolah disini lagi.
“Itu tak mungkin terjadi padaku!!!! Camkan itu Near!!!” ucapnya semangat.
Inilah obrolan penyemangat antar lelaki.

KAMU SEDANG MEMBACA
MISS Online
Teen FictionSeorang gadis jail yang suka online dan pandai komputer harus terjebak dalam sebuah ikatan pertunangan dengan seorang laki-laki yang pertama disukanya tapi sekarang dibencinya itu dan bagaimana nasib sahabat-sahabatnya jika mereka mengetahui status...