Sebelum aku mulai, aku mau kasihtau sesuatu yang penting.
Nggak semua Introvert punya penyakit mental, atau istilahnya social anxiety. Memang benar ada Introvert yang punya penyakit mental--kayak aku misalnya wkwk--tapi bukan berarti semua Introvert punya penyakit mental.
Introvert juga punya tipe. Ini berdasarkan pengamatanku doang, ya, jadi nggak tahu ini benar atau nggak, hehe.
Setelah melakukan pengamatan selama 3 tahun (cielah), aku menyadari bahwa orang Introvert itu punya sifat yang berbeda-beda, walau intinya tetap sama: pendiam.
Jadi, inilah beberapa tipe Introvert yang telah kuamati di kelasku:
1. Tipe Diam itu Emas
Di kelas aku punya teman cowok (teman, nggak, ya? Tau deh) yang sangat sangat sangat sangat pendiam. Posisi duduknya pasti di paling pojok, terus kerjaannya kalau nggak tidur ya.. diam.
Tapi, sekalinya ketawa, dunia gonjang-ganjing, petir membahana, api berkobar kemana-mana. Ini emang lebay, tapi kalian harus dengar suara ketawanya yang mirip toa masjid. Teman-temannya cuma bisa geleng-geleng kepala sambil bilang, "gini nih kalau dia lagi bahagia."
Walau sangat sangat sangat pendiam, apa dia dikucilkan dan di-bully? Nggak. Temannya cukup banyak, walau rata-rata cowok doang, sih. Lumayan banyak yang mengajaknya main dan segala macam. Makanya kadang aku pengen jadi cowok, karena cowok nggak perlu yang namanya pilih teman sana-sini dan geng-gengan. Itu di sekolahku, sih, nggak tahu kalau yang sebenarnya.
2. Tipe Disukai Banyak Orang
Kalau tipe ini benar-benar enak banget. Jadi, walau pendiam, banyak yang tetap berteman sama dia. Dia diam tapi banyak yang nyamperin. Pokoknya tipe ini enak banget, deh.
Tipe yang satu ini mirip dengan tipe sebelumnya, tapi dia benar-benar diterima oleh semua teman, termasuk cowok-cowok yang biasanya suka rusuh dan famous sekalipun.
Sampai sekarang, aku masih bingung cowok itu pakai pelet apa supaya orang-orang bisa suka sama dia hanya dengan diam. /plak/
3. Tipe Gagap
Sama seperti tipe pertama dan kedua, tipe ini aku ambil dari teman cowok. Dulu kami sempat dekat, tapi karena sekarang beda kelas jadinya... awkward gitu.
Kalau ngobrol sama orang lain, pasti dia suka gagap. Sebetulnya aku juga begini, sih, tapi aku mengatasinya dengan cara ketawa doang sambil senyum-senyum nggak jelas (aneh banget, kan?). Tapi, yang ini beda. Kalau ngobrol sama orang pasti ngomongnya agak putus-nyambung, kayak antara mau ngomong atau nggak.
Asal kalian tahu, walau dia ngomongnya suka putus-nyambung, senyumnya manis, woi! Apalagi, dia sahabatnya doi! /plak/
Oke, lanjut. Walau begitu, dia juga diterima sama yang lain. Bahkan, dia juga punya sahabat yang baik banget sama dia, alias doi-ku sendiri. #hehe
Tapi, ini serius. Bukannya mau muji-muji doi, tapi kalau ada masalah pasti doi bantu. Kalau ada yang iseng pasti doi marahin. Pokoknya temenku ini beruntung banget punya sahabat sebaik itu!
Tuh, kan. Enak banget jadi cowok.
4. Tipe Famous
Sekarang tipe ini terinspirasi dari temanku yang cewek. Kenapa bisa famous, padahal dia diem-diem aja? Karena dia cantik. Iya, cantik.
Nggak hanya cantik, dia juga satu geng sama teman-temannya yang juga famous dan cantik, jadi bisa kalian bayangin kenapa tipe seperti ini bisa famous.
Selain itu, dia juga tipe yang fine-fine aja kalau ada yang ngajak dia ngobrol. Dia nggak gugup dan segala macam.
Bahkan, banyak yang nggak sadar kalau dia itu Introvert. Mungkin karena sesama Introvert, makanya aku sadar, wkwk.
Kadang, dia suka menyendiri di kelas dan baca novel diam-diam. Dia juga sering jalan sendirian walau banyak yang ngajak dia jalan bareng.
Tapi, bukan berarti orang Introvert harus cakep dulu biar banyak yang suka. Yang terpenting itu sosialisasinya kayak gimana. Kalau bisa bersosialisasi dengan baik, orang-orang bakal menerima kita. Walaupun begitu, masih banyak di luar sana yang mau menerima kita apa adanya, bahkan walau kita suka gugup sekalipun.
Intinya, jadi diri sendiri aja.
5. Tipe Anak Baik, Pintar, dan Suka Menabung
Kalau tipe ini kuambil dari sahabatku sendiri. Dia juga Introvert, sama kayak aku. Tapi otaknya encer pakai banget. Orangnya juga alim di kelas, makanya banyak guru yang senang sama dia.
Di kelas, dia sebangku dengan temanku yang Extrovert. Mereka harus sebangku terus selama satu semester. Temanku yang Extrovert nggak bisa diam. Kadang nyanyi nggak jelas, kadang ngajak ngobrol, kadang suka usilin dia. Makanya nggak heran dia sampai tukeran bangku sama yang lain buat sementara karena terganggu.
Tapi, dia nggak bermasalah dengan sosialisasinya. Yang bermasalah itu: dia terlalu cuek. Mau secara langsung atau lewat sosial media, dia selalu menjawab singkat. Misalnya, aku udah chat panjang kali lebar, tapi dia cuma jawab "Y".
Sakit.
——————————————————
Sampai sini dulu aja, kali, ya. Sebetulnya masih ada, tapi nanti kepenuhan. Ini kan cuma curcol, bukan novel, wkwk.
Di chapter selanjutnya, deh, kubuat lagi.
Bye!
17 Oktober, 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Introvert
DiversosSebuah catatan pribadi seorang remaja introvert. Ps: diusahakan update rutin. Pss: tidak menggunakan bahasa baku.