16

871 81 15
                                    

Gak kuat lambaikan tangan ke depan kamera

Happy Reading

Happy weekend

Enjoyyy

.
.
.
.

Jessica memutar kepalanya kebelakang—melihat Donghae yang mulai mengejarnya—semakin dekat dan itu membuatnya memaksakan diri mempercepat kakinya yang berdarah untuk berlari.

Ia seperti orang gila—dia tahu itu dan ia tidak peduli– yang hanya menjadi konsentrasinya saat ini adalah bagaimana ia bisa menghindari Donghae dengan cepat tanpa merasakan rasa sakit di kakinya.

Isak tangis keluar dari mulut Jessica tanpa ia sadari—ia sangat takut–ia sangat takut jika lelaki itu kembali memaksanya pulang dan menguncinya. Ia membenci hal itu—ia membenci lelaki itu —ia membenci semua dalam hidupnya.

“Jessica aku bilang berhenti!” Teriak Donghae —Jessica tidak ingin kembali memutar kepalanya karena tahu Donghae telah berhasil menangkapnya, ia merasakan jarak yang sangat dekat.

“Aku bilang berhenti Jung Jessica!” Bentak Donghae dan menarik tangan wanita itu hingga berhenti.

“Aku tidak mau brengsek” isak Jessica dan menepis tangan Donghae tetapi lelaki iti kembali menahannya kuat.

“Kau tidak bisa seperti ini Jessica. Lihat.. lihat kakimu berdarah dan aku tidak akan membi—

“Kenapa kau peduli Donghae?” Potong Jessica.

“KENAPA KAU MASIH PEDULI KEPADAKU!!!” Tambahnya dengan teriakan.

“Karena aku mencintaimu Jessica!”

“KAU TIDAK MENCINTAIKU! PERSETAN DENGAN CINTA KARENA KAU TELAH MEMPERJELAS SEMUA DENGAN TINDAKANMU BAJINGAN!”

“YAA!!” balas Donghae dengan teriakan yang tidak kalah kuat– membuat Jessica menatapnya semakin marah–air mata wanita itu masih mengalir.

“TIDAK BISAKAH KITA MEMBICARAKAN INI DENGAN KEPALA DINGIN? KENAPA KAU TIDAK MAU MENDENGAR PENJELASANKU JESSICA? APA SALAHKU? APA YANG MEMBUAT KAU MEMPERLAKUKANKU SEPERTI INI?”

“Apa?” Tanya Jessica tidak percaya. “Apa kau tidak menyadari kesalahanmu Lee Donghae?”

“Katakan! Katakan apa kesalahanku Jessica!” Tanya Donghae — ia meredam kemarahannya. Tidak… bukan karena wanita itu berteriak kasar kepadanya, tapi karena keadaan wanita itu yang membuat hatinya seakan ditusuk-tusuk.

Tawa cemooh keluar dari mulut Jessica. Tidak percaya dengan ucapan lelaki itu—Lee Donghae bukan lelaki bodoh—tetapi tidak saat ini.

“Salahmu? Kau ingin tahu salahmu Donghae?” Tanya Jessica kembali menepis tangan lelaki itu.

“Salahmu… salahmu karena….
aku begitu mencintaimu…

“….karena kau tidak mengetahui kesalahanmu. Aku membencimu Donghae … kau membuatku jijik…”
Aku mencintaimu…

“Kenapa kau melakukan ini? Kenapa?” bisik Jessica
Kau tidak mencintaiku

“Karena aku mencintaimu Jessica.. aku mencintaimu dan anak- anak. Aku tidak ingin jika—

“Hentikan…” potong Jessica. “Kau tidak akan melakukan ini semua jika kau mencintaiku Donghae. Kau tidak pernah mencintaiku…

“Bullshit!”

Jessica kembali tertawa—dengan air mata yang masih mengalir, dibiarkannya hatinya retak—tergiling dan menjadi abu.

“Kenapa kau seperti ini terhadapku Donghae? Apa terlalu sulit bagimu melepas wanita yang kau sebut pelacur? Apa kau tergila- gila dengan wanita yang pernah tidur dengan sahabatmu? Aku…. aku tidak pernah menyukaimu Donghae … tidak sedikitpun. Aku jijik… aku jijik dengan apa yang pernah terjadi diantara kita dan aku ingin mengakhirinya… aku ingin melupakan”

Eternal Sunshine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang