Donghae tersenyum menatap wanita yang duduk disampingnya, wanita cantik yang memakai gaun putih tanpa lengan memperlihatkan kulitnya yang putih mulus.
Lipstick pink memberi kecerahan di wajahnya yang terlihat sedikit pucat pasi dan mengundang untuk ia kecup kembali.
“Hajima~” ucap wanita itu mendorong wajah Donghae yang ingin menciumnya menjauh, lalu terkikik pelan dan memeluk lengan lelaki itu untuk menyembunyikan wajahnya.
“Wae?” Tanya Donghae kecewa. “Apa aku tidak boleh menciummu?”
“Ani~ hanya… kau tidak bosan denganku?”
“Bosan? Kenapa aku harus bosan dengan wanita cantik sepertimu Jessica?”
“Apa benar aku cantik? Apa kau mencintaiku Hae?”
“Apa kau mencintaiku Hae?” Tiru Donghae dan menerima cubitan dipinggangnya oleh wanita itu. “Oh waeeee?”
“Jangan menggodaku Lee Donghae” ucap wanita itu berdiri. Melipat kedua tangannya didada dan cemberut.
“Emm… kenapa aku tidak boleh menggodamu nona Jessica?” Gumam Donghae ikut berdiri. Berjalan mendekati wanita itu dan memeluknya dari belakang, menyandarkan kepalanya malas dibahu wanita yang terkikik pelan itu.
“Hae~~”
“Em?”
“Jika… seandainya aku mati esok hari, apa kalimat yang kau ingin aku ingat?” Ucap wanita itu pelan mengusap tangan Donghae dengan telunjuknya.
“Kau baik-baik saja? Kau tidak menyembunyikan sesuatu bukan, nona Jessica?” Goda Donghae. Mengusap pinggang wanita itu dan memutar tubuhnya agar mereka saling berpandangan.
“Aku hanya bertanya” jawab wanita itu tersenyum.
“Baiklah. Aku akan menjawabnya”
“Em?”
“Aku ingin kau mengingat bahwa aku tidak ingin kehilanganmu”
“Ow~ tidak romantis tuan Lee Donghae” ucap Jessica dan mengerucutkan bibirnya. “Aku akan menyesal dalam kuburku jika kau mengatakan itu”
“Jadi apa yang harus aku katakan?” Tanya Donghae kembali mendekatkan wajahnya namun Jessica mengelak.
“Kau harus berpikir keras. Kau tahu? Raga seseorang mungkin mati tapi jiwanya akan hidup selama-lamanya dan aku ingin jiwaku mengingat kalimatmu itu”
“Ow~~~kau sangat puitis Jessica. Lalu apa kalimat yang ingin kau katakan jika aku mati?”
“Aku?”
“Em.. iya Kau!”
“Itu tidak mungkin Hae~~ akulah yang terlebih dahulu meninggalkanmu”
.
.
.
.
.Donghae tersentak, terbangun dari tidurnya saat mimpi itu kembali terulang. Ini adalah kali ketiga mimpi itu muncul semenjak Jessica tidak sadarkan diri, koma.
Senyum sumbang muncul diwajah Donghae saat menatap wanita yang tampak tertidur pulas dengan berbagai selang menancap dikulitnya.
“Kau akan baik-baik saja Jessica. Kau akan baik-baik saja karena anak-anak membutuhkanmu” ucap Donghae dan mengusap pipi dingin istrinya itu lalu mengecupnya.
.
.
.
.
.“Aku akan menjaga Jessica, kau pulanglah Hae” ucap Siwon sambil menepuk pundak Donghae. Menyadarkan lelaki yang lebih muda dari lamunananya.
“Eo…” jawab Donghae pelan. Meraih gelas kertas yang berisi kopi didepannya dan menyesapnya pelan.
“Lebih baik kau kembali ke Seoul beberapa hari dan menjelaskan ini semua. Anak-anak juga berhak mengetahui apa yang terjadi dengan ibu mereka"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Sunshine
Short Story17+ kau tahu penyesalan terbesarku? karena aku mencintai wanita itu, bukan wanita lain - Lee Donghae