My Wedding

621 31 6
                                    

Aku menatap pintu bewarna putih itu hampir 4 jam lamanya.

Aku menatap semakin larut.

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam.

Aku sedang menunggu.

Aku sedang merenung.

Aku sedang menjerit.

Mungkin kata 'bodoh' adalah kata yang pantas untuk hidupku.




Klik






Cklek




Bunyi itu.

Bunyi yang sejak 4 jam lalu aku tunggu.

Kami saling bertatap muka.

Mata kami saling beradu.

Namun tidak untuk hati kami.

"Kau baru pulang?" tanyaku bodoh. Jelas-jelas dia baru saja membuka pintu itu beberapa detik yang lalu.

"Hmm" gumamnya.

"Aku sudah menyiapkan air hangat untukmu. Mungkin sekarang sudah dingin. Aku hangatkan dulu ya.. " jelasku sambil berlari menuju kamar mandi.

Aku hanya meninggalkannya beberapa menit.

Aku melihat wajah polosnya saat tertidur.

Indah.



Tampan.


Aku masih memandanginya.

"Kenapa harus tertidur di sofa?" aku hanya bergumam didepan wajahnya. Seolah berbicara hanya pada angin berlalu.

Kedua tanganku bahkan tak mampu untuk sekedar menyibak poni yang menutup bagian dahi tampannya.

"Air hangatnya sudah aku siapkan kembali. Kau tidak ingin mandi?" lagi-lagi aku hanya sanggup berguman didepan wajah tidurnya.

"Bisakah kau diam" dia membuka matanya, menatap tajam kearahku.

"Ma-maaf, aku tidak bermaksud mengusik tidurmu.. A-a.. Ak.. Aku" bodohnya mulut ini. Mulut bodoh yang akan selalu tergagap jika dia berbicara padaku.

"Cukup bertingkah perhatian didepanku! Kau hanya sampah dikehidupanku. Cam kan!"

Kembali, dia berkata kasar. Dia pergi meninggalkanku yang termenung.

"Mungkin kau lelah" lirihku, sembari melihatnya menuju kamar mandi.

Setidaknya air hangat yang selalu aku siapkan, akan selalu membasuh setiap peluhnya.






"Aku sudah menyiapkan pakaian dan sarapan untukmu. Apa ada yang kau perlukan lagi?" tanyaku tanpa mampu menatap kedua manik mata tajamnya.

Lagi-lagi, dia hanya diam. Mulutnya seolah kelu ketika berbicara denganku.

"Maaf mengganggumu. Aku kembali ke dapur kalau begitu" lirihku lagi sembari menutup pintu kamarnya.

Iya kamarnya.

Bukan kamar kami.

Drtt... Drtt.. Drtt..

"Ya?"

"...."

"Wonho sedang bersiap. Haha, dia tidak akan terlambat"

"..."

"Aku akan segera menyuruhnya berangkat"

"..."

"Ya aku mengingatnya. Aku akan membeli bunga hari ini dan pergi kesana"

Your Story (K-pop idol Random) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang