My Junior

205 16 4
                                    

Playlist. Listened...
Jay Park - Me Like Yuh
Jonas Blue feat Nina Nesbitt - Desperate
SHAUN - Way Back Home

.
.
.
.

Malam ini dengan tidak tahu dirinya, aku melangkahkan kaki dan memijakkannya di tempat ini.

Lagi-lagi otak bodohku menuntunku untuk kembali ke tempat ini.

Bodoh.

Ya, memang bodoh.

Mungkin ungkapan yang tepat untukku saat ini adalah, 'Kamu salah satu wanita paling tidak bersyukur atas segala kehormatanmu'.

Aku tersenyum kecut pada kaca toilet tempat ini. Aku menyibakkan helaian rambut yang menutupi wajahku. Memandang bodoh pada pantulan diriku sendiri. Aku menggeleng jengah pada cerminanku sendiri.

Sudah cukup untuk merendah pada diri sendiri. Aku mencoba keluar dari toilet ini.

Dentuman suara keras musik kembali terdengar. DJ pun bersorak gemuruh karena malam hendak berganti pagi. Aroma alkohol bercampur asap nikotin tak bisa terelakkan. Liukan tubuh manusia yang penuh gairah terlihat pada lapang pandang.

Kembali aku terduduk didepan seorang bartender. Aku tersenyym sedikit, sembari memesan lagi minuman laknat, yang sungguh akan menghancurkan diri ini.

Tapi,


Aku tidak peduli itu.

Tanpa terasa, berbotol-botol alkohol sudah kutegak. Aku benar-benar kehilangan kesadaran rasanya.

Namun Tuhan tampaknya masih baik padaku. Masih menguatkan kedua mataku untuk terbuka, walau dengan fokus yang tidak wajar.

Dengan langkah mabuk dan racauan tak jelasku. Aku masih sadar untuk tidak membawa mobilku sendiri. Aku masih memikirkan nyawaku, entah mengapa aku bisa berpikir jernih.

Aku melangkah ke sebuah halte bus. Dan aku yakin pasti tak akan ada satu bus pun yang lewat.

Tapi sembari tersenyum bodoh, aku masih berjongkok di depan halte. Pakaian ketatku benar-benar tak menolong di pagi dini hari yang sangat dingin.

Aku mengusap kedua bahuku. Jalanan begitu sepi. Seandainya ada orang yang memperkosaku saat ini juga, mungkin aku hanya bisa pasrah.

Lagi-lagi, aku mengiyakan kebodohanku.

Saat kesadaranku benar-benar sudah diujung tanduk, hampir terlelap. Aku mendengar suara deru motor. Aku sudah berdoa dalam hati, aku harap saat ini Tuhan juga masih menyayangiku.

Mungkin, ada orang yang bersedia menolong gadis bodoh sepertiku dijalan.

Suara deru motor itu berhenti tepat didepanku. Seseorang itu turun dari motornya. Tanpa berbicara, orang dihadapanku dengan helm full face nya menuntunku untuk menaiki motor besarnya.

Aku hanya mengikutinya, aku mengeratkan kedua tanganku untuk memeluk pinggangnya.

Rasa nyaman menyelimutiku. Dan aku rasa, orang ini benar menolongku.












"Marina!" seruku pada seorang gadis blasteran, dengan rambut pirang indahnya.

Aku mengikuti langkah Marina.

"Semalam kamu mabuk? Benarkah?" tanya Marina dengan nada seolah 'kau kembali seperti orang bodoh lagi'.

Aku hanya menyengir tanpa dosa. Aku mengangguk lemah.

"Berhenti menyakiti dirimu sendiri" nasehat Marina, yang sungguh sangat tidak membuatku jera.

Aku hanya tersenyum tipis. Sembari mengecek notif di ponselku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Your Story (K-pop idol Random) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang