My D (Dongho Version)

189 13 5
                                    

Malam mulai menyambut. Hiruk pikuk jalanan mulai memekakkan telinga.

Istirahat bukan kata yang tepat untuk mendeskripsikan keadaan malam ini.

Aku rasa, orang-orang akan lebih gila beraktivitas di malam hari.

Yah, aku menyadari hal itu. Kegiatan pagi sampai siang alangkah baiknya hanya untuk malas-malas dan tidur.

Dan entah belasan jam yang telah kulalui untuk sekolah, tidur dikelas, bimbingan belajar dan bahkan hanya untuk melamun.

Kulangkahkan kaki menelusuri kejamnnya malam yang ramai. Kueratkan genggaman pada tali ranselku.

Kusenandungkan lagu hits yang sudah membodohkan pendengarnya.

Kusunggingkan senyum kecut lelahku. Aku meregangkan leherku yang terasa kaku.

Grep


Tanpa kusadari, seseorang sedang memelukku sekarang. Mencoba menutup kedua telingaku.

Dan kudengar suara tembakan yang mengarah padaku dan orang yang sedang.. Melindungiku?

Kurasakan badanku menjadi sehelai kapas. Aku seperti mati rasa. Aku melemah dipelukan orang ini.





Sinar mentari dengan canda nya mencoba mengusik kegelapanku.

Aku beranjak bangun dari tempat bukan biasanya.

Kupandang seisi kamar yang tak kukenali.

"Aku.. Dimana?" lirihku masih terus menelisik kamar ini.

Suara pintu terbuka, menuntut atensiku untuk melihat siapa dibaliknya.

"Kau sudah bangun?" sapanya dengan suara berat yang tak sekalipun ku kenali.

"Maaf, kenapa aku disini?" tanyaku bodoh.

Orang ini mendekatiku, duduk ditepi kasur ini. Memandangku dengan senyum tipis miliknya.

"Apa kau punya rumah?"

"Ya"

"Apa kau tinggal bersama orang tuamu?"

"Ti.. Tidak"

"Baiklah, kau harus tinggal disini" ucapnya yang membuatku berpikir keras.

Orang ini mulai beranjak meninggalkanku. Aku mencegah dengan tanpa kusadari sudah menarik lengan kekarnya.

"Aku.. Aku harus pulang. Aku tidak mengenal anda" ucapku sopan.

Karena aku menyadari bahwa orang dihadapanku terlampau jauh umurnya dariku.

Sekitar 30 tahun?

Dia memandangku dengan tatapan bingungnya, kembali duduk ditepi kasur ini.

"Kau aman disini" ucapnya singkat.

Aku menunduk tak nyaman. Siapa yang tidak takut dengan keadaan seperti ini?.

"Na..nama anda?" tanyaku terdengar bergetar.

"Kang Dongho" sahutnya.

Aku masih termenung. Sampai kusadari sejak tadi aku masih mencengkram lengan orang ini.

"Maaf..kan.. Aku" ucapku sembari melepas cengkramanku.

Dongho.

Orang dihadapanku ini kembali tersenyum tipis.

"Aku.. Terlambat untuk kesekolah. Jadi aku harus bagaimana?" gumamku yang masih didengar oleh Dongho.

"Keluarlah, aku menyiapkan sarapan. Setelah itu, kita pikirkan nanti. Jangan lupa mandilah dulu. Di kamar mandi aku baru bisa menyediakan ganti seadanya" tuturnya yang hanya kuangguki pelan.


Your Story (K-pop idol Random) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang