My Soul

232 18 0
                                    

Segarnya udara pagi ini, membuatku terbangun lebih cepat dari biasanya.

Tentu saja, aku tak akan melewatkan kesempatan liburanku hanya untuk tidur.

Masih dengan piyama tidurku dan hanya berbalut hoodie tebal, aku keluar dari villa.

"Ma, keluar dulu ya!" teriakku pada mama yang ada di dapur.

"Jangan jauh-jauh keluarnya ya, sayang!" sahut mama yang tak kupedulikan. Kkk

Benar saja, cuaca dan udara disini begitu menenangkan. Rerimbunan pohon hijau, dan jalanan yang tampak sepi, membuat mata ini begitu dimanjakan.

Aku masih tersenyum saja. Padahal aku berjalan seorang diri, di waktu yang cukup pagi ini.

Saat kulihat ada beberapa penjual ubi hangat, aku segera merogoh kantong piyamaku.

Tapi nihil.

"Aku lupa bawa uang, hueee" rengekku pada kedua kantong piyama sendiri.

Sampailah aku pada sebuah tembok besar. Rupanya, pemandangan dari daerah ini bisa terlihat dimana aku berdiri sekarang.

Aku memejamkan mata. Udara segar lagi-lagi menerpa wajahku.

Hingga kurasakan, ada seseorang yang menggenggam sebelah tanganku.

Saat aku membuka mata. Aku tidak melihat apapun di kanan-kiriku.

"Siapa ya?" tanyaku seorang diri sembari menengok ke segala arah.

Aku tak peduli. Dan kembali menghirup segarnya udara pagi.

Setelah kurasa cukup, aku melangkah untuk kembali ke villa.

"Hai!"

"Yak!" teriakku kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yak!" teriakku kaget.

Aku memandangnya tak peduli. Kurang ajar sekali, mengagetkan orang di pinggir jalan.

Aku berlalu menjauhinya. Aku hanya menggeleng kesal.

Saat kembali ke vila. Mama justru menyuruhku ke toko kelontong didekat sini.

Toko kelontong yang sangat sederhana, dengan pintu kayu berwarna cokelat usang.

Aku masuk ke dalamnya.

Aku mengambil sekotak teh, kopi, dan gula.

Aku tersenyum ramah pada Ibu paruh baya yang berada di meja hitung.

"Kau gadis yang ada di villa itu?" tanyanya.

"Iya, Bu. Saya kemari untuk berlibur" jawabku.

"Hati-hati, Nak!. Daerah ini sekarang terkenal dengan aura mistik. Aku harap kau tidak bertemu dengan arwah seseorang" Jelasnya.

Aku tersentak kaget. Jujur saja aku sudah merinding.
Aku pikir itu hanya ada di dalam cerita karangan novelis yang memang mengalaminya.
Atau aku pikir, itu hanya terjadi karena suatu tradisi.

Your Story (K-pop idol Random) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang