it's me

268 52 18
                                    

"Hoi taeng, dimana yuri?" Ujar victoria duduk di depan taeyeon.

"Dia membuat masalah dengan ms. Seo, mereka mengirimnya ke ruang kepala sekolah." Jawab taeyeon fokus pada game di ponselnya.

"Benarkan, aku sudah duga ketika aku mengantar buku tadi aku melihat yuri, hanya saja aku tidak yakin." Sambung hyuna yang datang entah dari mana.

"Dimana kau melihat yuri?" Tanya victoria sambil melotot.

"Aku?" Hyuna menunjuk wajahnya sendiri. "Yaaah aku di hukum mr. Changmin untuk mengantarkan buku ke kantornya, aku melihatnya memasuki ruang kepala sekolah. Daaaaaaan..." Hyuna menggelengkan kepala dengan cepat seperti menghilangkan sebuah kenangan buruk di kepalanya.

"Dan apa?" Tanya taeyeon mengembalikan kesadaran hyuna. Tiba-tiba gadis itu menggelengkan kepalanya lagi.

"Apakah ms.hwang sudah menikah?" Tanya hyuna tiba-tiba membuat taeyeon menjatuhkan ponselnya.

"Apa yang kau bicarakan?" Ujar taeyeon nyaris berteriak dan setengah melotot dengan mata sipitnya.

"Aku hanya bertanya kenapa kau sangat marah." Balas hyuna menyeruput minumannya.

"Kau marah?" Victoria melirik taeyeon, tapi pria itu segera menggelengkan kepalanya. "Dia tidak marah." Victoria melirik hyuna, gadis itu hanya mengangkat bahunya meladeni pembicaraan tidak penting seniornya ini.

****

"Mmmmm" Tiffany tidak kuasa lagi menahan desahan itu untuk keluar dari mulutnha. Ia segera membuka mata mendengar suara sendiri dan melihat yuri yang langsung menghentikan kegiatan mereka. Tiffany segera menarik tangannya yang telah melingkar erat di leher yuri. Ia menunduk merasa bersalah karena suaranya telah menganggu moment mereka. Sementara yuri hanya menatapnya dingin.

"Ms.Seo meminta ku untuk membawa surat ijin darimu, jika tidak aku akan gagal kelasnya." Jawab yuri sambil membereskan rambut dan pakaiannya yang berantakan karena kegiatan mereka. Merasa tidak ada jawaban dari tiffany, yuri segera meninggalkan ruangan itu sambil berfikir gadis mana yang akan ia kencani untuk hari ini.

"Tiffany bodoh!" Ia membenturkan kepalanya ke meja kerjanya. "Yuri pasti brrfikir aku sangat berisik, kenapa aku harus begitu..." Sesal tiffany pada dirinya sendiri. Otaknya sudah beralih dari moral menjadi abnormal.

"Hoooi, taeng...." Yuri melambaikan tangan melihat sahabatnya sudah menunggunya diparkiran.

"Kau kemana saja? Hampir ku tinggal, kenapa tidak masuk setelah istirahat?"

"Yaaaah aku dan hyuna memiliki sesuatu untuk diselesaikan." Ujar yuri sambil menaik turunkan alisnya membuat taeyeon memberikan ekspresi jijik. "Ada apa dengan wajahmu huh? " Kesal yuri mengacak rambut taeyeon.

"Yak! Jangan lakukan itu, aku tidak ingin orang-orang menyebutku homo." Kesal taeyeon merapikan rambutnya di spion mobil yuri. Yuri hanya tertawa melihat kelakuan sahabatnya itu.

Meskipun berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda yuri menganggap taeyeon sebagai sabahat bahkan saudara sendiri. Yuri anak tunggal, ia tidak memiliki saudara, sementara taeyeon merupakan anak pertama, ia memiliki seorang adik sehingga ia sudah biasanya melayani dan berbagi. Adiknya bernama kim yerim yang tinggal bersama ibunya di busan. Ayah taeyeon adalah sekretaris pribadi ayah yuri sehingga dengan kebaikan majikannya, taeyeon dibawa untuk sekolah di seoul di Generation highschool yang merupakan salah satu sekolah yang d kelola oleh G-grup, perusahaan multinegara milik keluarga yuri. Yuri kecil yang selalu kesepian ia selalu bergantung pada taeyeon sehingga mereka menjadi dekat dan akrab seperti saudara.

autumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang