Problem in your heart

2. School

DALAM mobil YooRa terus mendesah karena dia harus pergi ke amsterdam besok. Dia terlalu malas menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

"Aku tidak percaya aku harus pergi meninggalkan tanah kelahiranku dan aku juga tidak tau kapan aku akan kembali ke sini lagi!".
YooRa bergegas mengambil handphonenya dalam ransel. Lalu browsing tentang amsterdam selama perjalanan nya ke sekolah.
Tidak terasa dia sudah sampai disekolah, seluruh siswa berhenti menatap kehadiran mobil mewah itu yang masuk dalam sekolah. Mereka kepo siapa yang ada didalam nya.
Lagi-lagi seluruh siswa terkejut karena yang turun dari mobil itu YooRa. Mereka berbisik "Dia membeli mobil baru lagi waaaaahh daebak". Ucap seluruh siswa.
Ditambah terkejut lagi mereka saat Chanyeol keluar dari mobil, lalu mendekat ke YooRa.
"Kamu harus baik-baik disekolah karena tidak lama lagi kau akan pindah, jadi baik-baik pada teman-temanmu. Aresseo?".
"Ne". Jawab YooRa datar.
Lalu seluruh siswa terkejut karena chanyeol mendekat lalu memeluk adiknya itu dan setelah itu mencium dahi yoo ra.
Yoo ra kesal lalu dia mencubit tangan kakak nya itu.
"Aww kenapa kamu mencubit aku?". Tanya Chanyeol bingung.
"Karena kakak tidak tau malu, sekarang itu disekolah bukan dirumah tau". Jawab YooRakesal.
Chanyeol mencubit pipi adik nya pelan. Dan berkata
"Lihat lah, adik ku sudah dewasa sekarang!".
"Sudahlah aku mau masuk ke kelas!".
"Belajar yang baik ya tuan putri!".
"Ne, oppa bisa pergi sekarang".
"Baiklah, jadi kau mengusirku sekarang!".
"Tidak aku hanya menyuruh oppa kembali saja".
"Baiklah jika begitu. Oppa pergi yah!".
"Emm!".
Chanyeol masuk ke dalam mobil, setelah itu mobil yang dikendarainya keluar dari area sekolah. YooRa menatap mobil yang didepan nya yang semakin menjauh dan tak terlihat lagi. YooRa berbalik dan berjalan menuju kelas.

Seluruh siswa yang melihat itu lalu berbicara.
"Wahh kalian tidak lihat dia memanggilnya oppa pada Namja tadi. Aku tidak percaya kalau dia memiliki seorang oppa. Dan dia terlihat sangat keren, bak malaikat". Kata siswa yang tak jauh dari YooRa.

YooRa yang melihat tatapan orang tak percaya pada nya bahwa dia memiliki seorang kakak, dia hanya diam dan memasang wajah dingin sambil berlalu menjauh. Dia risih saat seorang siswa mengatakan "pantas saja dia sombong, dia berpikir dia berasal dari orang terpandang!".
YooRa yang kesal mendengar itu langsung menghampiri wanita itu dan berkata
"Kamuu bilang apa barusan?!". Tanya YooRa dengan menekan setiap katanya.
"YooRa, aku tidak mengatakan apa pun kok!"
Jawab wanita itu pelan".
"Kamu tau aku sangat tidak suka jika orang lain itu bilang aku sombong dan mengatakan aku sombong karena memiliki banyak harta!!". Teriak YooRa, sontak membuat seluruh siswa menatap tak percaya bahwa YooRa sekarang sangat marah.
"YooRaaa aku sangat minta maaf jika aku membuat kesalahan, tapi tolong maafkan aku yah!". Jawab wanita itu lirih.
YooRa hanya diam dan langsung pergi meningggalkan wanita itu.
"Dasar yeoja michin!". Kata yoo ra kesal.

YooRa sampai dikelas lalu duduk dan mengeluarkan beberapa buku. Dan mencoba menjawab soal. Tapi sebelum itu ada seorang ada laki-laki yang menepuk pundak nya.
"Kau gila, kau berteriak diluar kelas tadi!". Kata Jisung. Jisung adalah sahabat YooRa dari kecil, karena itu dia akrab dengan YooRa meskipun YooRa selalu besikap dingin pada jisung.

YooRa menatap Jisung tajam, lalu kembali menjawab soal.
"Kau ini coba jawab pertanyaan ku ayo cepat!". Teriak jisung.
Plakk buku mendarat di kepala Jisung. Jisung meringis kesakitan sambil mengusap kepalanya yang baru saja kena pukul.
"Kau gila, kau bisa saja membuat aku amnesia tau!". Kata Jisung kesal.
"Bagus saja jika kau langsung geger otak, biar kamu tidak mengganggu ketenanganku lagi!". Jawab YooRa dingin.
"Hah aku tidak percaya kau bisa berkata begitu padaku!?". Kata Jisung kesal.
"Sudah lah pergi sana aku muak melihat wajahmu itu!". Jawab yoo ra marah.
"Wow lihat siapa yang marah sekarang, harus nya aku yang marah padamu karena kau sudah memukul kepala ku. Kau tau selama ini cuma aku yang tahan berteman dengan mu YOORAA!". Jawab Jisung dengan kata yng penuh penekanan.
Setelah itu Jisung memilih pergi ke bangku nya dan memilih diam.
YooRa yang mendengar kata-kata Jisung, hanya diam dan merasa sedih karena dia memperlakukan Jisung begitu.