Part 2

1K 128 2
                                    

The Baby

.

.

.

.

.




Wanita manis berbalut kostum penguin itu berdiri di depan sebuah sekolah terkenal di kotanya. Ia terlihat manis dan menggemaskan dengan mata bulat dan bibir hati yang mengembangkan senyuman. Kakinya berjinjit, berusaha melihat kedalam sekolah yang sedari tadi ia pandangi.

Suara erangan motor terdengar sangat kencang kearah tubuh mungil itu. Gadis itu pun menengok kearah sumber suara. Tiba-tiba..

CIIIIITTT

Suara rem motor begitu memekakan telinga. Tapi sang gadis masih terdiam. Pengendara motor itupun membuka pelindung kepalanya. Seketika sang gadis merasa waktu berjalan begitu lambat, adegan slow motion melingkupi penglihatannya, gadis itu pun menganga. Pupil matanya mengecil dan kelopak matanya melebar.

"YAA!!" sentak pria itu. Tapi, gadis manis itu masih bergeming, memandang wajah tampan sang pengendara motor.

"Kau ini cari mati, hah?" sentak pria tampan itu lagi.

Gadis itu masih terdiam, tak lama kemudian, ia melangkah mendekati sang pengendara motor yang memakai seragam sekolah. Tangannya menggerayangi dada sang pria, merasakan detak jantung dengan tangan mungilnya.

"Mwoya?" Pria itu menepis tangan si gadis. Tapi sang gadis malah mengusap wajah pria itu, dan ditepis lagi oleh sang pemilik wajah.

Gadis berponi itupun mengambil ponselnya, dan mengarahkan kearah wajah sang pria berbalut seragam sekolah menengah atas itu.

"Smile"

Cekrek

Ia memotret wajah tampan sang pria.

"Nomorku 01 0 2085 3055. Kalau kau?" ujar gadis itu dengan wajah polosnya.

"Apaan sih?"

Pria itu pun turun dari motor, merogoh kantung kemejanya dan mengambil selembar uang.

"Ahjusii, Valet!" teriak nya pada pedagang yang tak jauh dari posisi mereka, lalu menaruh uang itu di atas motor dan beranjak menjauh dari tempatnya, sebelumnya ia sempat menilik gadis yang sedari tadi memandangnya.

"Tempat yang sama dengan yang kemarin?" teriak sang pedagang, seraya bertanya.

"Oke." Sahutnya. Pria itu pun berjalan dengan santai menuju gerbang yang sudah terkunci rapat, lalu memanjatnya dengan mudah seperti ninja yang sering ada di film.

Sedangkan gadis mungil tadi tetap bergeming, ia memperhatikan gerak-gerik pengendara motor tadi, hingga tubuh besar itu menghilang di sudut ruangan.


"Waah.. dia sangat tampan." Gumamnya, dan ia pun segera pergi dengan berlari. Tiba-tiba otak pintarnya semakin cerah ketika sebuah ide muncul begitu saja.


TRAAAK

TRAAK

TRAAK

Kedua remaja itu menahan suaranya, padahal bokongnya sudah sangat panas akibat tongkat kayu yang berbenturan dengan daging bokong mereka, dengan posisi push up. Sedangkan wanita dengan gaya angkuh, masih terus memukul mereka berdua. Wajahnya tidak bersahabat.

THE BABYWhere stories live. Discover now