Part 5

567 84 4
                                    

Sebelumnya maaf banget banyak TYPO karena ga aku periksa dulu, hehee..

Happy Reading ^^

 The Baby  

.

.

.

.

.

.

"TUNGGU SEBENTAR...." Teriak Kyungsoo, sembari keluar dari rumahnya dengan berlari.

Dengan kostum pinguinnya, ia menuruni beberapa anak tangga dan berlari setelahnya. Menyusuri jalan yang masih ramai dengan kaki pendeknya, poninya berkibar karena terpaan angina halus. Menuju sebuah rumah besar.

--

"Saat bayi menangis, hal pertama yang kamu lakukan adalah memeriksa popoknya." Kyungsoo berujar.

Tangannya sibuk menata letak popok yang akan Jiwoom pakai, membaluri sedikit bedak dan memakaikan popok dengan sempurna. Jiwoom yang sudah nyaman, hanya terdiam melihat wajah bulat Kyungsoo yang terus berbicara.

Disisi lain, Chanyeol berbaring di sofa dengan telapak tangannya yang menyangga kepalanya, sikunya ia taruh di atas bantal yang ada di sofa. Memerhatikan apa yang Kyungsoo lakukan, sebenarnya sih hanya mengecek. Ia sungguh tidak peduli dengan apa yang Kyungsoo katakana.

"Selanjutnya susui dan peluk dia. Setelah itu, taruhlah dan pijat perutnya. Lalu, dudukkan dia dengan tegak, dan tepuk perlahan punggungnya." Lanjut gadis bermata bulat itu. Jiwoom masih memerhatikan Kyungsoo sembari menyedot empengnya.

"Sebelum kamu memberi susu, kalau kamu tidak yakin dia lapar, taruh jarimu di pinggir bibir bayi seperti ini," ujarnya sambil memeragakannya, "kalau dia membuka mulutnya dan mengikuti jarimu, berarti dia lapar. Mengerti?"

Tidak mendapat jawaban, Kyungsoo menoleh ke arah Chanyeol. Seketika helaan napas terdengar, wajah Kyungsoo datar setelahnya.

Dilihatnya Chanyeol yang sudah pulas, dengan posisi telungkup. Pipinya yang cukup berisi terhimpit dengan bantal, mengakibatkan pipinya terlihat cukup besar. Tapi, walau begitu wajahnya tetap tampan.

"Aku tahu perasaanmu" ujar Kyugsoo pada Jiwoom. Entah karena apa, Jiwoom pun tertawa hingga empeng nya terlepas.

"Tapi kamu lebih baik dari ayahmu. Setidaknya, kamu tahu cara untuk tersenyum padaku." Kyungsoo tersenyum sendu kala berucap. Jiwoom sekana tahu raut Kyungsoo, bayi itupun tersenyum manis kepada Kyungsoo.

___________________________________

Sauna menjadi tempat yang nyaman untuk tinggal dan bersembunyi dari apa pun, dari pekerjaan, pacar bahkan anak sendiri. Seperti yang dilakukan suami istri ini,

"Arak!" gumam pria paruh baya itu, terkikih-kikih dengan tubuh bertelungkup. Mataya asik membaca lembar demi lembar buku yang seharusnya tidak ia baca, mengingat umurnya yang tak lagi tua.

"Ahh... Tak bisakah kita tinggal di rumah desa saja?" usul sang wanita, setelah ia duduk disebelah prianya. Tapi sang pria tetap asik dengan benda di tangannya. "Bagaimana kita bisa tidur di sini?"

"Dia tidak bodoh. Dia akan memeriksa ke sana juga." Sahut sang suami, tanpa megalihkan pandangannya, "Lagipula, aku tak bisa tidur memikirkan dia," lanjutnya, tapi tidak ada perubahan pada posisinya.

THE BABYWhere stories live. Discover now