Part 8

409 79 5
                                    

Sebelumnya maaf banget banyak TYPO

Happy Reading ^^

The Baby

.

.

.

.

.

.

Tapi, raut wajah gusarnya segera berubah. Kepalanya yang tertunduk, ia angkat. Alisnya yang mengkerut kebawah, menjadi terangkat, saling berjauhan.

"Tidak, ini adalah sebuah kesempatan dari surga." Ujar pemuda itu, "Aku tidak boleh menyia-nyiakannya," lanjutnya, sudut bibirnya naik.

"Anyeong!!!" Chanyeol berkata seraya sebelah tangannya ia angkat. Lalu, ia lambaikan ke arah subway yang sudah tidak terlihat.

Kedua kakinya bergerak mundur, mulai meninggalkan tempat ia berdiri. Semakin lama, semakin cepat langkahnya. "Oke.. oke.." gumam Chanyeol, dan setelahnya ia membalikan arah tubuhnya, berlari dengan kencang, meninggalkan stasiun.

Chanyeol berlari hingga sampai dirumahnya sendiri. Segera ia ambil botol air yang ada di ruang tamu, menegaknya hingga habis. Ditaruhnya botol minum diatas meja, matanya sempat menangkap benda yang berada di atas sofa.

Sepasang sepatu bayi, miliki Jiwoom. Ia menilik sekitar, banyak barang-barang milik Jiwoom seperti mainan, baju-baju dan susu milik Jiwoom.

Chanyeol memejamkan kedua matanya, menarik nafas sedikit dalam dan menghembuskannya dengan kasar.

"Jangan tergoda," gumamnya seraya membuka kelopak matanya.

Tubuh besarnya ia rebahkan di atas sofa, sambil berujar "Siapa peduli."

Tapi, baru saja punggung besar itu menyentuh badan sofa, suara mainan Jiwoom terdengar karena terhimpit punggungnya. Segera saja Chanyeol bangkit, meraih mainan itu, lalu menekannya hingga terdengar kembali suara khas mainannya.

"Hufttt"

"Park Chanyeol, apa yang telah merasukimu?" ia melempar mainanya dan jatuh tepat di atas botol-botol susu milik Jiwoom. Menatapnya lamat-lamat, dan merutuk setelahnya.

---




"Jadi, kau bilang, kau kelelahan, jadi kau pusing dan mengantuk. Lantas kau mendengar pengumuman. Jadi, kau terkejut dan bangun, lantas lari keluar kereta, dimana kau meninggalkan si bayi. Bukan begitu?" Tanya pria dewasa berseragam polisi tersebut.

Bukannya menjawab, pemuda di depannya malah menampakan raut frustasi-yang dibuat-buat. Bergerak gelisah, seakan ia sangat menyesal. Mengeluarkan suara seakan ia menangis dengan menutup bagian matanya dengan sebelah tangan, padahal air matanya tidak keluar sama sekali.

Sang polisi menyandarkan punggungnya, menatap pemuda di depannya dengan raut menyelidik, dan berujar, "Syukurlah kau terekam oleh kamera pengintai."

"Ya! Bawa bayi itu kemari!" Suruh polisi itu pada rekannya.

Chanyeol pun langsung berlari, menghampiri seorang polisi yang menggendong Jiwoom.

"Jiwoom-ah! Oh, anakku! Aigoo, Jiwoom-ah! Aigoo!" ia menjerit dengan dramatis sembari mengambil alih tubuh Jiwoom.

Padahal sebelumnya, ayah muda itu bersyukur telah kehilangan bayinya. Tapi sekarang? Ia seperti orang tua yang tidak bertemu anaknya selama bertahun-tahun.

THE BABYWhere stories live. Discover now