Part 6

483 79 4
                                    

Sebelumnya maaf banget banyak TYPO karena ga aku periksa dulu, hehee..

Happy Reading ^^

The Baby 

.

.

.

.

.

.

Pagi harinya seperti beberapa hari lalu. Rumah mewah itu tampak berisik karena tangisan Jiwoom. Sang ayah tunggal masih berusaha membujuk putra sematawayang nya, agar mau meminum susu yang ia buat sedari tadi.

"Ayo, minum!" mungkin kalimat itu sudah yang ke sepuluh kali untuk saat ini. Tapi tetap saja Jiwoom masih enggan menerima susu buatan sang ayah.

"A....!" masih belum menyerah, Chanyeol menjejeli mulut Jiwoom dengan susah payah, dan tentu saja langsung di tepis dengan kuat.

Tangisan Jiwoom semakin kuat, seakan berkata "Sudah kubilang berkali-kali aku mau ASI!". Ya, Jiwoom menolak susu botol yang dibuatkan sang ayah karena bayi itu menginginkan ASI, semenjak ia tinggal di rumah barunya susu formula lah yang ia telan setiap hari.

Chanyeol menggeram, "Harusnya aku tinggalkan kamu di sana malam itu."

"Tsk.. Ayo. Minumlah."

"Tidaak!! Pokoknya tidak!!"

"Oke, oke... Tidak usah minum kalau begitu." Ujar sang ayah, menyerah.

Ponsel Chanyeol tiba-tiba bergetar. Ia merogoh sakunya, menemukan benda bergetar itu.

Klik

"Hallo?"

"Siapa yang menyuruhmu mematikan HP, hah?" Ujar seseorang dari seberang telpon, suaranya tampak sedang tidak bersahabat.

"Sudah kubilang. Aku tidak bisa pergi sekolah hari ini."

"Kau bercanda? Dimana dirimu sekarang?" orang itu tampak tak terima dengan jawaban dari Chanyeol. Emosinya semakin naik.

"Aku sedang di Gyeongpodae." Sahut Chanyeol, asal. "Aku pergi mengunjungi seorang teman di pantai selatan." Lanjutnya.

Seseorang di sebrang sana tentu saja tahu tipikal Chanyeol, ia tidak mudah percaya dengan perkataan remaja jangkung itu. Apalagi dengan kemampuan otaknya yang dibawah rata-rata, "Apa kau bilang, Pantai Gyeongpodae? Itu di pantai timur, bukan selatan, dasar Bodoh! Kemari secepatnya, paham?!"

"Ah.. Aku hargai kau menunjukkannya, tapi aku tidak bisa pergi ke sekolah." Chanyeol masih berusaha menolak suruhan dari seberang.

"Dengar, kalau kau tidak datang ke sekolah, kamu akan benar-benar dikeluarkan."

"Aku benar-benar tidak bisa!" Suaranya Chanyeol seketika berubah menjadi serius, berat.

Tapi, seakan tak peduli, orang diseberang sana tetap bersikekeh "Kau jangan coba-coba denganku. Lari ke sini dalam 3 detik, lompat kalau perlu!!"

TUUT TUUUT

"Halo? Haloo? Haiiissh!!!" Chanyeol mengumpat, diletakannya ponsel dengan tidak manuasiawi.

"Bagaimana bisa aku pergi sekolah denganmu??" tubuh Jiwoom ia angkat tinggi-tinggi, menatap lekat bayi yang sedang asik dengan ibu jarinya.

"HAAAH!"

THE BABYWhere stories live. Discover now