Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Distance is killing me. But sometimes I thing it makes me stronger
******
Alam bernyanyi dengan harmoni, menirukan hati sipria lesung pipit berjas putih yang baru saja menyusuri koridor setelah juangnya untuk menghentikan mobil di parkiran selesai.
Cahaya seolah mengitari seluruh tubuh dengan balutan kemeja putih dan juga celana hitamnya. Untuk banyak wanita, pria dengan stetoskop di lehernya itu bahkan sedang membawa sayap di punggungnya. Menyebar aroma cinta dari seluruh tubuhnya. Tidak lupa dengan senyum maut kebaggaan serta ramah tamahnya pria itu khusus untuk para wanita.
Ayolah, mengertilah. Dia sama saja dengan pria lain, sangat suka tebar pesona pada para wanita.
Jalani saja sampai kau lelah, sampai kau jenuh. Sampai kau mendapat banyak pelajaran dan sampai kau sadar bahwa semua itu merusak.
Sudah tau dipuja, dia bahkan ingin membuat para wanita itu menjadi para penyair yang suka berkhayal. Khayalan tingkat tinggi, mengenai sebuah cerita cinta sejati. Cinta sejati seorang pangeran dan putri dan percayalah, dia akan menjadi tokoh putri. Dan dokter yang suka tebar pesona itu sebagai pangeran.
Oh Wanita malang
Dokter itu masih bertahan pada niat jahat dengan selalu menebar senyum sok ramah kepada para perawat dan suster bahkan rekan kerja wanitanya. Tangannya menenteng bag dengan isi dua buah kotak bubur
Sampai di dalam ruangannya, tiba-tiba saja senyum itu menghilang. Teringat jika dirinya terlalu bersemangat seperti biasa untuk bekerja, pikiran itu mempengaruhi tingkah lakunya, mensugesti otak kembali jika hari ini sama dengan hari yang sebelumnya, menempatkan harap di atas awan. Kemudian membuatnya lupa jika seharusnya dia mengatakan pada hatinya jika dirinya sedang kesepian.
Suges itu membuatnya lupa, jika berharap ke pada manusia. Maka dia akan kecewa.
Sesuai dengan kalimat itu, dokter yang suka tebar pesona itu meletakkan malas bag di tangannya di atas meja. Napas berat menemani gelengan pelan kepalanya. Gelengan itu yang membawanya kembali pada sebuah kenyataan yang seharusnya disadari dan diterimanya.
Yaitu seseorang yang menempati ruang hati terdalamnya beberapa lama ini. Seseorang dengan kepribadian kelas wanita hebat. Bayangkan saja, seberapa kuat dia bisa bertahan dengan seorang pria yang suka tebar pesona kebanyak wanita sekalipun dia sadar memiliki seorang kekasih.
Bertahan sekalipun dia sadar jika pria di sisinya sosok playboy gadungan, yang suka menggoda wanita. Bukan karena dia wanita bodoh. Tapi karena dia tau, jika pada akhirnya Choi Siwon sang kekasih akan selalu kembali padanya sejauh dan sebanyak apapun wanita digodanya.
Tapi perlu diketahui, laki-laki sejati itu laki-laki yang tidak pernah menunjukkan cintanya dengan sebuah rayuan. Tapi dia menunjukkan cintanya melalui bagaimana cara dia melindungi dan menghargai wanita.
Mungkin karena alasan itu juga mengapa Siwon, Dokter muda yang menjadi kekasihnya itu semakin jatuh hati padanya. Siwon mungkin terlihat seperti sosok player yang suka tebar pesona kepada banyak wanita. Tapi dia sadar, sejauh ini hanya Lee Ji Eun yang berhasil menyentuh hatinya. Segala permainan khas pria brengsek yang sering dimainkannya kepada banyak wanita selalu kalah jika sudah membahas Ji Eun.
Lalu apa yang terjadi antara mereka saat ini? Kenapa Siwon harus menghela dan harus menerima kenyataan?
Kenyataan apa yang harus diterimanya?
Jika dulu Ji Eun yang selalu berusaha membentengi kesabarannya untuk menghadapi sikap sialan Siwon. Maka kini giliran Siwon yang harus menempati posisi itu.
Dia harus bisa bertahan, mencoba untuk setia setelah Ji Eun melakukan perjalan sekaligus keperluan berkas pendidikannya di Belanda. Tidak ada selisih paham yang bisa menempatkan Siwon pada perasaan kecewa. Semua alasan yang digunakan Ji Eun untuk kepergiannya sangat bisa diterima dan tentu saja Siwon yang jahat jika mencoba menahannya.
Tapi namanya juga rindu. Rindu itu memang tidak sopan, selalu datang tanpa permisi.
Jalani saja dulu Siwon. Bukan kalian yang tak ada keinginan untuk bertemu, tapi karena jarak.
Siapa yang bisa kau salahkan tentang rindumu? Ji Eun? Atau bahkan Dilan?
Jarak itu perlu, kau harus melihat dan merasakan seberat apa rindumu, sesetia apa kau tanpa dia di sisimu. Jangan hanya fokus untuk menilai apa yang dia lakukan tanpamu, apakah dia melirik yang lain atau tidak. Mulai dari dirimu, jika kau bertahan pada kesetiaanmu diantara banyak godaan, jika kau menunggu dengan rasa rindumu di antara banyak pilihan. Berarti benar, kau mencintainya begitu dalam.
Tapi kemungkinan terburuknya adalah saat kau tidak melakukan hal yang tadi disebutkan. Maka kau juga harus sadar, bahwa kau juga merupakan bagian dari perkumpulan pria brengsek yang lebih suka dicintai daripada mencintai.
Kau mungkin masih perlu memastikan perasaanmu.
Seperti yang diduga, pria bernama Siwon itu mungkin sungguh cinta, karena baru saja dia menghela napas kembali setelah melakukan panggilan dan tidak ada jawaban seperti keinginannya.
Diletakkannya kembali ponsel pintarnya di atas meja, dan akhirnya memutuskan menyudahi urusan pribadi. Menyudahi menjadi Choi Siwon, sudah waktunya menjadi dokter choi. Dia tak bisa emosionalnya mengganggu pekerjaan. Maka diputuskannya keluar ruangan dan mengerjakan sesuatu ke ICU yang sebenarnya telah menunggu nyaris 1 menit.
Ditinggalkannya bubur yang tadi dibawanya. Dilupakannya karena orang yang menjadi alasannya membeli itu tak ada di sana